Begini Cara Gen Z & Milenial Membawa Angin Segar untuk Dunia Pariwisata


Sabtu, 30 Agustus 2025 - 19.20 WIB
Begini Cara Gen Z & Milenial Membawa Angin Segar untuk Dunia Pariwisata
Generasi Milenial dan Gen Z memimpin tren pariwisata berkelanjutan

VOXBLICK.COM - Lupakan sejenak gambaran liburan yang hanya berisi pose sempurna di depan monumen ikonik atau berjemur di resor mewah yang terisolasi. Bagi generasi Milenial dan Gen Z, esensi perjalanan telah bergeser secara fundamental.

Mereka tidak lagi hanya menjadi konsumen pasif; mereka adalah agen perubahan yang aktif, mendorong sebuah revolusi senyap namun kuat bernama pariwisata berkelanjutan. Gerakan ini bukan tentang mengorbankan kesenangan, melainkan memperkayanya dengan makna, koneksi, dan dampak positif. Ini adalah tentang memahami bahwa setiap rupiah yang kita belanjakan dan setiap jejak kaki yang kita tinggalkan di destinasi baru memiliki konsekuensi.

Inilah era baru travel berkelanjutan, di mana kesadaran menjadi kompas utama dalam setiap petualangan.

Mengapa Gen Z dan Milenial Begitu Peduli dengan Pariwisata Berkelanjutan?

Dorongan ini bukanlah tren sesaat yang lahir dari tagar di media sosial. Ini adalah manifestasi dari nilai-nilai inti yang mendefinisikan generasi ini.

Tumbuh di era informasi digital, Gen Z dan Milenial terpapar secara langsung dengan isu-isu global seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan sosial, dan kerusakan lingkungan. Mereka melihat bagaimana pariwisata massal (overtourism) dapat merusak ekosistem rapuh dan menggerus budaya lokal. Akibatnya, mereka mencari alternatif yang lebih bertanggung jawab. Keinginan untuk pengalaman otentik, bukan yang direkayasa untuk turis, menjadi prioritas utama.

Mereka ingin merasakan denyut nadi sebuah tempat, berinteraksi dengan penduduk lokal, dan memahami cerita di balik keindahan yang mereka saksikan. Data pun mendukung fenomena ini. Sebuah studi global menunjukkan bahwa para pelancong muda ini secara aktif mencari opsi perjalanan yang ramah lingkungan.

Menurut laporan Sustainable Travel Report dari Booking.com, mayoritas besar pelancong global menyatakan keinginan untuk melakukan perjalanan yang lebih berkelanjutan. Gen Z dan Milenial berada di garis depan, di mana mereka tidak hanya menginginkannya, tetapi juga bersedia membayar lebih untuk pengalaman yang sejalan dengan nilai-nilai mereka.

Mereka adalah generasi yang memahami bahwa travel berkelanjutan bukan lagi sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan untuk masa depan planet ini. Mereka memandang liburan ramah lingkungan sebagai investasi, baik untuk pengalaman pribadi mereka maupun untuk kelestarian destinasi yang mereka cintai.

Panduan Praktis Menjadi Pelancong Sadar Lingkungan: Ikuti Jejak Mereka

Mengadopsi gaya pariwisata berkelanjutan ala Gen Z dan Milenial tidaklah rumit.

Ini semua tentang membuat pilihan yang lebih sadar di setiap langkah perjalanan. Berikut adalah beberapa tips travel praktis untuk mengubah liburan Anda menjadi kekuatan positif.

Pilih Akomodasi Hijau, Bukan Sekadar Murah

Pilihan tempat menginap adalah salah satu keputusan paling berdampak dalam perjalanan Anda. Daripada secara otomatis memilih jaringan hotel internasional besar, pertimbangkan opsi yang lebih ramah lingkungan dan mendukung komunitas.

Carilah eco-lodge yang menerapkan praktik pengelolaan limbah yang baik, konservasi air, dan menggunakan energi terbarukan. Menginap di homestay atau guesthouse yang dikelola oleh keluarga lokal tidak hanya memberikan pengalaman yang lebih otentik, tetapi juga memastikan uang Anda langsung masuk ke kantong masyarakat setempat, bukan korporasi besar.

Banyak platform kini menyediakan filter untuk mencari akomodasi dengan sertifikasi keberlanjutan, seperti Green Key atau EarthCheck, yang memudahkan proses pencarian. Ini adalah langkah pertama menuju travel berkelanjutan yang nyata.

Transportasi Cerdas: Kurangi Jejak Karbon Anda

Jejak karbon dari transportasi adalah salah satu kontributor terbesar dampak negatif pariwisata. Gen Z dan Milenial semakin sadar akan hal ini.

Alih-alih menyewa mobil pribadi untuk setiap perjalanan singkat, manfaatkan sistem transportasi umum yang ada. Kereta api adalah pilihan fantastis untuk perjalanan antar kota, menawarkan pemandangan indah sambil mengurangi emisi secara signifikan. Saat menjelajahi kota, berjalan kaki atau menyewa sepeda adalah cara terbaik untuk menemukan sudut-sudut tersembunyi yang sering terlewatkan.

Jika harus menggunakan taksi, pertimbangkan untuk menggunakan aplikasi yang menawarkan opsi kendaraan listrik. Dengan merencanakan rute secara efisien dan memilih moda transportasi yang lebih ramah lingkungan, Anda sudah berkontribusi pada praktik pariwisata berkelanjutan.

Makan Seperti Orang Lokal: Dukung Ekonomi dan Cicipi Rasa Asli

Salah satu kegembiraan terbesar dari bepergian adalah kuliner.

Namun, di mana Anda makan sama pentingnya dengan apa yang Anda makan. Hindari restoran cepat saji internasional dan carilah warung, pasar malam, atau rumah makan kecil yang dikelola oleh penduduk setempat. Tempat-tempat ini tidak hanya menyajikan hidangan yang lebih otentik dan lezat, tetapi juga menggunakan bahan-bahan segar dari petani dan nelayan lokal.

Dengan cara ini, Anda mendukung seluruh rantai pasokan ekonomi lokal. Praktik eco-tourism ini juga berarti mengurangi jejak karbon makanan Anda, karena bahan-bahannya tidak perlu diimpor dari jauh.

Ini adalah cara sederhana namun efektif untuk merasakan budaya sejati sambil mempraktikkan liburan ramah lingkungan.

Belanja dengan Hati: Bawa Pulang Kenangan, Bukan Sampah

Oleh-oleh adalah bagian tak terpisahkan dari liburan, tetapi cara kita berbelanja bisa membuat perbedaan besar. Jauhi suvenir plastik buatan pabrik yang kemungkinan besar diproduksi secara massal di negara lain.

Sebaliknya, carilah produk kerajinan tangan langsung dari para pengrajinnya. Kunjungi desa-desa pengrajin, galeri seni lokal, atau pasar komunitas. Membeli langsung dari sumbernya memastikan seniman mendapatkan upah yang adil atas karya mereka. Selain itu, selalu bawa tas belanja dan botol minum sendiri untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Tips travel sederhana ini adalah pilar penting dari travel berkelanjutan, membantu menjaga kebersihan destinasi dan mendukung warisan budaya.

Pilih Pengalaman Otentik, Bukan Jebakan Turis

Inti dari pariwisata berkelanjutan adalah koneksi. Carilah pengalaman yang memungkinkan Anda untuk belajar dan berinteraksi secara tulus.

Ikut kelas memasak masakan lokal, belajar menenun kain tradisional, atau bergabung dengan tur jalan kaki yang dipandu oleh pemandu dari komunitas setempat. Jika Anda tertarik pada konservasi, carilah program sukarelawan etis (ethical volunteering) yang memiliki dampak jangka panjang dan tidak mengeksploitasi komunitas atau satwa liar.

Pengalaman-pengalaman ini jauh lebih berkesan daripada sekadar mengambil foto di tempat yang ramai dan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang budaya dan lingkungan yang Anda kunjungi.

Dampak Nyata: Bukan Sekadar Tren Sesaat

Pergeseran yang didorong oleh Gen Z dan Milenial ini memiliki dampak yang luas terhadap industri pariwisata global.

Destinasi dan pelaku usaha yang tidak beradaptasi dengan tuntutan pariwisata berkelanjutan akan tertinggal. Pemerintah di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, mulai menyadari pentingnya pergeseran ini. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Uno, dalam berbagai kesempatan menekankan bahwa masa depan pariwisata Indonesia terletak pada kualitas dan keberlanjutan, bukan sekadar kuantitas.

Seperti yang tertuang dalam berbagai strategi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, fokusnya adalah menarik wisatawan yang tinggal lebih lama, berbelanja lebih banyak untuk produk lokal, dan menghormati lingkungan serta budaya setempat. Ini adalah validasi bahwa gerakan travel berkelanjutan yang dipelopori anak muda ini kini menjadi arah kebijakan resmi.

Permintaan dari para pelancong muda ini memaksa hotel untuk lebih transparan tentang praktik lingkungan mereka, mendorong operator tur untuk menciptakan pengalaman yang lebih bertanggung jawab, dan menginspirasi lahirnya banyak startup eco-tourism. Dampaknya menciptakan lingkaran positif: semakin banyak pelancong mencari opsi berkelanjutan, semakin banyak penyedia jasa yang menawarkannya, membuat liburan ramah lingkungan menjadi lebih mudah diakses oleh semua orang.

Perlu diingat bahwa tarif akomodasi, ketersediaan tur, dan kondisi lokal bisa berubah seiring waktu. Selalu lakukan riset terkini sebelum berangkat untuk pengalaman terbaik dan paling bertanggung jawab. Pada akhirnya, perjalanan yang dilakukan oleh Gen Z dan Milenial mengajarkan kita sebuah pelajaran penting: kita bisa menjelajahi dunia dengan cara yang tidak merusaknya.

Setiap perjalanan adalah sebuah kesempatan untuk memberikan suara kita, untuk memilih jenis dunia yang ingin kita tinggali dan wariskan. Dengan mengadopsi prinsip pariwisata berkelanjutan, kita tidak hanya menciptakan kenangan liburan yang tak terlupakan, tetapi juga berkontribusi dalam melestarikan keindahan dan keragaman planet ini untuk generasi yang akan datang. Ini bukan lagi sekadar cara bepergian, ini adalah sebuah pernyataan sikap.

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 0
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0