Maksimalkan Penggunaan Smartwatch dengan Baterai yang Awet


Senin, 15 September 2025 - 23.20 WIB
Maksimalkan Penggunaan Smartwatch dengan Baterai yang Awet
Optimalkan daya tahan baterai smartwatch Anda: panduan lengkap untuk penggunaan hemat energi. Foto oleh Andrey Matveev via Pexels

VOXBLICK.COM - Di era digital yang serba cepat ini, smartwatch bukan lagi sekadar aksesori penunjuk waktu, melainkan perpanjangan tangan dari smartphone yang menawarkan berbagai fungsi canggih. Namun, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi pengguna adalah daya tahan baterai. Memahami cara memaksimalkan masa pakai baterai smartwatch adalah kunci untuk pengalaman pengguna yang optimal. 

Mengoptimalkan Pengaturan untuk Efisiensi Energi Baterai

Pengaturan pada smartwatch memiliki dampak signifikan terhadap konsumsi daya baterai. Salah satu langkah paling efektif adalah mengelola kecerahan layar. Layar yang terlalu terang akan menguras baterai lebih cepat.

Menyesuaikan kecerahan ke tingkat yang nyaman namun tidak berlebihan dapat menghemat daya secara substansial.

Pertimbangkan untuk menggunakan fitur kecerahan adaptif jika tersedia, yang secara otomatis menyesuaikan kecerahan layar berdasarkan kondisi pencahayaan sekitar.

Selain itu, fitur always-on display (AOD) memang praktis, namun mengorbankan daya tahan baterai. Menonaktifkan AOD atau mengaturnya untuk hanya aktif saat dibutuhkan dapat memberikan perbedaan besar. Beberapa smartwatch memungkinkan Anda menjadwalkan AOD hanya aktif pada jam-jam tertentu.

Fitur notifikasi yang berlebihan juga menjadi penyedot baterai yang tidak disadari. Setiap kali smartwatch bergetar atau menampilkan notifikasi, ia menggunakan energi. Memilih notifikasi mana yang benar-benar penting dan mematikan yang lain dapat mengurangi frekuensi aktivasi layar dan getaran, sehingga menghemat daya.

Misalnya, Anda mungkin hanya ingin menerima notifikasi dari aplikasi pesan dan panggilan telepon, dan mematikan notifikasi dari aplikasi media sosial atau game.

Pengaturan Do Not Disturb (DND) atau mode senyap, yang dapat diatur secara otomatis pada waktu-waktu tertentu, juga sangat membantu dalam membatasi gangguan dan konsumsi daya yang tidak perlu. Anda bisa menjadwalkan DND untuk aktif secara otomatis saat Anda tidur atau saat rapat.

Konektivitas nirkabel seperti Bluetooth dan Wi-Fi, meskipun esensial, juga mengonsumsi daya. Memastikan koneksi Bluetooth stabil dan mematikan Wi-Fi saat tidak digunakan dapat berkontribusi pada penghematan baterai. Jika Anda menggunakan Bluetooth untuk terhubung ke headphone, pastikan headphone tersebut menggunakan versi Bluetooth yang hemat energi.

Beberapa smartwatch juga memiliki fitur GPS yang terus aktif untuk pelacakan aktivitas. Jika tidak sedang berolahraga atau membutuhkan pelacakan lokasi yang presisi, menonaktifkan GPS dapat menjadi langkah cerdas untuk menghemat daya.

Sebagai alternatif, Anda bisa mengatur GPS untuk hanya aktif saat Anda memulai aktivitas tertentu, seperti berlari atau bersepeda.

Memanfaatkan Mode Hemat Daya dan Fitur Cerdas untuk Menghemat Baterai

Banyak smartwatch modern dilengkapi dengan mode hemat daya yang dirancang khusus untuk memperpanjang masa pakai baterai.

Mode ini biasanya membatasi fungsi-fungsi tertentu yang paling banyak mengonsumsi daya, seperti menonaktifkan notifikasi yang tidak penting, mengurangi kecerahan layar, atau membatasi pembaruan data latar belakang. 

Mengaktifkan mode ini, terutama saat baterai mulai menipis atau saat Anda membutuhkan daya tahan ekstra, adalah strategi yang sangat efektif. Beberapa mode hemat daya bahkan mengubah tampilan menjadi hitam putih untuk menghemat daya lebih lanjut.



Beberapa perangkat menawarkan fitur yang lebih cerdas lagi, seperti kemampuan untuk menyesuaikan frekuensi pembaruan data dari aplikasi atau sensor. Semakin sering data diperbarui, semakin banyak energi yang digunakan.

Mengatur pembaruan data menjadi lebih jarang, misalnya setiap beberapa menit alih-alih setiap detik, dapat memberikan penghematan daya yang signifikan tanpa mengorbankan fungsionalitas secara drastis.

Misalnya, Anda bisa mengatur aplikasi cuaca untuk hanya memperbarui data setiap jam.

Selain itu, perhatikan aplikasi yang berjalan di latar belakang. Mirip dengan smartphone, aplikasi yang terus-menerus aktif di smartwatch dapat menguras baterai. Menutup aplikasi yang tidak digunakan atau membatasi izin aplikasi untuk berjalan di latar belakang dapat membantu mengelola konsumsi daya.

Beberapa smartwatch bahkan memiliki fitur yang dapat mengidentifikasi aplikasi yang paling boros daya, memungkinkan pengguna untuk mengambil tindakan yang tepat.

Anda bisa menggunakan fitur ini untuk melihat aplikasi mana yang paling banyak mengonsumsi baterai dan kemudian menghapus atau membatasi penggunaannya.

Perawatan Baterai Jangka Panjang untuk Smartwatch Anda

Merawat baterai smartwatch tidak hanya tentang penggunaan sehari-hari, tetapi juga tentang praktik jangka panjang yang dapat menjaga kesehatan baterai.

Paparan suhu ekstrem, baik panas maupun dingin, dapat merusak komponen baterai dan mengurangi kapasitasnya seiring waktu.

Hindari meninggalkan smartwatch di tempat yang terlalu panas, seperti di dalam mobil yang terparkir di bawah terik matahari, atau di lingkungan yang sangat dingin. Suhu yang ekstrem dapat menyebabkan kerusakan permanen pada baterai.



Suhu ideal untuk pengoperasian dan penyimpanan baterai lithium-ion, yang umum digunakan pada smartwatch, berada di kisaran suhu ruangan. Mengisi daya baterai hingga 100% setiap saat mungkin tidak selalu yang terbaik untuk kesehatan baterai jangka panjang.

Beberapa ahli menyarankan untuk menjaga tingkat pengisian daya antara 20% hingga 80% untuk meminimalkan stres pada baterai. Informasi lebih lanjut tentang baterai lithium-ion dapat ditemukan di Wikipedia. Meskipun teknologi baterai terus berkembang, menjaga siklus pengisian daya yang seimbang dapat membantu memperpanjang umur baterai secara keseluruhan.

Penting juga untuk menggunakan charger yang tepat dan berkualitas. Menggunakan charger yang tidak sesuai atau berkualitas rendah dapat merusak baterai atau bahkan perangkat itu sendiri. Selalu gunakan charger bawaan atau charger yang direkomendasikan oleh produsen smartwatch Anda. Charger yang tidak sesuai mungkin tidak memberikan tegangan yang tepat, yang dapat merusak baterai.

Menghindari pengisian daya semalaman secara terus-menerus, meskipun banyak perangkat modern memiliki perlindungan overcharging, tetap merupakan praktik yang baik untuk menjaga kesehatan baterai.

Meskipun perangkat modern memiliki fitur untuk mencegah pengisian daya berlebihan, pengisian daya semalaman secara teratur dapat memperpendek umur baterai.

Memilih Smartwatch yang Tepat dengan Daya Tahan Baterai yang Optimal

Saat memilih smartwatch, daya tahan baterai seringkali menjadi pertimbangan utama. Perangkat dengan baterai yang lebih besar atau yang dirancang dengan fokus pada efisiensi energi akan memberikan pengalaman yang lebih baik.

Perhatikan spesifikasi baterai dan ulasan pengguna mengenai daya tahan baterai dalam penggunaan sehari-hari. Baca ulasan dari sumber yang terpercaya untuk mendapatkan gambaran yang akurat tentang daya tahan baterai smartwatch.

Beberapa fitur yang sangat menguras baterai, seperti layar AMOLED yang selalu aktif, GPS yang terus menerus, atau sensor kesehatan yang canggih, mungkin tidak diperlukan oleh semua pengguna.

Jika prioritas utama Anda adalah daya tahan baterai, pertimbangkan smartwatch dengan layar yang lebih sederhana, fitur pelacakan yang lebih dasar, atau yang menawarkan mode hemat daya yang lebih agresif.

Smartwatch dengan layar e-ink, misalnya, menawarkan daya tahan baterai yang jauh lebih baik daripada smartwatch dengan layar AMOLED.

Teknologi baterai terus berkembang, dan model smartwatch terbaru di tahun 2025 kemungkinan akan menawarkan peningkatan signifikan dalam hal efisiensi energi dan daya tahan baterai. Memilih model yang lebih baru atau yang telah diperbarui dengan teknologi baterai terkini dapat menjadi investasi yang baik untuk pengalaman jangka panjang. Perhatikan pengumuman produk baru dan ulasan teknologi untuk mendapatkan informasi terbaru tentang teknologi baterai smartwatch.

Memahami Pengaruh Aplikasi dan Pembaruan Perangkat Lunak Terhadap Baterai Smartwatch

Aplikasi pihak ketiga yang diinstal pada smartwatch dapat memiliki dampak yang bervariasi pada daya tahan baterai.

Beberapa aplikasi dirancang dengan efisien, sementara yang lain mungkin berjalan di latar belakang dan mengonsumsi daya secara berlebihan.

Meninjau aplikasi yang terinstal secara berkala dan menghapus aplikasi yang jarang digunakan atau yang dicurigai boros daya adalah praktik yang baik.

Anda dapat memeriksa pengaturan baterai pada smartwatch Anda untuk melihat aplikasi mana yang paling banyak mengonsumsi daya.

Pembaruan perangkat lunak (firmware) dari produsen smartwatch seringkali mencakup optimasi daya. Memastikan smartwatch Anda selalu menjalankan versi perangkat lunak terbaru dapat membantu meningkatkan efisiensi baterai. Pembaruan ini seringkali memperbaiki bug yang mungkin menyebabkan konsumsi daya yang tidak perlu. Periksa pembaruan secara teratur dan instal segera setelah tersedia.

Perlu diingat bahwa penggunaan fitur-fitur canggih seperti pemantauan detak jantung berkelanjutan, pelacakan tidur yang detail, atau pengukuran SpO2 (kadar oksigen dalam darah) akan menguras baterai lebih cepat.

Jika Anda tidak secara rutin membutuhkan data ini, menonaktifkannya atau mengaturnya untuk pemantauan sesuai permintaan dapat membantu menghemat daya. Misalnya, Anda bisa mengatur pemantauan detak jantung hanya aktif saat Anda berolahraga. Untuk informasi lebih lanjut tentang pemantauan detak jantung, Anda bisa merujuk ke American Heart Association.

Tips Tambahan untuk Penggunaan Sehari-hari Agar Baterai Smartwatch Lebih Awet

Selain pengaturan dan perawatan, ada beberapa tips praktis lainnya yang dapat membantu memaksimalkan masa pakai baterai smartwatch Anda. Mengurangi durasi layar menyala setelah aktivasi juga dapat membantu.

Jika smartwatch Anda memiliki pengaturan untuk durasi layar menyala, pilih durasi yang paling singkat yang masih nyaman bagi Anda. Bahkan pengurangan beberapa detik dapat membuat perbedaan yang signifikan dalam jangka panjang.

Menghindari penggunaan fitur yang membutuhkan banyak daya secara bersamaan juga disarankan. Misalnya, jika Anda sedang melakukan pelacakan lari dengan GPS, hindari juga memutar musik dari smartwatch secara bersamaan jika memungkinkan, karena kedua aktivitas ini sangat menguras baterai. Anda bisa memutar musik dari smartphone Anda sebagai gantinya.

Terakhir, jangan ragu untuk melakukan restart rutin pada smartwatch Anda. Sama seperti smartphone, me-restart perangkat secara berkala dapat membantu membersihkan proses latar belakang yang mungkin berjalan dan mengoptimalkan penggunaan daya. Restart seminggu sekali dapat membantu menjaga kinerja smartwatch Anda.

Dengan menerapkan kombinasi dari tips pengaturan, pemanfaatan fitur hemat daya, perawatan baterai jangka panjang, pemilihan perangkat yang bijak, dan kebiasaan penggunaan yang cerdas, Anda dapat secara signifikan memperpanjang masa pakai baterai smartwatch Anda.

Ini akan memastikan perangkat kesayangan Anda selalu siap menemani aktivitas harian Anda tanpa perlu khawatir kehabisan daya di saat yang paling dibutuhkan.

Pertimbangkan untuk membaca panduan pengguna smartwatch Anda untuk tips dan trik khusus model Anda.

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 0
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0