Ternyata Ini Musuh Tersembunyi Para Gamer Profesional, Apa Itu?


Sabtu, 23 Agustus 2025 - 10.40 WIB
Ternyata Ini Musuh Tersembunyi Para Gamer Profesional, Apa Itu?
Pemain esports berjuang melawan

VOXBLICK.COM - "The Yips" adalah gangguan psikomotor yang menyebabkan gerakan involunter, tremor, atau kejang otot yang tidak terkendali, terutama saat melakukan tugas-tugas yang membutuhkan keterampilan motorik halus.

Dalam konteks olahraga tradisional, "The Yips" sering dikaitkan dengan golf, di mana pemain mengalami kesulitan melakukan pukulan pendek (putting) karena kontraksi otot yang tidak disengaja. Namun, fenomena ini tidak terbatas pada golf saja. "The Yips" dapat memengaruhi atlet di berbagai cabang olahraga, termasuk baseball, tenis, dan panahan.

Di esports, "The Yips" termanifestasi dalam berbagai cara, tergantung pada jenis game yang dimainkan.

Dalam game First-Person Shooter (FPS) seperti Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO) atau Valorant, "The Yips" dapat menyebabkan tremor pada tangan saat membidik, membuat pemain kesulitan untuk mengunci target dengan tepat.

Dalam game Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) seperti Dota 2 atau League of Legends, "The Yips" dapat menyebabkan kesalahan dalam eksekusi kombo skill, misklik, atau bahkan panik saat mengambil keputusan penting.

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Applied Sport Psychology (Taylor & Francis Online), "The Yips" seringkali dipicu oleh kombinasi faktor psikologis dan fisiologis, termasuk kecemasan, tekanan kompetitif, dan pengalaman traumatis di masa lalu.

Perbedaan "The Yips" dengan Demam Panggung Biasa

Penting untuk membedakan "The Yips" dari demam panggung biasa atau kecemasan performa.

Demam panggung adalah respons normal terhadap tekanan, yang biasanya ditandai dengan peningkatan detak jantung, keringat berlebih, dan perasaan gugup. Sementara "The Yips" juga dapat dipicu oleh tekanan, gejalanya lebih spesifik dan melibatkan gangguan pada keterampilan motorik halus. Pemain yang mengalami demam panggung mungkin merasa gugup, tetapi mereka masih dapat melakukan gerakan dengan relatif lancar.

Sebaliknya, pemain yang mengalami "The Yips" mengalami kesulitan fisik yang nyata dalam melakukan gerakan yang sebelumnya mudah.

"The Yips" juga berbeda dari kesalahan teknis biasa. Kesalahan teknis dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti kurangnya latihan, kelelahan, atau gangguan eksternal.

Namun, "The Yips" adalah masalah psikologis yang memengaruhi kemampuan pemain untuk mengendalikan gerakan mereka, bahkan ketika mereka memiliki keterampilan teknis yang memadai.

Tekanan di Dunia Esports: Pemicu Utama "The Yips"

Dunia esports modern adalah lingkungan yang sangat kompetitif dan penuh tekanan.

Para pemain profesional dituntut untuk tampil di puncak performa mereka setiap saat, di bawah pengawasan jutaan penggemar dan ekspektasi tinggi dari tim dan sponsor mereka. Tekanan ini dapat menjadi pemicu utama "The Yips."

Beberapa faktor yang berkontribusi pada tekanan di dunia esports meliputi:

Taruhan Tinggi: Turnamen esports besar menawarkan hadiah uang yang besar, yang dapat mengubah hidup para pemain.

Tekanan untuk memenangkan hadiah ini dapat sangat besar, terutama bagi pemain yang berasal dari latar belakang ekonomi yang kurang mampu.
Sorotan Publik: Pemain esports profesional seringkali menjadi selebriti, dengan jutaan penggemar yang mengikuti karier mereka.

Mereka terus-menerus diawasi oleh media, penggemar, dan kritikus, yang dapat menciptakan tekanan yang luar biasa untuk tampil baik.
Jadwal yang Padat: Pemain esports profesional seringkali memiliki jadwal latihan dan kompetisi yang sangat padat, yang dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental.

Kurangnya istirahat dan pemulihan dapat meningkatkan risiko "The Yips."
Budaya Perfeksionis: Dunia esports seringkali didorong oleh budaya perfeksionis, di mana kesalahan tidak ditoleransi.

Pemain diharapkan untuk terus-menerus meningkatkan keterampilan mereka dan menghindari kesalahan, yang dapat menciptakan tekanan yang tidak sehat.

Menurut Dr. Jenny Susser, seorang psikolog olahraga yang bekerja dengan atlet profesional (Psychology Today), tekanan kompetitif dapat memicu "The Yips" dengan mengganggu proses kognitif dan motorik yang terlibat dalam kinerja.

"Ketika seorang atlet merasa tertekan, mereka cenderung terlalu fokus pada gerakan mereka, yang dapat menyebabkan mereka kehilangan otomatisitas dan mengalami kesulitan dalam mengendalikan tubuh mereka," jelas Dr. Susser.

Studi Kasus: "The Yips" dalam Dota 2

Dota 2 adalah game MOBA yang sangat kompleks dan membutuhkan presisi, strategi, dan koordinasi tim yang tinggi.

Dalam Dota 2, "The Yips" dapat memengaruhi berbagai aspek permainan, mulai dari last-hitting (memastikan pukulan terakhir pada creep untuk mendapatkan gold) hingga eksekusi kombo skill yang rumit.

Beberapa contoh kasus "The Yips" dalam Dota 2 meliputi:

Kegagalan Last-Hitting: Seorang pemain yang biasanya mahir dalam last-hitting tiba-tiba mengalami kesulitan untuk mendapatkan pukulan terakhir pada creep, kehilangan gold dan pengalaman yang berharga.
Misklik: Seorang pemain secara tidak sengaja mengklik target yang salah atau menggunakan skill yang salah, yang dapat menyebabkan kerugian besar bagi tim mereka.
Panik Saat Mengambil Keputusan: Seorang pemain menjadi panik saat berada di bawah tekanan dan membuat keputusan yang buruk, seperti melakukan dive (menyerang ke dalam menara musuh) tanpa dukungan yang memadai.
Tremor Saat Membidik Skillshot: Pemain yang menggunakan hero dengan skillshot (skill yang membutuhkan bidikan yang tepat) mengalami tremor pada tangan saat membidik, membuat skill mereka meleset dari target.

Salah satu contoh terkenal adalah kasus Clinton "Fear" Loomis, seorang pemain Dota 2 legendaris yang dikenal dengan kemampuan carry-nya yang luar biasa.

Pada suatu titik dalam kariernya, Fear dilaporkan mengalami "The Yips," yang memengaruhi kemampuannya untuk melakukan last-hitting dan membuat keputusan yang tepat di bawah tekanan.

Meskipun Fear akhirnya berhasil mengatasi "The Yips," pengalamannya menyoroti dampak potensial dari fenomena ini pada pemain profesional.

Mengatasi "The Yips" di Esports: Strategi dan Solusi

Mengatasi "The Yips" di esports membutuhkan pendekatan multidisiplin yang menggabungkan teknik psikologis, fisiologis, dan teknis.

Berikut adalah beberapa strategi dan solusi yang dapat membantu pemain mengatasi "The Yips":

1. Konsultasi dengan Psikolog Olahraga: Psikolog olahraga dapat membantu pemain mengidentifikasi pemicu "The Yips" mereka dan mengembangkan strategi koping yang efektif. Mereka juga dapat membantu pemain mengatasi kecemasan, meningkatkan kepercayaan diri, dan mengembangkan pola pikir yang lebih positif.

Menurut sebuah artikel di Journal of Sport & Exercise Psychology (Human Kinetics Journals), intervensi psikologis seperti pelatihan relaksasi, visualisasi, dan terapi perilaku kognitif (CBT) dapat membantu mengurangi gejala "The Yips."

2. Pelatihan Relaksasi: Teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, dan relaksasi otot progresif dapat membantu mengurangi kecemasan dan ketegangan otot yang dapat memicu "The Yips." Pemain dapat melatih teknik-teknik ini secara teratur untuk membantu mereka tetap tenang dan fokus di bawah tekanan.

3. Visualisasi: Visualisasi melibatkan membayangkan diri sendiri melakukan gerakan dengan sukses.

Pemain dapat menggunakan visualisasi untuk melatih keterampilan motorik mereka secara mental dan membangun kepercayaan diri.

Visualisasi dapat dilakukan sebelum pertandingan, selama istirahat, atau bahkan di rumah.

4. Terapi Perilaku Kognitif (CBT): CBT adalah jenis terapi yang membantu pemain mengidentifikasi dan mengubah pikiran dan perilaku negatif yang dapat berkontribusi pada "The Yips." CBT dapat membantu pemain mengatasi kecemasan, meningkatkan kepercayaan diri, dan mengembangkan pola pikir yang lebih adaptif.

5. Latihan Sensori-Motor: Latihan sensori-motor melibatkan melatih keterampilan motorik halus dengan fokus pada sensasi dan umpan balik dari gerakan.

Latihan ini dapat membantu pemain meningkatkan kesadaran tubuh mereka dan mengendalikan gerakan mereka dengan lebih baik. Contoh latihan sensori-motor meliputi latihan jari, latihan pergelangan tangan, dan latihan koordinasi tangan-mata.

6. Modifikasi Peralatan dan Pengaturan: Dalam beberapa kasus, "The Yips" dapat diperburuk oleh peralatan atau pengaturan yang tidak nyaman.

Pemain dapat mencoba memodifikasi peralatan mereka, seperti mouse, keyboard, atau headset, untuk menemukan pengaturan yang paling nyaman dan mendukung kinerja mereka.

Mereka juga dapat menyesuaikan pengaturan dalam game, seperti sensitivitas mouse atau keybindings, untuk mengoptimalkan kontrol mereka.

7. Istirahat dan Pemulihan: Kurangnya istirahat dan pemulihan dapat meningkatkan risiko "The Yips." Pemain harus memastikan bahwa mereka mendapatkan cukup tidur, makan makanan yang sehat, dan berolahraga secara teratur.

Mereka juga harus meluangkan waktu untuk bersantai dan melakukan aktivitas yang mereka nikmati untuk mengurangi stres dan mencegah kelelahan.

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Strength and Conditioning Research (Lippincott Williams & Wilkins), kurang tidur dapat menurunkan kinerja atletik dan meningkatkan risiko cedera.

8. Fokus pada Proses, Bukan Hasil: Terlalu fokus pada hasil dapat meningkatkan tekanan dan kecemasan, yang dapat memicu "The Yips." Pemain harus mencoba untuk fokus pada proses melakukan gerakan dengan benar, daripada khawatir tentang apakah mereka akan berhasil atau tidak.

Dengan fokus pada proses, pemain dapat mengurangi tekanan dan meningkatkan kepercayaan diri mereka.

9. Mencari Dukungan dari Rekan Tim dan Pelatih: Dukungan dari rekan tim dan pelatih dapat sangat berharga bagi pemain yang mengalami "The Yips." Rekan tim dan pelatih dapat memberikan dukungan emosional, membantu pemain mengidentifikasi solusi, dan memberikan umpan balik yang konstruktif.

10. Pertimbangkan Bantuan Medis: Dalam kasus yang jarang terjadi, "The Yips" mungkin disebabkan oleh kondisi medis yang mendasarinya, seperti tremor esensial atau dystonia.

Jika gejala "The Yips" parah atau tidak membaik dengan strategi lain, pemain harus berkonsultasi dengan dokter untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab medis.

Pencegahan "The Yips": Membangun Ketahanan Mental

Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Pemain esports dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah "The Yips" dengan membangun ketahanan mental dan mengembangkan strategi koping yang efektif.

Beberapa strategi pencegahan meliputi:

Mengembangkan Pola Pikir yang Positif: Pola pikir yang positif dapat membantu pemain mengatasi tekanan dan kecemasan.

Pemain dapat mengembangkan pola pikir yang positif dengan fokus pada kekuatan mereka, merayakan keberhasilan mereka, dan belajar dari kesalahan mereka.
Membangun Kepercayaan Diri: Kepercayaan diri adalah kunci untuk mengatasi tekanan dan mencegah "The Yips." Pemain dapat membangun kepercayaan diri dengan berlatih secara teratur, menetapkan tujuan yang realistis, dan fokus pada kemajuan mereka.
Mengelola Stres: Stres adalah pemicu utama "The Yips." Pemain dapat mengelola stres dengan berolahraga secara teratur, makan makanan yang sehat, mendapatkan cukup tidur, dan meluangkan waktu untuk bersantai.
Mencari Dukungan Sosial: Dukungan sosial dapat membantu pemain mengatasi tekanan dan kecemasan.

Pemain harus membangun jaringan dukungan yang kuat dari teman, keluarga, rekan tim, dan pelatih.
Belajar dari Pengalaman: Pengalaman, baik positif maupun negatif, dapat menjadi pelajaran berharga.

Pemain harus belajar dari pengalaman mereka dan menggunakan pelajaran tersebut untuk meningkatkan kinerja mereka di masa depan.

Menurut sebuah artikel di
Harvard Business Review* (Harvard Business Review), ketahanan mental adalah kemampuan untuk mengatasi tantangan, bangkit kembali dari kemunduran, dan mencapai tujuan seseorang meskipun menghadapi kesulitan.

Membangun ketahanan mental membutuhkan waktu dan usaha, tetapi itu adalah investasi yang berharga bagi pemain esports yang ingin mencapai kesuksesan jangka panjang.

"The Yips" adalah tantangan nyata bagi para pemain esports, tetapi bukan berarti akhir dari karir mereka. Dengan pemahaman yang tepat tentang penyebab dan strategi penanganan yang efektif, para pemain dapat mengatasi "The Yips" dan kembali ke puncak performa mereka.

Yang terpenting adalah mengakui masalah, mencari bantuan yang tepat, dan berkomitmen untuk proses pemulihan. Dunia esports terus berkembang, dan dengan itu, pemahaman kita tentang kesehatan mental dan kinerja atletik juga harus berkembang. Dengan pendekatan yang holistik dan berbasis bukti, kita dapat membantu para pemain esports mencapai potensi penuh mereka dan menikmati karir yang panjang dan sukses.

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 0
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0