Masa Depan RUU Kripto AS Goyah Akibat Keraguan Internal Partai Republik

Oleh Ramones

Jumat, 19 September 2025 - 11.25 WIB
Masa Depan RUU Kripto AS Goyah Akibat Keraguan Internal Partai Republik
Nasib RUU Kripto AS (Foto oleh Gabe Pierce di Unsplash).

VOXBLICK.COM - Dunia kripto lagi-lagi dibuat deg-degan. Sebuah Rancangan Undang-Undang (RUU) penting di Amerika Serikat yang digadang-gadang bakal jadi game-changer untuk regulasi aset digital, kini nasibnya di ujung tanduk. Padahal, RUU kripto ini diusung oleh Partai Republik yang seharusnya solid, tapi ternyata ada keraguan dari dalam yang membuat segalanya menjadi tidak pasti. Drama politik ini bukan sekadar berita biasa, karena hasilnya akan sangat memengaruhi arah pasar kripto global, termasuk bagaimana kamu berinteraksi dengan aset digital di masa depan.

Apa Sih Sebenarnya RUU Kripto yang Bikin Heboh Ini?

Bayangin kamu sedang bermain sepak bola, tapi ada dua wasit di lapangan yang menggunakan buku aturan berbeda. Satu wasit bilang tindakanmu pelanggaran, yang lain bilang sah.

Kacau, kan? Kurang lebih, itulah situasi pasar kripto di Amerika Serikat saat ini. Ada dua regulator utama, yaitu Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) dan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi (CFTC), yang seringkali berebut wewenang tentang siapa yang berhak mengawasi aset digital.

SEC cenderung melihat sebagian besar kripto sebagai "sekuritas" (seperti saham), yang aturannya sangat ketat. Sementara itu, CFTC melihat beberapa kripto, terutama Bitcoin, sebagai "komoditas" (seperti emas atau minyak), dengan aturan yang berbeda.

Kebingungan ini menciptakan ketidakpastian hukum yang luar biasa bagi para inovator, perusahaan, dan investor. Nah, di sinilah RUU kripto yang diusung oleh Partai Republik di Senat AS berperan. Tujuan utamanya adalah untuk mengakhiri kekacauan ini.

Dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Ketua Komite Perbankan Senat, Tim Scott, dan senator pro-kripto Cynthia Lummis, RUU ini dirancang untuk membuat garis pemisah yang jelas. Secara sederhana, RUU ini bertujuan untuk:


  • Menetapkan aset digital mana yang masuk kategori sekuritas di bawah pengawasan SEC.

  • Menetapkan aset digital mana yang merupakan komoditas di bawah pengawasan CFTC.

  • Memberikan kerangka kerja yang jelas bagi perusahaan kripto untuk beroperasi secara legal di AS.

Salah satu poin paling menarik dalam draf RUU ini adalah usulan bahwa transaksi kripto yang melibatkan penjualan komoditas digital tidak akan diklasifikasikan sebagai sekuritas.

Selain itu, ada juga rencana untuk menghapus batasan pendapatan dan kekayaan bagi investor ritel, yang artinya akan membuka pintu pasar kripto bagi lebih banyak orang. Ini adalah langkah besar menuju adopsi massal. Usaha untuk menciptakan regulasi aset digital yang komprehensif ini bukanlah hal baru. RUU ini merupakan evolusi dari "Responsible Financial Innovation Act" yang pertama kali diperkenalkan oleh Senator Cynthia Lummis dan Kirsten Gillibrand pada tahun 2022, menunjukkan adanya upaya lintas partai sejak awal.

Senator John Kennedy Tiba-Tiba Injak Rem, Ada Apa?

Semua tampak berjalan sesuai rencana. Para pendukung RUU ini, terutama dari Partai Republik, sangat optimis bisa meloloskannya dengan cepat.

Namun, tiba-tiba muncul hambatan dari pihak yang tidak terduga, yaitu dari dalam partai itu sendiri. Senator John Kennedy, seorang anggota senior dari Komite Perbankan Senat yang juga berasal dari Partai Republik, secara terbuka menyuarakan keraguannya.

Dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh POLITICO, Kennedy dengan tegas mengatakan, “Saya rasa kita belum siap.” Pernyataan ini seperti menekan tombol jeda pada seluruh proses. Menurutnya, RUU ini terlalu kompleks dan penting untuk diburu-buru. Ia merasa bahwa masih banyak pertanyaan mendasar dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk dirinya sendiri, yang belum terjawab. Ini adalah sebuah pukulan telak bagi para pemimpin partai yang berharap bisa segera memberikan kejelasan kebijakan kripto.

Kennedy membandingkan RUU struktur pasar ini dengan GENIUS Act, sebuah undang-undang yang sebelumnya berhasil disahkan untuk mengatur stablecoin. Baginya, GENIUS Act hanyalah sebuah “langkah kecil” (baby step).

Sementara itu, RUU kripto yang sedang dibahas ini adalah sebuah “lompatan penuh” (full leap) yang memerlukan pertimbangan yang jauh lebih matang dan hati-hati. Sikapnya ini menunjukkan adanya perpecahan pandangan di dalam Partai Republik mengenai kecepatan dan pendekatan yang tepat untuk regulasi aset digital. Di satu sisi, ada faksi yang ingin bergerak cepat untuk menjadikan AS pemimpin dalam inovasi kripto. Di sisi lain, ada faksi yang lebih konservatif dan khawatir akan risiko yang belum sepenuhnya dipahami.

Keraguan Kennedy ini secara efektif menunda jadwal yang diharapkan, membuat nasib salah satu legislasi paling penting untuk pasar kripto ini menjadi tidak menentu.

Ketidakpastian ini tentu saja berdampak pada sentimen pasar dan strategi jangka panjang perusahaan-perusahaan aset digital yang beroperasi di AS.

Bukan Cuma Republik, Demokrat Juga Punya Catatan

Jika kamu berpikir drama ini hanya terjadi di internal Partai Republik, kamu salah. Pihak Demokrat juga memiliki pandangan dan kekhawatiran mereka sendiri, yang semakin menambah kompleksitas situasi.

Meskipun ada beberapa tokoh Demokrat seperti Senator Kirsten Gillibrand yang telah lama bekerja sama dengan Republik untuk RUU kripto, banyak anggota partai lainnya yang merasa RUU versi Republik ini masih memiliki banyak kekurangan.

Baru-baru ini, sekelompok dua belas senator Demokrat merilis serangkaian perubahan kunci yang mereka inginkan dalam RUU tersebut. Fokus utama mereka adalah perlindungan konsumen yang lebih kuat.

Mereka berpendapat bahwa setiap kerangka regulasi aset digital yang baru harus memastikan investor ritel, seperti kamu dan saya, terlindungi dari penipuan, manipulasi pasar, dan risiko kerugian besar yang sering terjadi di pasar kripto yang volatil.

Senator Raphael Warnock, salah satu suara penting dari pihak Demokrat, menekankan bahwa RUU apa pun yang diajukan harus memberikan perlindungan konsumen yang kuat.

Ini mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas di kalangan Demokrat bahwa inovasi finansial tidak boleh mengorbankan keamanan dan stabilitas keuangan masyarakat umum. Mereka ingin memastikan bahwa sebelum membuka pintu lebih lebar untuk adopsi kripto, jaring pengaman yang memadai harus sudah terpasang.

Sikap Demokrat ini menunjukkan bahwa jalan menuju pengesahan RUU kripto ini membutuhkan lebih dari sekadar persetujuan internal Republik. Diperlukan sebuah kompromi lintas partai (bipartisan) yang solid.

Para senator Demokrat telah menyatakan bahwa mencapai kerangka kerja baru ini akan membutuhkan waktu dan kolaborasi yang erat untuk menghilangkan semua hambatan regulasi. Dengan kata lain, mereka tidak akan begitu saja menyetujui RUU yang didominasi oleh agenda Partai Republik tanpa memastikan prioritas mereka juga diakomodasi. Proses negosiasi ini bisa memakan waktu berbulan-bulan, bahkan lebih lama, menunda lebih jauh kepastian yang sangat dibutuhkan oleh industri.

Kenapa Kejelasan Regulasi Ini Penting Banget Buat Kamu?

Oke, setelah semua drama politik ini, mungkin kamu bertanya, “Apa urusannya denganku?” Jawabannya: sangat besar.

Ketidakpastian regulasi aset digital di negara dengan ekonomi terbesar di dunia seperti AS memiliki efek domino yang terasa hingga ke investor ritel di seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Mari kita bedah dampaknya secara lebih praktis:


  • Bagi Kamu sebagai Investor: Tanpa aturan yang jelas, kamu berinvestasi di wilayah abu-abu. Sulit untuk mengetahui status hukum dari aset yang kamu pegang. Apakah token A dianggap sekuritas? Apakah proyek B bisa tiba-tiba dituntut oleh regulator AS dan harganya anjlok? Kejelasan dari RUU kripto ini akan mengurangi volatilitas yang disebabkan oleh ketidakpastian hukum dan memberikan rasa aman yang lebih besar. Aturan yang jelas juga akan mempermudah perhitungan pajak dan pelaporan aset.

  • Bagi Inovasi dan Proyek Kripto: Para pengembang dan startup di bidang blockchain saat ini seperti berjalan di atas ladang ranjau di AS. Mereka bisa menghabiskan jutaan dolar untuk membangun proyek inovatif, hanya untuk kemudian digugat oleh SEC. Akibatnya, banyak talenta dan modal yang lari ke negara lain dengan kebijakan kripto yang lebih ramah. Jika RUU kripto ini disahkan, AS bisa menjadi pusat inovasi, yang pada akhirnya akan menghasilkan lebih banyak produk dan layanan berkualitas yang bisa kamu gunakan.

  • Bagi Adopsi Massal: Banyak orang masih ragu untuk masuk ke pasar kripto karena reputasinya yang liar dan tidak teregulasi. Sebuah kerangka hukum yang solid dari Senat AS akan menjadi sinyal kuat bagi publik bahwa aset digital adalah kelas aset yang sah dan diakui. Ini akan meningkatkan kepercayaan dan mendorong adopsi yang lebih luas, yang pada gilirannya dapat meningkatkan nilai dan stabilitas pasar secara keseluruhan.

Salah satu aspek paling transformatif dari draf RUU ini, seperti yang dilaporkan oleh Bitcoinist, adalah potensi penghapusan batasan pendapatan bagi investor ritel. Ini adalah langkah demokratisasi keuangan yang signifikan, memungkinkan lebih banyak orang untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi digital. Namun, semua potensi positif ini tertahan selama perdebatan politik di Senat AS terus berlanjut tanpa ada titik temu.

Jadi, Kapan RUU Kripto Ini Bakal Disahkan?

Ini adalah pertanyaan bernilai miliaran dolar. Sebelum Senator Kennedy menyuarakan keprihatinannya, ada optimisme yang tinggi bahwa RUU ini bisa mendapatkan pemungutan suara pada akhir bulan.

Namun, sekarang, semua jadwal itu seolah dibuang ke luar jendela. Realitasnya adalah, tidak ada yang tahu pasti kapan RUU ini akan disahkan, atau bahkan apakah RUU ini akan disahkan dalam bentuknya yang sekarang.

Prosesnya kemungkinan akan berjalan lambat. Negosiasi antara Partai Republik dan Demokrat akan terus berlanjut di balik layar. Mereka harus menemukan titik tengah antara mendorong inovasi dan memastikan perlindungan konsumen.

Setiap kata dan setiap pasal dalam RUU ini akan diperdebatkan dengan sengit. Mengingat kompleksitas kebijakan kripto dan pertaruhan politik yang tinggi, proses ini bisa memakan waktu hingga tahun depan.

Namun, menariknya, di tengah semua ketidakpastian legislatif ini, pasar kripto justru menunjukkan tanda-tanda optimisme.

Kenaikan harga baru-baru ini dan sentimen bullish yang kembali muncul seolah menandakan bahwa pasar lebih fokus pada fundamental teknologi dan potensi adopsi jangka panjang, daripada terpengaruh oleh drama politik jangka pendek. Investor tampaknya percaya bahwa, cepat atau lambat, regulasi aset digital yang masuk akal pasti akan datang.

Jalan menuju kejelasan regulasi aset digital di Amerika Serikat ternyata masih panjang dan penuh liku. Perdebatan sengit di Senat AS ini menunjukkan betapa sulitnya menciptakan aturan untuk teknologi yang bergerak begitu cepat.

Apa yang terjadi di Washington dalam beberapa bulan ke depan tidak hanya akan menentukan nasib RUU kripto ini, tetapi juga akan membentuk fondasi bagi masa depan keuangan digital global. Mata para pelaku pasar kripto di seluruh dunia kini tertuju pada para legislator ini, menantikan langkah selanjutnya yang akan mereka ambil. Perdebatan ini bukan sekadar soal politik, tapi tentang membangun masa depan ekonomi internet yang lebih terbuka dan terdesentralisasi.

Penting untuk diingat, semua informasi ini bersifat edukatif dan bukan merupakan saran finansial. Pasar aset digital sangat fluktuatif, jadi pastikan kamu melakukan riset mendalam dan memahami risikonya sebelum mengambil keputusan investasi apa pun.

Selalu berinvestasi dengan bijak sesuai dengan profil risikomu sendiri.

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 0
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0