Waktunya Mundur! Daylight Saving Time Berakhir, Siap-siap Tambah Jam Tidur

Oleh VOXBLICK

Jumat, 31 Oktober 2025 - 16.00 WIB
Waktunya Mundur! Daylight Saving Time Berakhir, Siap-siap Tambah Jam Tidur
Jam mundur, tidur lebih lama (Foto oleh JÉSHOOTS)

VOXBLICK.COM - Siap-siap untuk menikmati hadiah ekstra berupa satu jam tidur! Musim gugur membawa serta perubahan yang dinanti banyak orang: berakhirnya Daylight Saving Time (DST). Ini berarti jam akan mundur satu jam, dan secara efektif, kita akan mendapatkan "jam ekstra" yang bisa digunakan untuk tidur lebih lama, atau mungkin sekadar menikmati pagi yang terasa lebih panjang.

Fenomena “mundur satu jam” ini, atau yang dikenal dengan “fall back,” adalah bagian dari siklus tahunan di banyak negara yang memberlakukan DST.

Bukan hanya soal tidur, ini juga tentang menyesuaikan diri dengan jadwal baru dan memastikan semua perangkat penunjuk waktu kita sudah akurat. Jadi, mari kita bahas kapan tepatnya ini terjadi dan apa saja yang perlu kamu persiapkan agar tidak ada yang terlewat.

Waktunya Mundur! Daylight Saving Time Berakhir, Siap-siap Tambah Jam Tidur
Waktunya Mundur! Daylight Saving Time Berakhir, Siap-siap Tambah Jam Tidur (Foto oleh Emma Filer)

Kapan Tepatnya Jam Akan Mundur?

Secara umum, Daylight Saving Time berakhir pada Minggu pertama bulan November di Amerika Serikat dan Kanada, sementara di sebagian besar negara Eropa, ini terjadi pada Minggu terakhir bulan Oktober.

Perubahan waktu ini biasanya terjadi pada dini hari, seringkali pukul 02:00 waktu setempat, di mana jam akan langsung mundur menjadi pukul 01:00. Ini dilakukan di waktu-waktu sepi agar tidak terlalu mengganggu aktivitas harian.

Penting untuk selalu memeriksa tanggal spesifik di lokasi kamu, karena ada beberapa negara bagian atau wilayah yang tidak memberlakukan DST sama sekali. Misalnya, Arizona di AS (kecuali Navajo Nation) dan Hawaii tidak menggunakan DST.

Jadi, pastikan kamu tahu aturan main di tempat tinggalmu agar tidak salah jam dan ketinggalan janji penting.

Kenapa Ada Daylight Saving Time? Sejarah Singkatnya

Konsep Daylight Saving Time pertama kali diusulkan pada awal abad ke-20 dengan tujuan utama menghemat energi dan memanfaatkan cahaya matahari alami secara maksimal.

Idenya adalah dengan memajukan jam satu jam di musim semi ("spring forward"), orang akan bangun lebih awal dan memanfaatkan cahaya pagi, serta mengurangi penggunaan listrik di malam hari. Sebaliknya, saat jam mundur ("fall back"), cahaya pagi akan kembali normal dan menyesuaikan diri dengan hari yang lebih pendek di musim gugur dan dingin.

Namun, di era modern ini, efektivitas DST dalam menghemat energi masih menjadi perdebatan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penghematan energi yang terjadi sangat minimal, bahkan ada yang menyebutkan bahwa DST justru meningkatkan konsumsi energi karena penggunaan pemanas atau pendingin ruangan yang lebih intensif. Selain itu, dampak DST terhadap kesehatan manusia juga menjadi sorotan. Perubahan waktu, bahkan hanya satu jam, bisa mengganggu ritme sirkadian tubuh, yang berpotensi menyebabkan masalah tidur, perubahan suasana hati, dan bahkan peningkatan risiko kecelakaan di hari-hari awal setelah perubahan waktu.

Dampak Perubahan Waktu: Lebih dari Sekadar Jam Tidur Tambahan

Meski banyak yang antusias dengan "jam tidur ekstra" saat Daylight Saving Time berakhir, ada lebih banyak hal yang terjadi pada tubuh dan rutinitas kita. Perubahan waktu ini bisa berdampak pada berbagai aspek kehidupan, baik positif maupun negatif.

Mari kita lihat beberapa di antaranya:

  • Manfaat Tidur Ekstra: Tentu saja, keuntungan paling jelas adalah kesempatan untuk tidur lebih lama. Banyak orang merasa lebih segar dan berenergi di hari Minggu setelah jam mundur. Ini bisa menjadi kesempatan bagus untuk mengejar ketertinggalan tidur atau sekadar memanjakan diri dengan istirahat yang lebih berkualitas.
  • Gangguan Ritme Sirkadian: Meskipun hanya satu jam, perubahan ini dapat mengganggu jam biologis internal tubuh kita. Beberapa orang mungkin mengalami jet lag ringan, kesulitan tidur di malam hari, atau merasa mengantuk di siang hari selama beberapa hari pertama.
  • Perubahan Suasana Hati: Penurunan paparan sinar matahari di sore hari setelah jam mundur bisa memengaruhi suasana hati. Bagi sebagian orang, ini bisa memicu gejala Seasonal Affective Disorder (SAD) atau hanya membuat mereka merasa sedikit lesu.
  • Dampak pada Anak-anak dan Hewan Peliharaan: Anak-anak dan hewan peliharaan seringkali lebih sensitif terhadap perubahan jadwal. Rutinitas makan dan tidur mereka bisa terganggu, membutuhkan waktu adaptasi dari orang tua atau pemilik.
  • Jadwal yang Bergeser: Aktivitas sosial dan profesional mungkin terasa sedikit aneh. Pertemuan pagi akan terasa lebih gelap, dan kegiatan sore hari mungkin berakhir lebih awal karena matahari terbenam lebih cepat.

Siap-siap Tambah Jam Tidur: Tips Agar Tidak Bingung

Untuk memastikan kamu bisa menikmati "jam ekstra" ini tanpa kekacauan, ada beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan. Persiapan yang baik akan membantu tubuh dan pikiranmu beradaptasi dengan lebih mulus:

  • Cek Perangkat Penunjuk Waktu: Sebagian besar ponsel pintar, komputer, dan perangkat pintar lainnya akan otomatis menyesuaikan waktu. Namun, jam dinding, jam tangan, atau jam di mobil mungkin perlu diatur secara manual. Jangan sampai kamu terlambat atau terlalu cepat untuk janji penting!
  • Sesuaikan Jadwal Tidur Bertahap: Beberapa hari sebelum DST berakhir, cobalah untuk tidur 15-20 menit lebih lambat dari biasanya. Ini akan membantu tubuhmu beradaptasi secara perlahan dengan perubahan waktu dan mengurangi efek jet lag mini.
  • Manfaatkan Cahaya Matahari: Di pagi hari setelah jam mundur, cobalah untuk terpapar cahaya matahari segera setelah bangun. Ini membantu mengatur ulang ritme sirkadianmu. Lakukan aktivitas di luar ruangan jika memungkinkan.
  • Pertahankan Rutinitas Harian: Tetaplah pada jadwal makan dan tidur yang teratur. Konsisten dengan rutinitas harianmu akan membantu tubuhmu menyesuaikan diri lebih cepat dengan waktu yang baru.
  • Hindari Kafein dan Alkohol Sebelum Tidur: Untuk memastikan kamu mendapatkan tidur berkualitas di malam hari setelah perubahan waktu, hindari stimulan seperti kafein dan alkohol, terutama beberapa jam sebelum tidur.
  • Siapkan Diri untuk Perubahan Cahaya: Ingatlah bahwa sore hari akan menjadi lebih gelap lebih cepat. Jika kamu sering berolahraga atau melakukan aktivitas luar ruangan di sore hari, pertimbangkan untuk menyesuaikan jadwal atau membawa perlengkapan keselamatan seperti lampu dan pakaian reflektif.

Berakhirnya Daylight Saving Time adalah pengingat bahwa alam dan waktu terus bergerak. Ini adalah kesempatan emas untuk mendapatkan tidur ekstra yang mungkin sudah lama kamu dambakan.

Dengan sedikit persiapan dan kesadaran, kamu bisa melewati periode perubahan waktu ini dengan lancar dan menikmati semua manfaatnya. Jadi, nikmati jam tidur tambahanmu dan sambutlah pagi yang lebih cerah dengan semangat baru!

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 0
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0