Mengapa Dana Darurat Wajib Dibangun Sebelum Investasi?


Selasa, 09 September 2025 - 08.25 WIB
Mengapa Dana Darurat Wajib Dibangun Sebelum Investasi?
Prioritaskan dana darurat sebelum investasi: kunci keamanan finansial dan investasi yang lebih tenang. Foto oleh Photo By: Kaboompics.com via Pexels

VOXBLICK.COM - Di era digital yang serba cepat ini, godaan untuk segera terjun ke dunia investasi demi mengejar keuntungan finansial seringkali mengalahkan pertimbangan matang.

Banyak profesional muda dan Gen-Z tergiur dengan potensi pertumbuhan aset yang ditawarkan berbagai instrumen investasi, mulai dari saham, reksa dana, hingga aset kripto.

Namun, sebelum terburu-buru mengalokasikan dana ke instrumen berisiko tinggi, ada satu pilar finansial krusial yang seringkali terabaikan: dana darurat.

Mengabaikan pembentukan dana darurat sebelum berinvestasi ibarat membangun rumah tanpa fondasi yang kuat; berisiko roboh kapan saja ketika badai finansial menerpa.

Mengapa Dana Darurat Menjadi Prioritas Utama?

Dana darurat berfungsi sebagai jaring pengaman finansial yang siap digunakan saat menghadapi kejadian tak terduga.

Kejadian ini bisa bermacam-macam, mulai dari kehilangan pekerjaan, kebutuhan medis mendesak, perbaikan kendaraan yang tak terduga, hingga perbaikan rumah yang bocor. Tanpa adanya dana darurat yang memadai, situasi-situasi tersebut dapat memaksa seseorang untuk terpaksa menjual aset investasi mereka, seringkali pada saat pasar sedang tidak menguntungkan.

Hal ini tentu saja akan merugikan dan menghambat pencapaian tujuan finansial jangka panjang.

Pentingnya memiliki sistem pencairan dana yang siap sedia telah berulang kali ditekankan, terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi. Ketika terjadi perubahan sosial ekonomi dan politik akibat peristiwa global seperti pandemi, ketersediaan dana darurat menjadi sangat vital.

Dana ini memastikan bahwa kebutuhan pokok tetap terpenuhi dan tidak ada kewajiban finansial yang terlewatkan, seperti pembayaran cicilan atau tagihan bulanan, tanpa harus mengorbankan aset investasi yang telah dibangun dengan susah payah.

Bayangkan jika Anda tiba-tiba harus membayar biaya rumah sakit yang besar karena kecelakaan. Tanpa dana darurat, Anda mungkin harus berutang atau menjual aset berharga Anda.

Atau, jika Anda kehilangan pekerjaan, dana darurat akan membantu Anda memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari sambil mencari pekerjaan baru. Ini memberikan Anda waktu dan ketenangan pikiran yang berharga.

Selain itu, memiliki dana darurat juga memberikan Anda fleksibilitas untuk mengambil keputusan yang lebih baik dalam hidup Anda.

Misalnya, Anda mungkin ingin mengambil cuti untuk fokus pada kesehatan mental Anda, atau Anda mungkin ingin mengambil kursus untuk meningkatkan keterampilan Anda. Dengan dana darurat, Anda memiliki pilihan untuk melakukan hal-hal ini tanpa khawatir tentang keuangan Anda.

Ini dapat meningkatkan kualitas hidup Anda secara keseluruhan.

Risiko Mengabaikan Dana Darurat Sebelum Investasi

Mengabaikan pembentukan dana darurat sebelum berinvestasi membawa sejumlah risiko signifikan yang dapat mengganggu stabilitas finansial seseorang. Salah satu risiko terbesar adalah terpaksa menjual aset investasi dalam kondisi merugi.

Ketika kebutuhan mendesak muncul dan tidak ada dana darurat, investor mungkin terpaksa mencairkan investasinya.

Jika pada saat itu pasar sedang turun, kerugian bisa sangat besar. Ini bertentangan dengan prinsip dasar investasi yang menganjurkan untuk menahan aset dalam jangka panjang agar dapat menikmati potensi pertumbuhannya.

Misalnya, Anda berinvestasi di saham perusahaan teknologi.

Tiba-tiba, Anda harus membayar biaya perbaikan mobil yang mahal. Karena tidak memiliki dana darurat, Anda terpaksa menjual saham Anda saat harganya sedang turun. Anda tidak hanya kehilangan potensi keuntungan, tetapi juga mengalami kerugian yang signifikan.

Risiko lainnya adalah terjerat utang konsumtif.

Tanpa dana darurat, kebutuhan tak terduga seringkali dipenuhi dengan pinjaman, baik itu kartu kredit, pinjaman online, atau pinjaman pribadi. Bunga yang tinggi dari utang-utang ini dapat menggerogoti pendapatan dan menghambat kemampuan untuk menabung atau berinvestasi di masa depan.

Siklus utang ini bisa sangat sulit untuk diputus dan dapat menyebabkan stres finansial yang berkepanjangan.

Sebagai contoh, Anda menggunakan kartu kredit untuk membayar biaya pengobatan. Setiap bulan, Anda hanya membayar minimum payment, sehingga bunga terus bertambah. Akhirnya, Anda terjebak dalam utang kartu kredit yang sulit dilunasi.

Selain itu, mengabaikan dana darurat juga dapat menghambat kemajuan karier atau peluang bisnis.

Misalnya, jika seseorang kehilangan pekerjaan dan tidak memiliki dana darurat, mereka mungkin terpaksa menerima pekerjaan apa pun yang tersedia, meskipun tidak sesuai dengan minat atau keahlian mereka, hanya demi memenuhi kebutuhan finansial.

Padahal, memiliki dana darurat dapat memberikan keleluasaan untuk mencari pekerjaan yang lebih baik atau bahkan memulai bisnis sendiri tanpa tekanan finansial yang mendesak.

Bayangkan Anda memiliki ide bisnis yang brilian, tetapi Anda tidak memiliki cukup uang untuk memulainya. Jika Anda memiliki dana darurat, Anda dapat menggunakannya untuk membiayai bisnis Anda tanpa harus berutang.

Lebih lanjut, kurangnya dana darurat dapat menyebabkan stres dan kecemasan yang berkelanjutan.

Kekhawatiran tentang bagaimana membayar tagihan atau mengatasi pengeluaran tak terduga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik Anda. Ini dapat mempengaruhi produktivitas Anda di tempat kerja dan hubungan Anda dengan orang lain.

Memiliki dana darurat memberikan rasa aman dan ketenangan pikiran, memungkinkan Anda untuk fokus pada hal-hal yang lebih penting dalam hidup.

Menentukan Jumlah Dana Darurat yang Tepat

Besaran dana darurat yang ideal bervariasi bagi setiap individu, tergantung pada stabilitas pendapatan, pengeluaran bulanan, dan tanggungan yang dimiliki.

Namun, secara umum, disarankan untuk memiliki dana darurat yang mencukupi untuk menutupi pengeluaran hidup selama 3 hingga 6 bulan. Bagi mereka yang memiliki pendapatan tidak tetap atau tanggungan yang banyak, jumlah ini bisa ditingkatkan hingga 9 atau 12 bulan.

Proses penentuan jumlah dana darurat dimulai dengan menghitung total pengeluaran bulanan yang esensial.

Ini mencakup biaya-biaya seperti cicilan rumah atau kendaraan, tagihan listrik, air, internet, biaya makan, transportasi, dan premi asuransi.

Setelah mengetahui total pengeluaran bulanan, kalikan angka tersebut dengan jumlah bulan yang ingin dicakup oleh dana darurat Anda.

Misalnya, jika total pengeluaran esensial bulanan Anda adalah Rp 10 juta, dan Anda menargetkan dana darurat untuk 6 bulan, maka Anda membutuhkan dana darurat sebesar Rp 60 juta.

Penting untuk diingat bahwa dana darurat ini harus disimpan dalam instrumen yang likuid dan aman, seperti rekening tabungan atau reksa dana pasar uang, agar mudah diakses saat dibutuhkan.

Hindari menyimpan dana darurat dalam instrumen investasi berisiko tinggi, seperti saham atau kripto, karena Anda mungkin perlu mencairkannya saat pasar sedang turun.

Sebagai tambahan, pertimbangkan juga faktor-faktor lain seperti risiko kehilangan pekerjaan, biaya perawatan kesehatan, dan potensi perbaikan rumah atau kendaraan.

Jika Anda memiliki risiko yang lebih tinggi dalam salah satu dari faktor-faktor ini, Anda mungkin perlu meningkatkan jumlah dana darurat Anda.

Misalnya, jika Anda bekerja di industri yang tidak stabil, Anda mungkin ingin memiliki dana darurat yang cukup untuk menutupi pengeluaran hidup Anda selama 9 hingga 12 bulan.

Selain itu, pastikan untuk secara berkala meninjau dan menyesuaikan jumlah dana darurat Anda sesuai dengan perubahan dalam situasi keuangan Anda.

Jika pendapatan Anda meningkat atau pengeluaran Anda menurun, Anda mungkin dapat mengurangi jumlah dana darurat Anda. Sebaliknya, jika pendapatan Anda menurun atau pengeluaran Anda meningkat, Anda mungkin perlu meningkatkan jumlah dana darurat Anda.

Strategi Membangun Dana Darurat

Membangun dana darurat membutuhkan kedisiplinan dan strategi yang tepat.

Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:

1. Buat Anggaran yang Jelas: Pahami ke mana saja uang Anda pergi setiap bulan. Buat anggaran yang rinci untuk mengidentifikasi area di mana pengeluaran dapat dikurangi. Ini akan membebaskan lebih banyak dana untuk dialokasikan ke dana darurat.

Gunakan aplikasi anggaran atau spreadsheet untuk melacak pengeluaran Anda dan mengidentifikasi area di mana Anda dapat menghemat uang. Misalnya, Anda mungkin menemukan bahwa Anda menghabiskan terlalu banyak uang untuk makan di luar atau berlangganan layanan yang tidak Anda gunakan.
2. Prioritaskan Dana Darurat: Perlakukan dana darurat sebagai prioritas utama dalam rencana keuangan Anda.

Alokasikan sebagian dari pendapatan Anda secara otomatis ke rekening dana darurat setiap kali menerima gaji. Atur transfer otomatis dari rekening giro Anda ke rekening dana darurat Anda setiap bulan.

Ini akan memastikan bahwa Anda secara konsisten menabung untuk dana darurat Anda.
3. Potong Pengeluaran yang Tidak Perlu: Tinjau kembali pengeluaran Anda dan identifikasi pos-pos yang bisa dikurangi atau dihilangkan. Misalnya, mengurangi frekuensi makan di luar, berlangganan layanan yang jarang digunakan, atau mencari alternatif yang lebih murah untuk kebutuhan sehari-hari. Cari diskon dan penawaran khusus untuk kebutuhan sehari-hari Anda.

Pertimbangkan untuk membeli barang bekas atau barang yang dijual untuk menghemat uang.
4. Cari Sumber Pendapatan Tambahan: Pertimbangkan untuk mencari pekerjaan sampingan atau memulai bisnis kecil untuk meningkatkan pendapatan. Pendapatan tambahan ini dapat dialokasikan sepenuhnya untuk mempercepat pembentukan dana darurat.

Misalnya, Anda dapat menawarkan jasa freelance, mengemudi untuk layanan ride-sharing, atau menjual barang-barang yang tidak Anda gunakan secara online.
5. Manfaatkan Bonus atau Uang Kaget: Jika Anda menerima bonus, pengembalian pajak, atau uang kaget lainnya, pertimbangkan untuk mengalokasikannya ke dana darurat sebelum digunakan untuk hal lain.

Perlakukan bonus atau uang kaget sebagai kesempatan untuk mempercepat pembentukan dana darurat Anda.

Membangun dana darurat adalah sebuah proses yang membutuhkan waktu dan kesabaran. Namun, manfaat jangka panjangnya dalam memberikan ketenangan finansial dan keamanan sangatlah berharga. Jangan menyerah jika Anda tidak dapat mencapai tujuan Anda dengan cepat.

Tetaplah konsisten dan disiplin, dan Anda akan mencapai tujuan Anda pada akhirnya.

Selain itu, penting untuk memilih rekening dana darurat yang tepat. Cari rekening yang menawarkan suku bunga yang kompetitif dan tidak mengenakan biaya bulanan.

Pertimbangkan untuk membuka rekening tabungan dengan hasil tinggi atau reksa dana pasar uang.

Investasi: Langkah Selanjutnya Setelah Dana Darurat Terbentuk

Setelah dana darurat Anda terbentuk dengan baik, barulah Anda siap untuk melangkah ke dunia investasi.

Investasi memungkinkan uang Anda bekerja untuk Anda, menghasilkan pertumbuhan aset yang dapat membantu mencapai tujuan finansial jangka panjang seperti pensiun, membeli rumah, atau membiayai pendidikan anak.

Penting untuk memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko, tujuan investasi, dan jangka waktu Anda. Lakukan riset yang mendalam, pahami karakteristik setiap instrumen, dan jika perlu, konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional.

Jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan investasi. Luangkan waktu untuk mempelajari berbagai pilihan investasi dan memahami risiko yang terkait dengan masing-masing pilihan.

Memiliki pemahaman yang baik tentang fungsi kode etik dalam berbagai aspek, termasuk dalam pengelolaan keuangan, dapat membantu dalam pengambilan keputusan investasi yang lebih bijak.

Memilih investasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip etika juga dapat memberikan rasa aman dan kepuasan tersendiri. Pertimbangkan untuk berinvestasi pada perusahaan yang memiliki rekam jejak yang baik dalam hal tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Ingatlah bahwa investasi selalu melibatkan risiko.

Namun, dengan fondasi dana darurat yang kuat, Anda dapat menghadapi fluktuasi pasar dengan lebih tenang dan fokus pada tujuan jangka panjang Anda. Jangan panik jika pasar sedang turun.

Tetaplah tenang dan fokus pada strategi investasi jangka panjang Anda.

Dana darurat bukan sekadar tabungan biasa; ia adalah fondasi kokoh yang melindungi Anda dari badai finansial tak terduga, memungkinkan Anda untuk berinvestasi dengan lebih percaya diri dan mencapai kebebasan finansial yang Anda impikan. Jangan pernah meremehkan kekuatan jaring pengaman finansial ini.

Dengan dana darurat yang memadai, Anda dapat menghadapi masa depan dengan lebih percaya diri dan tenang.

 Anda akan memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk mengatasi tantangan keuangan yang mungkin timbul, dan Anda akan dapat mencapai tujuan finansial Anda dengan lebih mudah.

Selain itu, penting untuk diingat bahwa dana darurat bukanlah solusi untuk semua masalah keuangan.

Anda juga perlu memiliki rencana keuangan yang komprehensif yang mencakup tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang Anda. Rencana keuangan Anda harus mencakup anggaran, rencana tabungan, dan rencana investasi.

Dengan memiliki rencana keuangan yang komprehensif, Anda akan dapat mengelola keuangan Anda dengan lebih efektif dan mencapai kebebasan finansial yang Anda impikan.

Terakhir, jangan ragu untuk mencari bantuan dari penasihat keuangan profesional jika Anda merasa kesulitan untuk mengelola keuangan Anda sendiri. Penasihat keuangan profesional dapat membantu Anda membuat rencana keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan Anda.

Mereka juga dapat memberikan saran tentang investasi dan perencanaan pensiun.

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 0
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0