Pemblokiran Akun Dormant: Mengungkap Faktanya dan Dampaknya terhadap Nasabah


Sabtu, 02 Agustus 2025 - 11.20 WIB
Pemblokiran Akun Dormant: Mengungkap Faktanya dan Dampaknya terhadap Nasabah
Pemblokiran Akun Dormant (Foto oleh Tima Miroshnichenko di Pexels).

VOXBLICK.COM - Dalam beberapa bulan terakhir, publik dihebohkan oleh kebijakan pemblokiran akun dormant yang dilakukan oleh sejumlah bank besar di Indonesia.

Fenomena ini tidak hanya menimbulkan kekhawatiran di kalangan nasabah, tetapi juga memunculkan pertanyaan tentang regulasi, keamanan data, dan perlindungan hak konsumen.

Untuk memahami fenomena ini secara lengkap, kita perlu menelusuri latar belakang, proses, dan implikasi dari kebijakan tersebut.

Apa Itu Akun Dormant dan Mengapa Bank Melakukan Pemblokiran?

Akun dormant adalah rekening bank yang tidak aktif selama periode tertentu, biasanya 12 bulan atau lebih, tanpa adanya transaksi dari pemiliknya. Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah akun dormant di Indonesia mencapai jutaan, dan angka ini terus bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna layanan perbankan digital.

Bank melakukan pemblokiran akun dormant sebagai langkah mitigasi risiko.

Dalam dunia keuangan, akun yang tidak aktif rentan digunakan untuk kegiatan ilegal seperti pencucian uang dan pendanaan terorisme.

Oleh karena itu, regulasi mengharuskan bank untuk melakukan pengecekan dan tindakan tertentu terhadap akun yang tidak aktif dalam jangka waktu tertentu.

Proses dan Kronologi Pemblokiran Akun Dormant

Menurut laporan dari Bank Indonesia dan studi dari jurnal keuangan terkemuka, proses pemblokiran biasanya dimulai dari pengingat otomatis melalui SMS atau email kepada pemilik rekening. Jika tidak ada respon atau transaksi dalam waktu tertentu, bank akan melakukan penonaktifan sementara dan akhirnya pemblokiran permanen.

Namun, banyak nasabah yang mengaku tidak menerima pemberitahuan tersebut, sehingga mereka terkejut saat akun mereka diblokir tanpa pemberitahuan sebelumnya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang transparansi dan komunikasi dari pihak bank.

Menurut data riset dari Institute of Financial Services (IFS), sekitar 30% nasabah yang mengalami pemblokiran tidak memahami alasan di balik tindakan tersebut, menyebabkan ketidakpercayaan terhadap institusi perbankan.

Dampak Pemblokiran Akun Dormant terhadap Nasabah dan Sistem Keuangan

Secara langsung, pemblokiran ini bisa mengganggu aktivitas keuangan nasabah, terutama mereka yang masih membutuhkan akses dana secara mendadak. Banyak nasabah melaporkan kesulitan dalam melakukan transaksi, pembayaran tagihan, bahkan penerimaan gaji.

Selain itu, dari sisi sistem keuangan, kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan mencegah penyalahgunaan rekening. Menurut studi dari Journal of Financial Regulation, langkah ini juga membantu mengurangi risiko fraud dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap sistem perbankan.

Namun, perlu diingat bahwa proses ini harus dilakukan secara adil dan transparan. Regulasi harus memastikan bahwa nasabah mendapatkan pemberitahuan yang cukup dan kesempatan untuk mengaktifkan kembali akun mereka sebelum benar-benar diblokir.

Langkah yang Bisa Diambil Nasabah

Bagi nasabah yang khawatir akun mereka akan diblokir, ada beberapa langkah preventif yang disarankan:

- Rutin melakukan transaksi minimal sekali dalam periode tertentu.

- Memastikan data kontak seperti nomor HP dan email selalu terbaru.

- Menghubungi bank jika merasa ada kendala atau tidak menerima pemberitahuan.

- Melakukan aktivasi ulang akun melalui layanan customer service.

Selain itu, penting juga untuk memahami ketentuan dan regulasi yang berlaku agar tidak terjebak dalam ketidakpastian dan kerugian.

Peran Regulasi dan Perlindungan Konsumen

Regulator seperti OJK menegaskan bahwa bank harus mengikuti standar transparansi dan komunikasi yang jelas kepada nasabah. Mereka juga menuntut adanya mekanisme pengaduan yang mudah diakses dan perlindungan data pribadi.

Studi dari World Bank menunjukkan bahwa kebijakan yang dilakukan secara tepat dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan dan mendorong inklusi keuangan yang lebih luas.

Dalam konteks ini, penting bagi semua pihak untuk menjaga keseimbangan antara keamanan sistem dan hak nasabah. Regulasi harus terus disempurnakan agar kebijakan pemblokiran akun dormant tidak menimbulkan kerugian yang tidak perlu.

Kebijakan ini, jika diterapkan secara tepat dan transparan, dapat memperkuat ekosistem keuangan yang sehat dan aman.

[ CARI_GAMBAR: bank security measures ]

Dengan memahami proses, risiko, dan hak-hak nasabah, kita semua bisa lebih siap menghadapi dinamika perbankan modern. Keamanan dan kepercayaan adalah fondasi utama dalam ekosistem keuangan yang berkelanjutan.

Dapatkan Update Informasi Terbaru dari Kami dengan Ikuti Channel Telegram Kami VOXBLICK

×
Andre Nenobesi Hallo, Salam Kenal... Saya Andre Nenobesi....!! Saya adalah seorang penulis yang fokus pada edukasi finansial, kesehatan, dan gaya hidup produktif. Lewat artikel-artikel yang saya susun, saya berkomitmen membantu pembaca memahami dunia keuangan mulai dari investasi, manajemen uang, hingga literasi keuangan keluarga dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Selain itu, saya juga membagikan tips kesehatan praktis dan inspirasi perjalanan yang bisa dinikmati siapa saja, dari liburan hemat hingga self-care di tengah rutinitas. Tujuan saya sederhana: membuat topik penting jadi mudah diakses, relevan, dan bisa langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.