7 Fakta Mengejutkan yang Membongkar Penyebab Utama Kesepian Remaja di Indonesia

Oleh Ramones

Rabu, 06 Agustus 2025 - 02.00 WIB
7 Fakta Mengejutkan yang Membongkar Penyebab Utama Kesepian Remaja di Indonesia
Penyebab utama kesepian remaja (Foto oleh italo coss di Unsplash).

VOXBLICK.COM - Remaja Indonesia sering kali menghadapi perasaan kesepian yang tak terlihat, meski berada di tengah keramaian.

Fenomena ini bukan sekadar rasa sepi biasa, tapi dapat berdampak signifikan pada kesehatan mental dan perkembangan sosial mereka. Kesepian di masa remaja bukanlah hal yang sepele, karena bisa menjadi pintu masuk bagi berbagai masalah psikologis, termasuk depresi dan kecemasan.

Berikut tujuh fakta mengejutkan yang membongkar penyebab utama kesepian remaja di Indonesia serta langkah praktis yang dapat kamu lakukan untuk mengatasinya.

1. Pola Asuh Orangtua yang Kurang Mendukung

Banyak remaja di Indonesia tumbuh dalam lingkungan keluarga yang sibuk, sehingga komunikasi antara orangtua dan anak jadi minim.

Kekurangan perhatian dan kehangatan dari keluarga sering membuat remaja merasa tidak dipahami.

Penelitian oleh Universitas Udayana menyebutkan bahwa pola asuh yang terlalu otoriter atau sebaliknya, terlalu permisif, dapat menyebabkan anak menjadi lebih tertutup dan rentan pada kesepian (Universitas Udayana, 2024).

Mulai dari sekarang, jangan ragu untuk membangun komunikasi terbuka dengan orangtua, sekecil apa pun masalah yang kamu hadapi.

2. Pengaruh Media Sosial dan Nomophobia

Media sosial memang memudahkan kita terhubung dengan teman-teman, namun tak jarang justru memunculkan kesepian.

Fenomena nomophobia rasa takut berlebihan jika jauh dari ponsel cukup sering terjadi pada remaja Indonesia.

Penelitian pada Desember 2024 mengungkap tingkat kesepian punya efek sedang terhadap kejadian nomophobia (r = 0.320).

Artinya, semakin merasa kesepian, semakin tinggi ketergantungan pada gawai, padahal interaksi digital belum tentu mendekatkan secara emosional (Nomophobia Research, 2024).

3. Bullying dan Tekanan Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah tak selalu jadi tempat aman untuk semua remaja.

Bullying, baik secara verbal, fisik, maupun cyberbullying, menjadi salah satu penyebab utama kesepian.

Remaja yang menjadi korban cenderung menarik diri dan sulit mempercayai lingkungan sekitar (Wikipedia Bullying, 2023).

Jika kamu menghadapi bullying, penting untuk berbicara dengan guru, konselor, atau orang dewasa yang bisa dipercaya.

4. Kurangnya Kegiatan Sosial Tatap Muka

Kebiasaan nongkrong atau berkumpul bersama teman berkurang drastis sejak pandemi.

Aktivitas sosial yang menurun menyebabkan remaja kehilangan kesempatan membangun koneksi nyata.

Studi di Pasar Segar Makassar menunjukkan bahwa keterbatasan aktivitas fisik bersama berpengaruh pada meningkatnya perasaan kesepian di kalangan remaja (Makassar Research, 2023).

Tidak ada salahnya untuk mulai mencoba aktivitas baru di luar rumah, seperti mengikuti komunitas hobi atau olahraga ringan.

5. Tekanan Akademik dan Harapan Sosial

Standar akademik yang tinggi, ditambah ekspektasi sosial dari keluarga atau lingkungan, dapat membuat remaja merasa terisolasi.

Banyak remaja memilih menekan perasaan sendiri daripada mengungkapkan beban yang dirasakan, sehingga kesepian semakin menguat.

Berdasarkan laporan I NAMHS (Indonesian National Adolescent Mental Health Survey), tekanan akademik dan kecemasan sosial merupakan faktor risiko utama gangguan mental dan kesepian pada remaja.

6. Status Sosial Ekonomi dan Kesehatan

Faktor ekonomi turut berperan dalam menciptakan kesenjangan sosial di kalangan remaja. Mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu sering kali merasa berbeda dan minder, sehingga sulit membangun relasi pertemanan yang sehat. Selain itu, masalah kesehatan fisik seperti penyakit kronis juga bisa menghambat remaja untuk bersosialisasi.

7. Gender dan Tingkat Pendidikan

Menurut beberapa penelitian, remaja perempuan cenderung lebih rentan mengalami kesepian dibandingkan laki-laki. Tingkat pendidikan juga menjadi faktor: siswa yang duduk di kelas lebih tinggi (SMA) kadang justru merasa lebih kesepian karena tekanan ujian dan persaingan masuk perguruan tinggi semakin besar.

Cara Sederhana Mengurangi Kesepian

Setelah mengetahui tujuh penyebab utama, penting untuk mencari cara mengurangi kesepian yang kamu alami. Berikut beberapa tips praktis yang bisa langsung dicoba:

  • Cobalah berbicara terbuka dengan teman terpercaya atau keluarga saat mulai merasa kesepian.
  • Batasi penggunaan media sosial dan prioritaskan interaksi langsung.
  • Ikut komunitas atau organisasi yang sesuai minatmu untuk memperluas jaringan sosial.
  • Jangan ragu mencari bantuan profesional seperti konselor sekolah jika perasaan kesepian terasa berat.
  • Luangkan waktu untuk kegiatan fisik atau hobi baru yang bisa meningkatkan mood dan kepercayaan diri.

Menemukan keseimbangan antara dunia digital dan interaksi nyata adalah kunci penting untuk mengurangi kesepian.

Penelitian dari Universitas Udayana dan I NAMHS menunjukkan bahwa membangun hubungan sosial yang sehat, memperbaiki komunikasi dalam keluarga, serta menjaga aktivitas positif dapat memberikan perlindungan terhadap risiko kesepian dan gangguan mental pada remaja.Jika kamu merasa kesepian, ingatlah bahwa kamu tidak sendiri dan selalu ada jalan keluar.

Komunikasi yang terbuka, lingkungan yang suportif, serta keberanian untuk mencari bantuan adalah langkah awal yang sangat berarti.

Informasi ini bukan pengganti saran medis profesional.

Apabila kesepian terasa sangat berat dan memengaruhi kehidupan sehari hari, segera konsultasikan ke tenaga kesehatan atau psikolog terdekat.

Dapatkan Update Informasi Terbaru dari Kami dengan Ikuti Channel Telegram Kami VOXBLICK

×
Ramones Halo semua! Nama saya RAMONES, seorang profesional IT dengan perjalanan lebih dari satu dekade di industri ini. Saya percaya bahwa teknologi itu seharusnya mudah dipahami dan bisa memberdayakan siapa saja. Itulah mengapa saya di sini, untuk menerjemahkan hal-hal teknis yang rumit menjadi sesuatu yang lebih sederhana dan aplikatif. Selain passion di dunia digital, saya juga sangat menikmati menulis tentang eksplorasi destinasi baru dan informasi seputar kesehatan dan kebugaran. Bagi saya, kedua hobi ini melengkapi: teknologi membantu kita terhubung, dan travel serta kesehatan membantu kita hidup lebih bermakna. Harapan saya, tulisan-tulisan di website ini bisa membantu Anda menavigasi dunia IT yang dinamis, serta menginspirasi Anda untuk hidup lebih sehat dan menjelajah dunia!