Bitcoin Kembali Panas! Perang Saudara Baru Pecah, Ada Apa?
VOXBLICK.COM - Komunitas Bitcoin kembali dihadapkan pada drama panas yang memicu perdebatan sengit. Kali ini, bukan soal harga atau regulasi, melainkan perang saudara baru yang pecah antara pengembang inti Bitcoin Core dan faksi Knots. Pemicunya? Dorongan transaksi non-finansial yang memenuhi jaringan, memunculkan kekhawatiran dan bahkan ancaman fork Bitcoin yang dijuluki clownshow. Ini bukan sekadar obrolan teknis, tapi pertarungan filosofis tentang masa depan Bitcoin itu sendiri.
Inti permasalahannya adalah lonjakan penggunaan jaringan Bitcoin untuk tujuan selain transfer nilai moneter.
Sejak kemunculan Ordinals dan Inscriptions, yang memungkinkan pengguna menulis data arbitrer (seperti gambar, teks, atau bahkan program mini) langsung ke dalam blok Bitcoin, ruang blok (block space) menjadi komoditas yang lebih mahal dan ramai. Bagi sebagian pihak, ini adalah inovasi menarik yang menunjukkan fleksibilitas Bitcoin. Namun, bagi faksi Knots dan beberapa pengembang lainnya, ini adalah sampah atau spam yang mengganggu fungsi utama Bitcoin sebagai sistem pembayaran dan meningkatkan biaya operasional node.
Faksi Knots, yang dipimpin oleh Luke Dashjr, seorang pengembang Bitcoin Core yang vokal, berpendapat bahwa transaksi-transaksi non-finansial ini secara teknis memanfaatkan celah dalam protokol Bitcoin untuk melewati filter standar yang ada.
Mereka mengusulkan implementasi filter yang lebih ketat untuk mengidentifikasi dan menolak jenis transaksi tertentu yang dianggap spam. Proposal ini segera memicu gelombang kritik dan dukungan, membelah komunitas menjadi dua kubu yang saling berhadapan. Pengembang Core lainnya, yang secara historis menjunjung tinggi prinsip sensor-resisten dan netralitas jaringan, enggan untuk mendukung perubahan yang bisa diinterpretasikan sebagai bentuk sensor atau kontrol atas jenis data yang boleh ada di blockchain.
Apa Itu Transaksi Non-Finansial dan Mengapa Kontroversial?
Transaksi non-finansial dalam konteks Bitcoin merujuk pada data yang dituliskan ke dalam blockchain yang tidak secara langsung berkaitan dengan transfer Bitcoin dari satu alamat ke alamat lain. Contoh paling populer adalah Ordinals dan Inscriptions.
Ordinals adalah skema penomoran satoshi (unit terkecil Bitcoin) yang memungkinkan setiap satoshi memiliki identitas unik. Inscriptions adalah data yang melekat pada satoshi tersebut, mengubahnya menjadi semacam token non-fungible (NFT) di jaringan Bitcoin. Ini berbeda dengan transaksi Bitcoin tradisional yang hanya mencatat siapa mengirim berapa Bitcoin kepada siapa.
Kontroversi muncul karena beberapa alasan:
- Penggunaan Ruang Blok: Inscriptions membutuhkan ruang blok yang signifikan. Dengan terbatasnya ukuran blok Bitcoin, ini berarti transaksi finansial "asli" harus bersaing dengan Inscriptions, yang berpotensi menaikkan biaya transaksi dan memperlambat konfirmasi bagi pengguna biasa.
- Definisi "Spam": Perdebatan sengit terjadi mengenai apakah Inscriptions harus dianggap sebagai "spam" atau "penyalahgunaan" jaringan. Bagi yang kontra, ini adalah bentuk data yang tidak produktif dan mengganggu fungsi utama Bitcoin sebagai uang digital. Bagi yang pro, ini adalah bentuk inovasi yang sah dan menunjukkan kemampuan baru Bitcoin.
- Desentralisasi dan Sensor: Jika pengembang mulai memutuskan jenis data apa yang "boleh" dan "tidak boleh" ada di blockchain, ini membuka pintu bagi sensor. Ini bertentangan dengan prinsip inti desentralisasi dan sensor-resisten yang menjadi fondasi Bitcoin.
Faksi Knots vs. Bitcoin Core: Filosofi yang Berbenturan
Faksi Knots, yang diwakili oleh Luke Dashjr, berargumen bahwa protokol Bitcoin memiliki batasan ukuran data non-finansial yang secara historis diabaikan atau disalahpahami.
Mereka mengklaim bahwa Inscriptions mengeksploitasi celah ini dan seharusnya dapat difilter oleh node. Luke Dashjr bahkan menyebut Inscriptions sebagai "serangan spam" terhadap jaringan Bitcoin, dan mengancam potensi fork yang ia sebut "clownshow" jika tidak ada tindakan yang diambil. Ini mengacu pada situasi di mana sebagian komunitas memutuskan untuk memisahkan diri dan menjalankan versi Bitcoin mereka sendiri dengan aturan yang berbeda.
Di sisi lain, sebagian besar pengembang Bitcoin Core dan komunitas yang lebih luas menolak gagasan untuk secara aktif menyensor atau memfilter transaksi berdasarkan konten.
Mereka berpegang pada prinsip bahwa jaringan Bitcoin harus netral terhadap data yang ditransmisikan, selama data tersebut mematuhi aturan protokol dasar. Mengimplementasikan filter semacam itu akan menjadi preseden berbahaya yang dapat mengarah pada bentuk sensor yang lebih luas di masa depan. Mereka berpendapat bahwa pasar untuk ruang blok harus menentukan prioritas, bukan keputusan sepihak dari pengembang.
Belajar dari Sejarah: Bukan Perang Saudara Pertama Bitcoin
Ini bukan kali pertama komunitas Bitcoin menghadapi "perang saudara" internal yang mengancam perpecahan.
Yang paling terkenal adalah "perang ukuran blok" pada tahun 2017, yang berujung pada pecahnya Bitcoin menjadi Bitcoin (BTC) dan Bitcoin Cash (BCH). Konflik tersebut juga berkisar pada kapasitas jaringan dan bagaimana Bitcoin harus berkembang. Pengalaman itu menunjukkan betapa sulitnya mencapai konsensus ketika filosofi fundamental berbenturan, dan betapa besar dampaknya terhadap ekosistem.
Peristiwa 2017 adalah pelajaran berharga bahwa fork atau perpecahan jaringan adalah kemungkinan nyata, bukan sekadar ancaman kosong.
Meskipun Bitcoin Cash tidak berhasil menggantikan Bitcoin, keberadaannya membuktikan bahwa perbedaan pendapat yang mendalam bisa berujung pada pembentukan mata uang kripto baru. Pertanyaannya sekarang adalah, apakah konflik tentang transaksi non-finansial ini akan mencapai tingkat keparahan yang sama?
Dampak Potensial bagi Ekosistem Bitcoin
Jika konflik ini memanas dan tidak ada solusi yang ditemukan, beberapa skenario bisa terjadi:
- Peningkatan Biaya Transaksi: Tanpa filter, permintaan untuk ruang blok akan terus meningkat, mendorong biaya transaksi lebih tinggi. Ini bisa membuat Bitcoin kurang menarik untuk transaksi kecil atau sehari-hari.
- Peningkatan Ukuran Blockchain: Lebih banyak data non-finansial berarti ukuran blockchain akan tumbuh lebih cepat, meningkatkan persyaratan penyimpanan dan bandwidth untuk node, yang berpotensi mengurangi jumlah node penuh yang berjalan.
- Hard Fork/Soft Fork: Skenario terburuk adalah fork yang memecah jaringan. Apakah itu hard fork yang tidak kompatibel ke belakang atau soft fork yang lebih halus, keduanya bisa menyebabkan kebingungan, volatilitas pasar, dan fragmentasi komunitas. Ancaman clownshow fork yang diutarakan Luke Dashjr mencerminkan kekhawatiran ini.
- Inovasi atau Stagnasi: Di sisi lain, jika komunitas menerima Inscriptions sebagai bagian dari evolusi Bitcoin, ini bisa membuka jalan bagi inovasi baru dan kasus penggunaan yang belum terpikirkan, meskipun dengan konsekuensi tertentu.
Konflik antara pengembang Core dan faksi Knots mengenai transaksi non-finansial adalah cerminan dari tantangan abadi dalam menjaga keseimbangan antara inovasi dan prinsip inti Bitcoin.
Apakah komunitas akan menemukan jalan tengah, ataukah kita akan menyaksikan babak baru perang saudara yang berpotensi mengubah lanskap Bitcoin secara fundamental? Waktu yang akan menjawab bagaimana perang saudara baru ini akan berkembang dan apa dampaknya bagi masa depan Bitcoin.
Apa Reaksi Anda?
Suka
0
Tidak Suka
0
Cinta
0
Lucu
0
Marah
0
Sedih
0
Wow
0