5 Strategi Ampuh Menggunakan Media Sosial agar Tidak Terjebak Kesepian di Era Digital

Oleh Ramones

Rabu, 06 Agustus 2025 - 02.10 WIB
5 Strategi Ampuh Menggunakan Media Sosial agar Tidak Terjebak Kesepian di Era Digital
Strategi cerdas atasi kesepian (Foto oleh Alexey Demidov di Unsplash).

VOXBLICK.COM - Menghabiskan waktu di media sosial sering kali terasa seperti solusi praktis untuk mengusir kesepian, terutama bagi Generasi Z dan Milenial di Indonesia yang sehari harinya tidak lepas dari smartphone.

Namun, riset terbaru menunjukkan justru kebiasaan ini bisa memperparah perasaan terisolasi.

Data dari Media Mahasiswa Indonesia (2025) menyoroti, semakin intens seseorang menggunakan media sosial, semakin tinggi pula risiko kesepian yang ia alami.

Tidak sedikit yang merasa terhubung secara digital, namun justru semakin jauh dari relasi nyata di dunia offline.

1. Tetapkan Batasan Waktu agar Tidak Kecanduan

Kamu pasti pernah merasakan, scrolling tanpa henti di media sosial justru membuatmu lupa waktu dan akhirnya merasa hampa.

Menurut studi yang dipublikasikan oleh Bashir & Bhat (2017), penggunaan media sosial berlebihan berkontribusi pada meningkatnya kecemasan dan kesepian.

Mulailah dengan menetapkan waktu khusus untuk mengakses aplikasi favoritmu, misalnya hanya 30 menit di pagi hari dan 30 menit di malam hari.

Gunakan fitur Digital Wellbeing di ponselmu untuk mengingatkan saat waktumu sudah habis.

Dengan disiplin, kamu akan punya lebih banyak waktu untuk membangun hubungan nyata dan mengurangi risiko kesepian akibat dunia maya.

2. Fokus pada Interaksi Bermakna, Bukan Jumlah Likes

Sering membandingkan jumlah likes atau followers dengan orang lain?

Ini jebakan umum yang sering membuat kita semakin merasa kesepian dan kurang percaya diri.

Studi yang dilakukan oleh Indriani et al.

(2022) menegaskan bahwa media sosial bisa memicu stres, cemas, dan bahkan depresi bila digunakan secara tidak sehat.

Sebaliknya, coba gunakan media sosial untuk menjalin komunikasi yang lebih bermakna seperti mengirim pesan pribadi, berdiskusi di grup hobi, atau sekadar menanyakan kabar teman lama.

Interaksi yang tulus jauh lebih efektif untuk mengurangi kesepian daripada sekadar mengejar validasi digital.

3. Perkuat Dukungan Sosial di Dunia Nyata

Media sosial memang bisa jadi pelarian saat kamu merasa kurang didukung di lingkungan sekitar.

Namun, penelitian yang dirangkum di sini menemukan, dukungan sosial di kehidupan nyata memiliki pengaruh negatif (artinya: menurunkan) terhadap tingkat kesepian.

Gunakan media sosial sebagai jembatan untuk mempererat komunikasi dengan keluarga atau komunitas lokal.

Misalnya, ajak teman-teman dari grup online untuk bertemu langsung, atau ikuti kegiatan komunitas yang sesuai minatmu.

Semakin sering kamu terlibat, semakin kecil kemungkinan merasa terasing, dan kesepian pun bisa ditekan.

4. Sadari Dampak Konten Negatif dan Kurangi Konsumsi Berita Buruk

Tidak semua konten di media sosial berdampak positif.

Paparan terus menerus terhadap berita negatif, perdebatan panas, atau standar hidup tidak realistis dapat memperparah kesepian dan membuat mental semakin tertekan.

Penelitian dari Septiana (2021) mendukung temuan ini, di mana konsumsi konten negatif berhubungan erat dengan meningkatnya perasaan kesepian dan kecemasan.

Kamu bisa mulai dengan memfilter akun yang diikuti, mengurangi konsumsi berita buruk, dan memilih konten yang inspiratif atau edukatif.

Ingat, kamu berhak melindungi kesehatan mentalmu sendiri dari paparan digital yang tidak sehat.

5. Bangun Rutinitas Offline yang Menyenangkan

Salah satu cara paling efektif untuk menekan kesepian akibat media sosial adalah memperkaya rutinitas di luar dunia maya.

Berdasarkan pengalaman banyak orang, aktivitas sederhana seperti berolahraga, berkebun, membaca buku, atau mulai hobi baru bisa menjadi sumber kebahagiaan dan membuatmu lebih terhubung dengan diri sendiri.

Beberapa siswa di Indonesia yang mengurangi penggunaan media sosial berpendapat, mereka merasa lebih segar secara mental dan emosional setelah mengisi waktu dengan kegiatan nyata.

Jangan ragu menyisihkan waktu khusus untuk rutinitas offline setiap hari hal ini akan sangat membantu menjaga keseimbangan emosimu.

[ CARI_GAMBAR: young people using smartphones social media feeling lonely in modern home ] Dengan menerapkan kelima strategi di atas, kamu bisa tetap menikmati manfaat media sosial tanpa harus terjebak dalam lingkaran kesepian.

Peran keluarga dan lingkungan ternyata sangat penting; komunikasi yang hangat secara langsung tetap menjadi kunci utama untuk menangkal isolasi sosial.

Seperti ditegaskan dalam riset Media Mahasiswa Indonesia (2025), penggunaan teknologi harus dibarengi kesadaran dan pengendalian diri agar tidak berdampak buruk pada kesehatan mental.

Selalu ingat, jika perasaan kesepian sudah mulai mengganggu aktivitas harian atau memicu stres berlebih, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.

Tidak semua orang punya pengalaman yang sama dalam menghadapi kesepian, jadi penting untuk menemukan cara yang paling cocok untukmu.

Artikel ini hanya bersifat edukasi dan bukan pengganti saran medis atau psikologis profesional.

Dapatkan Update Informasi Terbaru dari Kami dengan Ikuti Channel Telegram Kami VOXBLICK

×
Ramones Halo semua! Nama saya RAMONES, seorang profesional IT dengan perjalanan lebih dari satu dekade di industri ini. Saya percaya bahwa teknologi itu seharusnya mudah dipahami dan bisa memberdayakan siapa saja. Itulah mengapa saya di sini, untuk menerjemahkan hal-hal teknis yang rumit menjadi sesuatu yang lebih sederhana dan aplikatif. Selain passion di dunia digital, saya juga sangat menikmati menulis tentang eksplorasi destinasi baru dan informasi seputar kesehatan dan kebugaran. Bagi saya, kedua hobi ini melengkapi: teknologi membantu kita terhubung, dan travel serta kesehatan membantu kita hidup lebih bermakna. Harapan saya, tulisan-tulisan di website ini bisa membantu Anda menavigasi dunia IT yang dinamis, serta menginspirasi Anda untuk hidup lebih sehat dan menjelajah dunia!