Mengungkap Fakta di Balik Komentar Pasif Agressif dan Penyebabnya

VOXBLICK.COM - Dalam dunia komunikasi, munculnya komentar pasif agresif sering kali membuat bingung dan terkadang merusak hubungan.
Banyak orang yang tidak menyadari bahwa perilaku ini bisa jadi cerminan dari perasaan marah atau frustrasi yang tidak diutarakan secara langsung.
Menurut studi yang dipublikasikan dalam Journal of Social and Personal Relationships, komunikasi pasif agresif merupakan bentuk ekspresi emosi yang tidak langsung dan sering kali disebabkan oleh ketidakmampuan mengungkapkan perasaan secara terbuka.
Apa Itu Komentar Pasif Agressif?
Komentar pasif agresif adalah bentuk perilaku dimana seseorang menyampaikan ketidaksetujuan, kemarahan, atau frustrasi secara tidak langsung.
Contohnya termasuk sindiran, mengabaikan, atau memberi komentar yang terdengar ramah tapi memiliki makna tersembunyi.
Dalam banyak kasus, perilaku ini muncul karena individu merasa takut atau tidak nyaman untuk menyatakan emosinya secara langsung.
Mengapa Orang Melakukan Komentar Pasif Agressif?
Berkaitan dengan konsep psikologi emotion suppression, banyak orang mengalami kesulitan dalam mengekspresikan emosi negatif secara terbuka.
Dr Susan Johnson, seorang psikolog klinis, menjelaskan bahwa "ketika seseorang merasa tidak aman atau takut akan reaksi buruk dari orang lain, mereka cenderung menyimpan perasaan tersebut dan mengekspresikannya secara tidak langsung melalui komentar pasif agresif."
Penyebab Utama Perilaku Pasif Agressif
1. Ketidakmampuan Mengungkapkan Perasaan
Seringkali, individu merasa takut dianggap lemah atau tidak sopan jika menyampaikan ketidakpuasan secara langsung.
Hal ini terutama terjadi dalam budaya yang mengedepankan rasa hormat dan menjaga muka.
2. Kekhawatiran Akan Konfrontasi
Beberapa orang menghindari konfrontasi langsung karena takut memperburuk hubungan, sehingga mereka memilih menyampaikan perasaan secara tidak langsung yang bisa dipahami secara tersirat.
3. Pengaruh Lingkungan dan Pengasuhan
Lingkungan keluarga dan sosial yang tidak mendukung ekspresi emosi secara terbuka dapat memicu munculnya perilaku pasif agresif sebagai bentuk mekanisme bertahan.
4. Kondisi Psikologis tertentu
Kondisi seperti depresi, kecemasan, atau trauma masa lalu juga dapat meningkatkan kecenderungan seseorang untuk menyembunyikan perasaan dan berkomunikasi secara pasif agresif.
Ciri-ciri dan Cara Mengenali Perilaku Pasif Agressif
- Menggunakan sindiran atau komentar yang terdengar ramah tapi memiliki makna negatif.
- Mengabaikan atau menghindari komunikasi langsung.
- Mengungkapkan ketidakpuasan melalui tindakan diam atau menunda respons.
- Menunjukkan rasa tidak puas melalui sikap pasif dan tidak kooperatif.

Dampak Jangka Panjang dan Cara Mengatasinya
Perilaku pasif agresif yang tidak diatasi dapat menyebabkan ketegangan hubungan, miskomunikasi, dan stres emosional.
Penelitian dari Psychology Today menyatakan bahwa mengembangkan kemampuan komunikasi yang sehat dan mengelola emosi secara efektif sangat penting.
Untuk mengatasi perilaku ini, disarankan melakukan latihan komunikasi terbuka, berani menyampaikan perasaan secara langsung, dan mencari bantuan profesional jika diperlukan.
Terapi kognitif perilaku (CBT) juga bisa membantu individu memahami akar permasalahan dan belajar mengekspresikan emosi secara sehat.
Mengidentifikasi dan memahami penyebab di balik komentar pasif agresif adalah langkah awal untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan komunikasi yang lebih jujur.
Dengan sadar akan emosi dan belajar mengelolanya, kita bisa mengurangi munculnya perilaku yang merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Ingat, keberanian untuk berbicara secara terbuka jauh lebih membebaskan daripada menyimpan perasaan yang akhirnya meledak secara tidak sehat.
Disclaimer: Artikel ini hanya bersifat informatif dan bukan pengganti nasihat profesional.
Jika Anda menghadapi masalah emosional atau komunikasi, konsultasikan dengan psikolog atau profesional kesehatan mental terpercaya.
Dapatkan Update Informasi Terbaru dari Kami dengan Ikuti Channel Telegram Kami VOXBLICK