Mengapa Penghasilan Tinggi Tidak Selalu Membawa Kebahagiaan Finansial?


Kamis, 31 Juli 2025 - 13.50 WIB
Mengapa Penghasilan Tinggi Tidak Selalu Membawa Kebahagiaan Finansial?
Pengaruh penghasilan tinggi terhadap kebahagiaan (Foto oleh Noval Gani di Pexels).

VOXBLICK.COM - Dalam dunia yang serba cepat dan kompetitif saat ini, seringkali kita diasumsikan bahwa peningkatan penghasilan otomatis akan meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan.

Namun, kenyataannya tidak selalu demikian.

Data dari berbagai studi menunjukkan bahwa banyak orang dengan penghasilan tinggi justru mengalami stres dan ketidakpuasan secara finansial, berbeda dengan generasi sebelumnya yang merasa cukup meskipun pendapatannya lebih kecil.

Persepsi Kebahagiaan dan Pendapatan: Apa yang Berubah?

Sejak era 1980-an, penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara pendapatan dan kebahagiaan.

Akan tetapi, studi terbaru dari Harvard Business School dan Gallup menunjukkan bahwa setelah mencapai titik tertentu, peningkatan pendapatan tidak lagi berpengaruh signifikan terhadap tingkat kebahagiaan seseorang.

Ini dikenal sebagai 'Hedonic Treadmill' atau treadmill hedonik, di mana manusia cenderung menyesuaikan diri terhadap kondisi baru dan kembali ke tingkat kebahagiaan yang stabil.

Faktor Psikologis dan Sosial yang Mempengaruhi

Menurut psikolog dan ekonom terkenal, Daniel Kahneman, faktor seperti stres keuangan, ketidakpastian ekonomi, dan tekanan sosial dapat mengurangi manfaat dari penghasilan tinggi.

Bahkan, studi dari American Psychological Association (APA) mengungkapkan bahwa 60% dari orang dengan penghasilan di atas rata-rata melaporkan merasa stres terkait keuangan.

Selain itu, budaya konsumtif yang didorong oleh media dan iklan seringkali menciptakan keinginan untuk terus menerus mendapatkan barang dan pengalaman baru, yang justru meningkatkan ketidakpuasan.

Sebuah penelitian di jurnal 'Personality and Social Psychology Bulletin' menyebutkan bahwa keinginan untuk membandingkan diri dengan orang lain (social comparison) seringkali memperburuk perasaan tidak cukup.

Peran Keuangan Pribadi dan Manajemen Keuangan

Pengelolaan keuangan yang buruk juga menjadi salah satu faktor utama ketidakpuasan.

Banyak orang gagal mengelola penghasilan mereka dengan bijak, sehingga meskipun penghasilan mereka tinggi, mereka tetap merasa kekurangan.

Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hanya sekitar 30% masyarakat Indonesia yang memiliki literasi keuangan yang cukup.

Pengaturan anggaran, menabung secara disiplin, dan investasi yang tepat dapat membantu meningkatkan rasa aman dan kebahagiaan secara finansial. Seperti yang dikatakan oleh pakar keuangan, Robert Kiyosaki, "Financial education is more important than how much you earn."

Pengaruh Lingkungan dan Kesejahteraan Ekonomi

Lingkungan sosial dan ekonomi juga memegang peranan penting. Di negara dengan ketimpangan ekonomi yang tinggi, orang dengan penghasilan tinggi tetap merasa kurang bahagia karena merasa terpisah dari lapisan masyarakat bawah. Sebaliknya, di komunitas yang lebih egaliter, rasa puas terhadap keuangan lebih tinggi.

Menurut laporan dari World Happiness Report, negara-negara dengan tingkat ketimpangan yang rendah, seperti Skandinavia, menunjukkan tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi secara umum, meskipun penghasilan rata-rata mereka tidak selalu tertinggi.

Strategi Meningkatkan Kebahagiaan Finansial

Untuk mengatasi perasaan kurang puas meskipun berpenghasilan tinggi, beberapa strategi yang dapat diterapkan meliputi:

1. Fokus pada Pengelolaan Keuangan yang Sehat: Menyusun anggaran dan menabung secara rutin.

2. Berinvestasi dalam Pengalaman: Menghabiskan uang untuk pengalaman yang bermakna, bukan hanya barang konsumsi.

3. Mengurangi Perbandingan Sosial: Fokus pada pencapaian pribadi dan bersyukur atas apa yang dimiliki.

4. Membangun Keseimbangan Kerja dan Kehidupan: Menghindari stres berlebihan dan menjaga kesehatan mental.

5. Meningkatkan Literasi Keuangan: Memahami cara mengelola dan menginvestasikan uang secara bijak.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, individu dapat mencapai kesejahteraan finansial yang lebih sejati dan merasa lebih bahagia meski penghasilan mereka tidak selalu melambung tinggi.

Kebahagiaan finansial tidak hanya bergantung pada angka di rekening bank, tetapi juga pada bagaimana kita mengelola dan memaknai uang dalam kehidupan sehari-hari. Mengubah perspektif dan memperkuat kebiasaan keuangan yang sehat adalah kunci utama menuju kesejahteraan yang lebih bermakna.

Dapatkan Update Informasi Terbaru dari Kami dengan Ikuti Channel Telegram Kami VOXBLICK

×
Andre Nenobesi Hallo, Salam Kenal... Saya Andre Nenobesi....!! Saya adalah seorang penulis yang fokus pada edukasi finansial, kesehatan, dan gaya hidup produktif. Lewat artikel-artikel yang saya susun, saya berkomitmen membantu pembaca memahami dunia keuangan mulai dari investasi, manajemen uang, hingga literasi keuangan keluarga dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Selain itu, saya juga membagikan tips kesehatan praktis dan inspirasi perjalanan yang bisa dinikmati siapa saja, dari liburan hemat hingga self-care di tengah rutinitas. Tujuan saya sederhana: membuat topik penting jadi mudah diakses, relevan, dan bisa langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.