Warisan Kerajaan Sriwijaya Pusat Maritim Nusantara

Oleh VOXBLICK

Minggu, 05 Oktober 2025 - 03.25 WIB
Warisan Kerajaan Sriwijaya Pusat Maritim Nusantara
Warisan Kerajaan Sriwijaya (Foto oleh Aaditya Arora)

VOXBLICK.COM - Dunia sejarah penuh dengan kisah menarik, konflik, dan transformasi yang membentuk peradaban kita dari peristiwa besar, tokoh penting, hingga inovasi yang mengubah dunia. Kali ini, kita akan mengulas secara mendalam tentang warisan Kerajaan Sriwijaya, sebuah pusat maritim Nusantara yang berpengaruh dalam sejarah Asia Tenggara. Kerajaan ini bukan hanya menjadi simbol kekuatan politik dan ekonomi pada masa kejayaannya, tetapi juga menjadi perwujudan kekayaan budaya dan jaringan perdagangan yang luas di kawasan tersebut.

Kerajaan Sriwijaya muncul sekitar abad ke-7 Masehi dan berkembang pesat hingga abad ke-13. Berbasis di wilayah Sumatra Selatan, Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim yang menguasai jalur perdagangan penting di Selat Malaka dan sekitarnya. Keunggulan ini menjadikan Sriwijaya sebagai salah satu pusat perdagangan utama yang menghubungkan Asia Timur, Asia Selatan, dan bahkan Timur Tengah. Menurut Encyclopedia Britannica, Sriwijaya berhasil menguasai jalur laut strategis dan menjadi kekuatan yang diperhitungkan dalam politik regional selama beberapa abad.

Warisan Kerajaan Sriwijaya Pusat Maritim Nusantara
Warisan Kerajaan Sriwijaya Pusat Maritim Nusantara (Foto oleh Ömer Güngör)

Kehebatan Sriwijaya Sebagai Pusat Maritim

Sriwijaya membangun kekuatan dengan menguasai rute perdagangan laut yang sangat vital pada masa itu.

Hal ini tidak lepas dari lokasi strategisnya yang memungkinkan kontrol atas Selat Malaka, jalur penting bagi kapal-kapal dagang yang melintasi Asia Tenggara. Selain itu, Sriwijaya juga dikenal memiliki armada laut yang tangguh dan kemampuan diplomasi yang kuat dengan kerajaan-kerajaan lain di Asia.

Keunggulan maritim Sriwijaya juga tercermin dari sistem pelabuhan dan infrastruktur yang maju. Pelabuhan-pelabuhan Sriwijaya menjadi pusat transit bagi para pedagang dari berbagai wilayah, termasuk China, India, dan Arab.

Dalam catatan sejarah Tiongkok, Sriwijaya dikenal sebagai “Sanfoqi”, sebuah kerajaan yang kaya dan berpengaruh. Hal ini menunjukkan betapa luasnya jaringan perdagangan dan diplomasi yang dibangun oleh Sriwijaya.

Kekayaan Budaya dan Agama

Tidak hanya sebagai pusat perdagangan, Sriwijaya juga merupakan pusat pembelajaran agama Buddha Mahayana dan Vajrayana. Kerajaan ini menjadi tempat berkembangnya berbagai vihara dan pusat studi agama yang menarik pelajar dari berbagai penjuru Asia.

Bukti pentingnya Sriwijaya dalam penyebaran agama Buddha dapat dilihat dari prasasti-prasasti dan arkeologi yang ditemukan, seperti prasasti Talang Tuwo dan Candi Muara Takus.

Sriwijaya juga dikenal sebagai kerajaan yang menghargai seni dan budaya. Arsitektur candi dan peninggalan seni rupa yang ditemukan menunjukkan perpaduan budaya lokal dengan pengaruh India dan Cina.

Tradisi sastra dan kesusastraan juga berkembang pesat, menjadikan Sriwijaya sebagai pusat intelektual di Asia Tenggara.

Faktor Kemunduran dan Warisan Abadi

Meskipun Sriwijaya mencapai puncak kejayaan pada abad ke-9 hingga ke-12, kerajaan ini mulai mengalami kemunduran akibat serangkaian serangan dari kerajaan tetangga seperti Kerajaan Chola dari India yang menyerang pada tahun 1025. Selain itu,

pergeseran jalur perdagangan dan munculnya kerajaan-kerajaan lain di Nusantara membawa berakhirnya dominasi Sriwijaya.

Namun, warisan Sriwijaya tetap hidup dalam budaya, bahasa, dan sejarah maritim Nusantara. Pengaruhnya terlihat dalam tradisi pelayaran dan perdagangan yang terus berkembang di wilayah Asia Tenggara.

Sriwijaya juga menjadi inspirasi bagi generasi bangsa Indonesia dalam memahami pentingnya kekuatan maritim dan keseimbangan antara kekuatan ekonomi, politik, dan budaya.

  • Dominasi Jalur Perdagangan: Penguasaan Selat Malaka sebagai jalur perdagangan utama.
  • Pusat Pembelajaran Agama: Menjadi pusat studi dan penyebaran agama Buddha di Asia Tenggara.
  • Kekuatan Maritim: Armada laut yang kuat dan sistem pelabuhan maju.
  • Warisan Budaya: Pengaruh seni, arsitektur, dan sastra yang kaya.
  • Pengaruh Regional: Hubungan diplomatik dan perdagangan dengan kerajaan besar di Asia.

Memahami sejarah Kerajaan Sriwijaya mengajak kita untuk melihat bagaimana sebuah peradaban mampu membangun kekuatan melalui penguasaan laut dan jaringan perdagangan yang luas.

Warisan Sriwijaya menjadi pengingat bahwa kekayaan budaya dan kemajuan sebuah bangsa tidak hanya diukur dari kekuatan politik semata, tetapi juga dari kemampuan menjalin hubungan yang harmonis dan berkelanjutan. Merenungkan perjalanan sejarah ini membantu kita menghargai proses panjang yang membentuk identitas dan kebudayaan Nusantara, sekaligus mengilhami agar kita mampu menjaga dan melestarikan warisan tersebut untuk generasi mendatang.

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 0
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0