Kereta Bawah Tanah Panas? Begini Cara Jaga Transportasi Umum Tetap Sejuk

VOXBLICK.COM - Musim panas tiba, dan bersamaan dengannya, gelombang panas ekstrem yang kini jadi langganan di banyak belahan dunia. Bagi banyak warga kota besar, ini artinya satu hal: perjalanan di transportasi umum, khususnya kereta bawah tanah, bisa berubah jadi pengalaman yang kurang menyenangkan. Bayangkan saja, Anda sudah kepanasan di luar, lalu masuk ke stasiun yang pengap dan gerbong yang terasa seperti oven. Rasanya seperti siksaan, bukan?

Fenomena “kereta bawah tanah panas” ini bukan sekadar keluhan iseng, tapi tantangan serius yang dihadapi operator transportasi publik di seluruh dunia.

Dari London Underground yang legendaris, New York Subway yang tak pernah tidur, hingga MRT di kota-kota Asia, menjaga suhu tetap nyaman di bawah tanah adalah PR besar. Apalagi dengan perubahan iklim yang membuat suhu permukaan bumi terus merangkak naik, masalah ini makin mendesak untuk segera dicarikan solusinya.

Kenapa Kereta Bawah Tanah Susah Dingin?

Mendinginkan sebuah gerbong kereta di atas tanah saja sudah butuh tenaga ekstra. Bayangkan kalau itu terjadi di bawah tanah, di mana udara panas terperangkap dan tidak ada angin alami.

Ada beberapa alasan kenapa kereta bawah tanah seringkali terasa lebih panas:

• Panas dari Operasi Kereta: Mesin, sistem pengereman, dan gesekan roda menghasilkan panas yang signifikan. Panas ini terperangkap di dalam terowongan sempit, menumpuk dan memanaskan lingkungan sekitarnya.
• Kurangnya Ventilasi Alami: Berbeda dengan bus atau trem di permukaan, stasiun dan terowongan bawah tanah tidak punya sirkulasi udara bebas. Udara panas sulit keluar dan udara dingin sulit masuk secara alami.
• Panas Tubuh Penumpang: Bayangkan ratusan, bahkan ribuan orang berdesakan di dalam gerbong atau di peron. Setiap tubuh menghasilkan panas, dan akumulasi panas ini bisa meningkatkan suhu secara drastis, terutama saat jam sibuk.
• Infrastruktur Tua: Banyak sistem kereta bawah tanah tertua di dunia dibangun jauh sebelum AC menjadi standar. Mengintegrasikan sistem pendingin modern ke dalam infrastruktur berusia puluhan, bahkan ratusan tahun, adalah tantangan teknis dan finansial yang besar.
• Efek Urban Heat Island: Kota-kota besar sudah cenderung lebih panas dibanding daerah pedesaan karena beton dan aspal menyerap panas. Panas ini bisa merambat ke bawah tanah, memperparah kondisi.

Strategi Kota-kota Besar Melawan Panas

Melihat tantangan ini, operator transportasi di berbagai kota tidak tinggal diam. Mereka terus mencari cara agar perjalanan di kereta bawah tanah tetap sejuk dan nyaman. Ini dia beberapa upaya yang dilakukan:

• Peningkatan Sistem AC di Gerbong: Ini adalah solusi paling langsung. Banyak operator investasi besar-besaran untuk mengganti atau meningkatkan sistem pendingin udara di gerbong-gerbong lama dan memastikan gerbong baru dilengkapi AC yang kuat. Misalnya, London Underground telah meluncurkan kereta seri baru yang dilengkapi sistem AC modern, berbeda dengan seri lama yang bergantung pada ventilasi paksa.
• Ventilasi dan Kipas Raksasa di Stasiun: Untuk stasiun dan terowongan, strategi utamanya adalah meningkatkan sirkulasi udara. Beberapa kota memasang kipas ventilasi raksasa yang berfungsi menarik udara panas keluar dan mendorong udara segar masuk. Di New York, MTA berinvestasi pada sistem ventilasi yang lebih canggih untuk mengurangi suhu di peron.
• Sistem Pendingin Air (Chilled Water Systems): Salah satu inovasi menarik datang dari London Underground. Mereka menggunakan sistem pendingin air yang mengalirkan air dingin melalui pipa-pipa di terowongan atau stasiun untuk menyerap panas. Air panas kemudian dipompa keluar dan didinginkan kembali.
• Material Bangunan yang Lebih Baik: Dalam pembangunan stasiun baru atau renovasi, pemilihan material juga jadi perhatian. Material yang memantulkan panas atau memiliki sifat insulasi yang baik bisa membantu menjaga stasiun tetap sejuk.
• Pintu Platform Screen: Di beberapa sistem modern seperti MRT Singapura atau MTR Hong Kong, ada pintu kaca yang memisahkan peron dari terowongan. Ini tidak hanya meningkatkan keamanan tapi juga memungkinkan peron ber-AC tanpa harus mendinginkan terowongan yang luas, menciptakan lingkungan stasiun dingin yang lebih efektif.
• Informasi dan Kampanye Penumpang: Mengedukasi penumpang tentang cara menjaga diri tetap sejuk, seperti membawa air minum dan memakai pakaian yang nyaman, juga menjadi bagian dari strategi. Beberapa operator menyediakan titik air minum gratis di stasiun.

Dampak Panas pada Penumpang dan Sistem

Suhu ekstrem di kereta bawah tanah tidak hanya soal kenyamanan, tapi juga punya dampak serius.

Bagi penumpang, panas berlebih bisa memicu dehidrasi, pusing, bahkan pingsan, terutama bagi lansia, anak-anak, dan mereka yang punya kondisi kesehatan tertentu. Ini tentu mengurangi pengalaman perjalanan dan bisa membuat orang enggan menggunakan transportasi umum, padahal kita ingin mendorong lebih banyak orang beralih dari kendaraan pribadi.

Dari sisi operasional, panas juga bisa membebani sistem. Peralatan elektronik di kereta dan stasiun bisa lebih cepat rusak atau bekerja kurang efisien dalam kondisi suhu tinggi.

Ini berpotensi menyebabkan penundaan layanan atau bahkan gangguan teknis yang lebih parah, yang pada akhirnya merugikan semua pihak.

Masa Depan Transportasi Umum yang Lebih Sejuk

Perjuangan untuk menjaga transportasi umum tetap sejuk di tengah cuaca yang kian menghangat adalah maraton, bukan sprint.

Ini membutuhkan investasi berkelanjutan dalam teknologi, desain infrastruktur yang cerdas, dan komitmen jangka panjang dari pemerintah serta operator. Dengan urbanisasi yang terus meningkat dan perubahan iklim yang tak terhindarkan, memastikan perjalanan yang nyaman dan aman bagi jutaan penumpang setiap hari adalah prioritas utama.

Inovasi terus berlanjut, mulai dari penggunaan teknologi sensor untuk memantau suhu secara real-time, hingga eksplorasi sumber energi terbarukan untuk sistem pendingin.

Harapannya, dengan berbagai upaya ini, "kereta bawah tanah panas" akan menjadi kenangan masa lalu, dan transportasi publik kita bisa terus menjadi tulang punggung mobilitas kota yang efisien, nyaman, dan ramah lingkungan, bahkan di tengah teriknya musim panas.

VOXBLICK

Apa Reaksi Anda?

Suka 0

Tidak Suka 0

Cinta 0

Lucu 0

Marah 0

Sedih 0

Wow 0