Strategi Jitu Cuan Bitcoin: Pantau 3 Grafik Ini Setelah ATH Mingguan

Oleh VOXBLICK

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 06.00 WIB

Strategi Jitu Cuan Bitcoin: Pantau 3 Grafik Ini Setelah ATH Mingguan

Strategi cuan Bitcoin optimal (Foto oleh Jakub Zerdzicki)

VOXBLICK.COM - Siapa yang tidak tergiur dengan potensi cuan dari Bitcoin? Khususnya ketika aset digital ini berhasil menembus rekor harga tertinggi mingguan atau yang sering kita sebut Weekly All-Time High (ATH). Momen seperti ini seringkali memicu euforia, tapi bagi investor cerdas, ini adalah saatnya untuk tetap tenang dan melakukan analisis mendalam. Kamu tidak mau kan, terjebak FOMO (Fear Of Missing Out) dan malah rugi? Kuncinya ada pada pemahaman tentang pergerakan pasar kripto dan bagaimana menafsirkannya dengan benar. Jangan khawatir, artikel ini akan memandu kamu untuk memahami 3 grafik penting yang wajib kamu pantau setelah Bitcoin mencapai ATH mingguan, agar keputusan investasi kamu makin jitu dan potensi cuan maksimal bisa kamu raih.

Melihat Bitcoin melesat tinggi memang bikin deg-degan, entah karena senang atau takut ketinggalan kereta. Tapi, euforia sesaat bisa jadi jebakan, lho.

Setelah mencapai ATH, pasar seringkali menunjukkan volatilitas tinggi dengan koreksi yang tak terduga. Di sinilah peran analisis teknikal menjadi sangat krusial. Dengan memantau grafik yang tepat, kamu bisa membaca sinyal-sinyal pasar, memprediksi potensi pergerakan selanjutnya, dan mengambil langkah yang lebih strategis, bukan sekadar ikut-ikutan. Mari kita selami lebih dalam.

1. Grafik Volume Perdagangan (Trading Volume): Konfirmasi Kekuatan Pasar

Grafik volume perdagangan adalah teman terbaikmu untuk mengonfirmasi kekuatan di balik pergerakan harga Bitcoin, terutama setelah mencapai ATH. Bayangkan begini: harga naik tinggi, tapi tidak banyak orang yang ikut bertransaksi (volume rendah).

Ini seperti kamu melihat sebuah pesta yang meriah, tapi ternyata cuma sedikit orang di dalamnya. Artinya, kenaikan harga tersebut mungkin tidak didukung oleh minat beli yang kuat dan berpotensi untuk koreksi.

Bagaimana Memantau dan Menerapkannya Setelah ATH Mingguan?

Volume Tinggi Setelah ATH: Jika Bitcoin mencapai ATH mingguan dengan volume perdagangan yang sangat tinggi, ini adalah sinyal bullish yang kuat. Ini menunjukkan bahwa banyak investor yang aktif membeli pada harga tersebut, mengonfirmasi keyakinan pasar pada kelanjutan tren naik. Kamu bisa mempertimbangkan untuk mempertahankan posisi atau mencari titik masuk yang aman jika ada koreksi minor.
Volume Menurun Saat Harga Stagnan/Naik Tipis Setelah ATH: Hati-hati! Jika harga Bitcoin cenderung stagnan atau hanya naik sedikit setelah ATH mingguan, namun volume perdagangan menurun drastis, ini bisa menjadi tanda kelelahan pasar. Penjual mungkin mulai mengambil keuntungan, dan pembeli baru tidak cukup kuat untuk mendorong harga lebih tinggi. Ini bisa menjadi sinyal awal koreksi.
Volume Tinggi Saat Koreksi: Jika Bitcoin mengalami koreksi setelah ATH dan volume perdagangan ikut melonjak tinggi, ini bisa mengindikasikan aksi jual yang kuat. Namun, jika koreksi terjadi dengan volume rendah, ini mungkin hanya koreksi sehat yang tidak terlalu mengkhawatirkan.

Tips praktisnya, selalu bandingkan volume saat ini dengan rata-rata volume sebelumnya. Jika ada lonjakan signifikan, perhatikan arah harga yang menyertainya.

2. Relative Strength Index (RSI): Mengidentifikasi Kondisi Overbought

Indikator RSI adalah osilator momentum yang mengukur kecepatan dan perubahan pergerakan harga.

Skalanya berkisar dari 0 hingga 100. Secara umum, RSI di atas 70 menunjukkan aset dalam kondisi overbought (terlalu banyak dibeli) dan berpotensi untuk koreksi, sementara RSI di bawah 30 menunjukkan kondisi oversold (terlalu banyak dijual) dan berpotensi untuk memantul naik.

Bagaimana Memantau dan Menerapkannya Setelah ATH Mingguan?

RSI Jauh di Atas 70 Setelah ATH: Jika Bitcoin mencapai ATH mingguan dan RSI-nya sudah jauh di atas 70 (misalnya 80 atau 90), ini adalah sinyal peringatan. Pasar mungkin sudah terlalu panas dan rentan terhadap aksi ambil untung. Meskipun bukan jaminan akan langsung koreksi, ini menunjukkan kamu perlu ekstra hati-hati. Pertimbangkan untuk mengamankan sebagian profit atau memperketat stop-loss kamu.
Divergensi Bearish (Bearish Divergence): Ini adalah sinyal yang sangat penting. Terjadi ketika harga Bitcoin mencapai ATH baru, tetapi indikator RSI justru menunjukkan puncak yang lebih rendah (atau tidak mencapai puncak setinggi sebelumnya). Ini mengindikasikan bahwa momentum pembelian melemah meskipun harga terus naik, seringkali menjadi prekursor koreksi harga yang signifikan. Jika kamu melihat divergensi bearish setelah ATH, itu adalah lampu kuning untuk sangat berhati-hati.
RSI Kembali ke Area Netral (50-60): Setelah mencapai ATH dan RSI sempat tinggi, jika kemudian RSI mulai turun kembali ke area netral (sekitar 50-60) tanpa penurunan harga yang drastis, ini bisa menjadi tanda konsolidasi sehat sebelum potensi kenaikan lebih lanjut.

Ingat, RSI tidak boleh digunakan sendirian. Selalu kombinasikan dengan indikator lain seperti volume untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat.

3. Tingkat Pendanaan (Funding Rates): Mengukur Sentimen Pasar Derivatif

Funding rates adalah salah satu indikator sentimen pasar derivatif (future) yang sangat ampuh. Ini adalah pembayaran periodik antara trader long dan short untuk menjaga harga kontrak perpetual futures mendekati harga spot.

Tingkat pendanaan yang positif berarti trader long membayar trader short (menunjukkan sentimen bullish yang kuat), sementara tingkat pendanaan negatif berarti trader short membayar trader long (sentimen bearish yang kuat).

Bagaimana Memantau dan Menerapkannya Setelah ATH Mingguan?

Funding Rates Positif Sangat Tinggi Setelah ATH: Jika Bitcoin mencapai ATH mingguan dan tingkat pendanaan melambung sangat tinggi (misalnya di atas 0.01% atau 0.02% secara konsisten), ini menunjukkan euforia berlebihan di pasar derivatif. Banyak trader yang membuka posisi long dengan harapan harga akan terus naik, bahkan bersedia membayar premi tinggi. Kondisi ini seringkali tidak berkelanjutan dan bisa menjadi pemicu koreksi atau "long squeeze" (likuidasi massal posisi long) jika ada sedikit saja sentimen negatif. Ini adalah sinyal untuk sangat berhati-hati dan mempertimbangkan untuk tidak membuka posisi long baru.
Funding Rates Positif Moderat Setelah ATH: Jika tingkat pendanaan positif namun stabil dan tidak terlalu ekstrem, ini menunjukkan sentimen bullish yang sehat tanpa euforia berlebihan. Ini bisa menjadi indikasi bahwa kenaikan harga memiliki fundamental yang lebih kuat.
Funding Rates Negatif Setelah ATH (Jarang Terjadi, Tapi Penting): Jika Bitcoin mencapai ATH baru tapi tingkat pendanaan justru negatif, ini adalah anomali yang perlu diperhatikan. Mungkin ada keraguan besar di pasar derivatif meskipun harga spot naik, atau bahkan ada upaya "shorting" yang agresif. Ini bisa menjadi sinyal kompleks yang memerlukan analisis lebih lanjut dengan indikator lain.

Dengan memantau funding rates, kamu bisa mengintip ke dalam psikologi kolektif para trader derivatif, yang seringkali menjadi pendorong volatilitas pasar kripto.

Membangun Strategi Cuan Bitcoin yang Lebih Cerdas

Memantau ketiga grafik ini setelah Bitcoin mencapai ATH mingguan bukan berarti kamu harus langsung panik atau buru-buru menjual.

Sebaliknya, ini adalah alat untuk membekali kamu dengan informasi yang lebih baik, sehingga kamu bisa mengambil keputusan investasi yang lebih cerdas dan terukur. Ingat, pasar kripto itu dinamis, dan tidak ada indikator tunggal yang 100% akurat.

Kombinasikan analisis volume, RSI, dan funding rates dengan pemahamanmu tentang berita fundamental dan sentimen pasar secara keseluruhan.

Selalu tetapkan strategi manajemen risiko yang jelas, seperti menentukan titik stop-loss dan mengambil sebagian profit saat target tercapai. Dengan begitu, kamu tidak hanya sekadar ikut-ikutan tren, tapi benar-benar menjadi investor yang proaktif dan siap menghadapi berbagai kondisi pasar. Semoga strategi jitu ini membantu kamu meraih cuan maksimal dari pergerakan Bitcoin!