Sejarah Panjang Perang Israel Palestina: Mengapa Gaza Selalu Jadi Korban?

VOXBLICK.COM - Konflik Gaza adalah titik panas yang terus memanas dalam sejarah perang Israel Palestina.
Inti perseteruan ini bukan hanya soal wilayah geografis, tapi juga soal identitas, politik, dan hak berdaulat yang telah berlangsung puluhan tahun.
Israel, sebagai negara yang terbentuk setelah Perang Dunia II, memainkan peran sentral dalam konflik ini, terutama dalam menghadapi kelompok Hamas yang menguasai Gaza sejak 2007.
Sejarah Perang Israel Palestina dan Awal Mula Konflik Gaza
Sejarah perang Israel Palestina berakar dari pembagian wilayah oleh PBB pada 1947 yang memicu ketegangan antara komunitas Yahudi dan Arab.
Setelah berdirinya Israel pada 1948, konflik terus berlanjut, termasuk perang besar pada 1948, 1967, dan 1973. Gaza sendiri menjadi wilayah yang paling sering mengalami konflik terbuka, terutama setelah Israel menarik diri dari Gaza pada 2005.
Namun, penarikan ini tidak mengakhiri konflik. Justru, setelah Hamas mengambil alih kekuasaan di Gaza pada 2007, ketegangan meningkat drastis. Hamas, yang dianggap Israel dan banyak negara sebagai organisasi teroris, menolak pengakuan Israel dan sering meluncurkan serangan roket ke wilayah Israel.
Peran Israel dalam Konflik Gaza Modern
Israel menjalankan blokade ketat terhadap Gaza yang berdampak besar pada kehidupan warga sipil di sana. Blokade ini bertujuan membatasi suplai senjata ke Hamas, tapi juga menghambat akses kebutuhan dasar seperti obat obatan dan bahan makanan. Menurut laporan Human Rights Watch, blokade ini menyebabkan krisis kemanusiaan yang serius.
Serangan udara Israel sering dilancarkan sebagai respons terhadap serangan roket Hamas.
Salah satu operasi militer paling terkenal adalah Operasi Protective Edge pada 2014 yang menewaskan ribuan warga Gaza dan menyebabkan kerusakan infrastruktur besar besaran.
Data dari Institut Studi Keamanan Nasional Israel menunjukkan bahwa serangan ini bertujuan untuk menghentikan kekuatan militer Hamas, tapi juga memicu kecaman internasional.
Dampak Konflik Gaza bagi Warga dan Politik Regional
Konflik Gaza berimbas langsung pada kehidupan warga Palestina. Kondisi ekonomi memburuk, pengangguran tinggi, dan akses layanan kesehatan terbatas. Organisasi PBB seperti UNRWA terus memperingatkan bahwa situasi ini berpotensi memicu krisis kemanusiaan yang lebih parah.
Politik regional pun ikut terpengaruh. Negara-negara Arab memiliki pandangan beragam terhadap konflik ini, dengan beberapa mendukung Palestina dan lainnya menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Kesepakatan Abraham pada 2020, misalnya, mengubah dinamika politik di Timur Tengah secara signifikan.
Upaya Perdamaian dan Tantangan ke Depan
Berbagai upaya perdamaian telah dicoba, termasuk perjanjian Oslo pada 1993 yang mengatur prinsip-prinsip penyelesaian konflik. Namun, implementasinya terhambat oleh ketidakpercayaan dan kekerasan yang terus berlanjut. Hamas dan Israel masih berkutat dalam siklus serangan dan balasan yang sulit diputus.
Menurut Dr. Nathan Thrall, analis konflik Timur Tengah dari International Crisis Group, tanpa dialog yang serius dan jaminan keamanan bagi kedua belah pihak, konflik Gaza akan terus berulang dan menjadi ancaman stabilitas regional.
Mengingat kompleksitas sejarah perang Israel Palestina dan posisi strategis Gaza, peran Israel dalam konflik ini tak bisa dilepaskan dari upaya perdamaian yang berkelanjutan. Namun, solusi jangka panjang harus mengedepankan hak asasi manusia dan keadilan bagi semua pihak yang terdampak.
Konflik Gaza bukan hanya persoalan lokal, melainkan isu global yang memerlukan perhatian serius dari komunitas internasional. Memahami sejarah perang Israel Palestina dan peran Hamas Israel adalah langkah awal untuk melihat bagaimana perdamaian bisa diwujudkan secara realistis dan berkelanjutan.
Dapatkan Update Informasi Terbaru dari Kami dengan Ikuti Channel Telegram Kami VOXBLICK