7 Arc Krusial yang Wajib Muncul di One Piece Live Action Season 2

VOXBLICK.COM - Kesuksesan fenomenal musim pertama One Piece live action di Netflix telah membuktikan satu hal: dunia akhirnya siap untuk petualangan besar Monkey D. Luffy dan kawan-kawan dalam format yang baru. Setelah berhasil mengalahkan Arlong dan mengakhiri tirani di Desa Cocoyasi, perjalanan kru Topi Jerami baru saja dimulai. Teaser singkat di akhir musim pertama yang menampilkan punggung Smoker sudah menjadi sinyal jelas ke mana tujuan selanjutnya: Grand Line, lautan paling berbahaya dan legendaris di dunia One Piece. Antisipasi untuk One Piece Season 2 begitu tinggi, dan para penggemar tentu bertanya-tanya, petualangan mana saja yang akan diadaptasi? Saga Into the Grand Line atau yang lebih dikenal sebagai Saga Alabasta adalah salah satu bagian paling ikonik dalam sejarah manga dan adaptasi anime-nya. Ini adalah babak di mana dunia One Piece benar-benar terbuka, memperkenalkan konsep Shichibukai, organisasi rahasia, dan tantangan yang jauh lebih besar. Mari kita bedah bersama arc-arc krusial yang hampir pasti akan membentuk tulang punggung cerita One Piece Season 2 dan mungkin menjadi fondasi untuk One Piece Season 3.
1. Arc Loguetown: Kota Awal dan Akhir
Sebelum memasuki Grand Line, ada satu perhentian wajib: Loguetown. Kota ini bukan sembarang kota ini adalah tempat kelahiran sekaligus tempat eksekusi Raja Bajak Laut, Gol D. Roger.
Mengunjungi tempat ini adalah sebuah ritual bagi bajak laut yang bercita-cita menemukan One Piece. Bagi kru Topi Jerami, Loguetown adalah ujian terakhir mereka di East Blue. Di sinilah kita akan melihat Luffy berdiri di panggung eksekusi yang sama dengan Roger, sebuah adegan ikonik yang bahkan membuat Buggy dan Alvida kembali muncul. Namun, ancaman sebenarnya datang dari Kapten Angkatan Laut, Smoker si Pemburu Putih. Pengguna Buah Iblis tipe Logia pertama yang dihadapi Luffy ini akan menjadi rival yang terus mengejar kru Topi Jerami hingga ke Grand Line. Kemunculannya di teaser One Piece sudah mengonfirmasi perannya yang signifikan. Jangan lupakan juga pengenalan Tashigi, bawahan Smoker yang terobsesi dengan pedang legendaris, termasuk Wado Ichimonji milik Zoro. Arc ini adalah penutup sempurna untuk East Blue dan gerbang menegangkan menuju petualangan sesungguhnya di One Piece Season 2.
zorro one piece

2. Arc Reverse Mountain: Gerbang Menuju Grand Line
Bagaimana cara masuk ke lautan paling gila di dunia? Tentu saja dengan cara yang gila juga.
Reverse Mountain adalah gunung raksasa dengan empat arus sungai dari empat lautan (East, West, North, South Blue) yang mengalir ke atas dan bertemu di puncak, lalu turun ke satu jalur menuju Grand Line. Momen Going Merry menaiki arus deras ini akan menjadi salah satu visual paling spektakuler di One Piece live action. Namun, tantangan sebenarnya menunggu di pintu keluar. Di sinilah kru Topi Jerami bertemu Laboon, seekor paus raksasa yang terus membenturkan kepalanya ke Red Line. Kisah tragis Laboon yang telah menunggu krunya selama 50 tahun adalah salah satu cerita paling menyentuh di awal One Piece. Pertemuan ini juga memperkenalkan kita pada Crocus, penjaga mercusuar sekaligus dokter dari kru Gol D. Roger. Momen Luffy berjanji pada Laboon untuk kembali adalah inti dari karakter kapten kita dan menjadi benang merah emosional yang kuat.
3. Arc Whiskey Peak: Jebakan di Pulau Kaktus
Selamat datang di Grand Line! Pulau pertama yang disinggahi kru Topi Jerami adalah Whiskey Peak, sebuah kota yang tampak ramah dan menyambut bajak laut dengan tangan terbuka. Terlalu bagus untuk jadi kenyataan? Tentu saja.
Pulau ini sebenarnya adalah markas para pemburu hadiah dari organisasi kriminal rahasia: Baroque Works. Di sinilah penonton One Piece live action akan diperkenalkan pada skala ancaman yang baru. Zoro mendapatkan momen bersinarnya saat ia seorang diri menghadapi seratus agen Baroque Works, membuktikan level kekuatannya yang sudah meningkat pesat. Yang terpenting, arc ini memperkenalkan kita pada Miss Wednesday, yang ternyata adalah Nefertari Vivi, putri dari Kerajaan Alabasta. Pengungkapan ini menjadi pemicu utama dari keseluruhan Saga Alabasta, saat kru Topi Jerami setuju untuk membantunya menyelamatkan kerajaannya dari cengkeraman seorang Shichibukai.
4. Arc Little Garden: Duel Raksasa di Pulau Prasejarah
Perjalanan menuju Alabasta membawa kru Topi Jerami ke Little Garden, sebuah pulau yang seolah membeku dalam waktu, dihuni oleh dinosaurus dan makhluk prasejarah lainnya.
Nama Little Garden sendiri adalah ironi, karena pulau ini adalah rumah bagi dua raksasa legendaris, Dorry si Raksasa Biru dan Brogy si Raksasa Merah, yang telah bertarung selama 100 tahun demi kehormatan mereka. Arc ini sangat penting untuk pengembangan karakter Usopp. Melihat kegigihan dan kehormatan para raksasa menginspirasinya untuk menjadi pejuang lautan yang pemberani. Di sisi lain, Baroque Works tidak tinggal diam. Agen-agen elite seperti Mr. 3 (Galdino) dan Miss Goldenweek (Marianne) muncul untuk menangkap Vivi dan kru Topi Jerami. Pertarungan melawan kekuatan licik Buah Iblis Doru Doru no Mi milik Mr. 3 akan menjadi tontonan menarik dalam format adaptasi anime Netflix ini.
5. Arc Drum Island: Lahirnya Dokter Kru Topi Jerami
Ketika Nami jatuh sakit karena gigitan serangga dari Little Garden, satu-satunya tujuan kru Topi Jerami adalah mencari dokter. Mereka pun berlabuh di Drum Island, sebuah pulau bersalju yang terkenal dengan para dokternya.
Namun, mereka menemukan sebuah negeri yang tiraninya baru saja berakhir, dipimpin oleh Raja Wapol yang egois dan telah mengusir semua dokter kecuali 20 dokter pribadinya. Di sinilah kita bertemu dengan salah satu karakter paling dicintai di One Piece: Tony Tony Chopper, seekor rusa kutub yang memakan Buah Iblis Hito Hito no Mi dan bisa berbicara serta berpikir seperti manusia. Kisah masa lalunya yang tragis dengan Dr. Hiriluk adalah salah satu cerita paling emosional dalam seri ini. Puncak dari arc ini adalah ketika Luffy, sambil menggendong Nami dan Sanji, memanjat puncak gunung Drum Rockies yang curam dengan tangan kosong. Momen ini adalah bukti tekad Luffy yang tak tergoyahkan untuk melindungi krunya. Bergabungnya Chopper sebagai dokter adalah bagian krusial yang melengkapi formasi awal kru Topi Jerami untuk menghadapi tantangan di depan. One Piece Season 2 tidak akan lengkap tanpa arc ini.
6. Arc Alabasta: Pertarungan Epik di Kerajaan Pasir
Inilah puncak dari semua perjalanan dan persiapan sejauh ini. Arc Alabasta adalah sebuah epik kolosal yang melibatkan perang saudara, intrik politik, dan pertarungan hidup-mati melawan salah satu penjahat terbaik di One Piece, Sir Crocodile.
Sebagai seorang Shichibukai (Tujuh Panglima Perang Lautan), Crocodile adalah ancaman di level yang benar-benar berbeda dari semua musuh yang pernah dihadapi Luffy. Seluruh kru Topi Jerami mendapatkan pertarungan solo mereka yang ikonik, menunjukkan perkembangan kekuatan masing-masing. Kita juga diperkenalkan pada Portgas D. Ace, kakak angkat Luffy, dalam sebuah reuni yang hangat namun singkat. Skala arc ini sangat besar, mencakup pertempuran di gurun pasir, kota-kota yang dilanda kekeringan, hingga pertarungan terakhir di ibu kota Alubarna. Mengingat durasi dan kompleksitasnya, ada kemungkinan Netflix akan membagi arc ini, menjadikannya klimaks dari One Piece Season 2 dan mungkin pembuka untuk One Piece Season 3.
7. Potensi Penyesuaian dan Masa Depan ke One Piece Season 3
Eiichiro Oda, sebagai produser eksekutif One Piece live action, memastikan bahwa adaptasi ini tetap setia pada semangat aslinya. Namun, kita juga tahu bahwa beberapa penyesuaian cerita diperlukan untuk format serial TV.
Arc seperti Loguetown dan Whiskey Peak mungkin akan dipadatkan, sementara perjalanan antar pulau bisa jadi dipercepat. Tentu saja, sebagai sebuah adaptasi anime, tim produksi Netflix mungkin akan melakukan beberapa penggabungan atau bahkan pemotongan cerita untuk menjaga alur tetap padat dan menegangkan. Namun, esensi dari setiap arc yang telah disebutkan adalah jantung dari petualangan kru Topi Jerami di paruh pertama Grand Line. Keberhasilan One Piece Season 2 dalam mengadaptasi saga ini akan menjadi penentu utama apakah kita akan melihat petualangan selanjutnya di Jaya, Skypiea, dan seterusnya dalam potensi One Piece Season 3. Perjalanan kru Topi Jerami memasuki Grand Line adalah sebuah lompatan besar, bukan hanya bagi mereka, tetapi juga bagi penonton. Dunia menjadi lebih luas, musuh menjadi lebih kuat, dan ikatan persahabatan mereka diuji hingga batasnya. Dengan materi sekuat ini, One Piece Season 2 memiliki semua potensi untuk melampaui kesuksesan musim pertamanya dan mengukuhkan status One Piece live action sebagai salah satu adaptasi anime terbaik yang pernah dibuat.
Apa Reaksi Anda?






