7 Cara Ampuh Mengusir Kesepian: Strategi Cerdas untuk Hidup Lebih Bahagia di Kota Besar

Oleh Ramones

Selasa, 05 Agustus 2025 - 22.45 WIB
7 Cara Ampuh Mengusir Kesepian: Strategi Cerdas untuk Hidup Lebih Bahagia di Kota Besar
Strategi mengusir kesepian urban (Foto oleh Daniel Hansen di Unsplash).

VOXBLICK.COM - Statistik mengejutkan: lebih dari setengah penduduk urban seperti Jabodetabek pernah mengalami kesepian tingkat sedang hingga berat.

Fenomena ini bukan hanya dirasakan oleh usia lanjut, namun juga merambah generasi muda dan mahasiswa baru di Indonesia.

Data dari berbagai riset, termasuk hasil survei Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM, menunjukkan bahwa kesepian kini menjadi isu kesehatan mental yang nyata dan kompleks, terutama di tengah ritme kehidupan kota besar yang serba cepat.

1. Bangun Koneksi Sosial Bermakna Setiap Hari

Kesepian sering bermula dari kurangnya interaksi yang bermakna.

Meski media sosial menawarkan kemudahan berkomunikasi, hubungan virtual tak selalu bisa menggantikan kehangatan pertemuan tatap muka.

Cobalah sapa tetangga, ajak teman lama ngopi, atau sekadar menyapa rekan kerja di pagi hari.

Studi terkini dari FK KMK UGM menegaskan bahwa memperkuat ikatan sosial efektif menurunkan tingkat kesepian dan meningkatkan rasa bahagia.

2. Aktif Berkomunitas di Luar Zona Nyaman

Kota besar menyediakan banyak peluang untuk bergabung dengan komunitas dari kelompok olahraga, relawan, hingga kelas seni.

Jangan ragu mencoba sesuatu yang baru.

Menurut penelitian, mahasiswa yang aktif di organisasi cenderung memiliki tingkat kesepian lebih rendah.

Kegiatan komunitas memperluas jaringan pertemanan dan memberikan rasa memiliki yang alami.

3. Jadwalkan Aktivitas Fisik Secara Rutin

Aktivitas fisik bukan hanya menyehatkan tubuh, tapi juga mampu meredakan perasaan sepi.

Riskesdas 2018 mencatat, hampir 48% lansia di Indonesia memiliki aktivitas fisik rendah dan rentan kesepian.

Mulailah dari langkah kecil: jalan pagi di taman, ikut kelas yoga, atau sekadar bersepeda keliling lingkungan.

Aktivitas bersama teman akan semakin efektif mendorong suasana hati positif.

4. Luangkan Waktu untuk Mendengarkan dan Didengarkan

Sering kali, kita sibuk bercerita namun lupa mendengarkan. Cobalah menjadi pendengar yang baik bagi teman atau keluarga. Riset menunjukkan, orang yang merasa didengarkan cenderung lebih puas dan jarang merasa terisolasi. Jangan ragu juga untuk berbagi cerita, karena dukungan emosional terbukti ampuh menurunkan tingkat kesepian.

5. Minimalkan Waktu Layar, Maksimalkan Interaksi Nyata

Penggunaan gawai yang berlebihan, terutama pada generasi muda, terbukti berhubungan dengan tingginya tingkat kesepian (data riset 2018). Alihkan waktu dari layar ke aktivitas yang menghadirkan interaksi langsung. Main board game, memasak bersama, atau sekadar berjalan sore tanpa gadget bisa menjadi awal perubahan kecil yang berdampak besar.

6. Kelola Ekspektasi dan Cari Bantuan Profesional Jika Perlu

Kesepian adalah hal yang wajar, namun jika berkepanjangan, jangan ragu mencari bantuan profesional seperti konselor atau psikolog. Banyak layanan kampus dan komunitas kini menyediakan konseling gratis atau terjangkau. Mengelola ekspektasi terhadap diri dan hubungan sosial juga membantu mengurangi tekanan mental akibat kesepian.

7. Rawat Hubungan Keluarga dan Tetangga

Di kota besar, hubungan antarwarga seringkali renggang.

Padahal, keberadaan lembaga seperti RT dan RW punya potensi besar untuk memperkuat dukungan sosial (riset 2025).

Mulailah dengan mengenal tetangga, ikut kerja bakti, atau sekadar saling menyapa di pagi hari.

Hubungan keluarga yang hangat juga menjadi benteng utama melawan kesepian, terutama bagi lansia dan mahasiswa rantau.

Kenyataan bahwa kesepian dapat menyerang siapa saja dari usia 16 hingga lansia di atas 60 tahun menunjukkan pentingnya membangun rutinitas baru yang lebih peduli pada kesehatan mental.

Mengadopsi gaya hidup aktif, terlibat dalam kegiatan sosial, dan berani membuka diri untuk hubungan yang lebih jujur adalah langkah kecil namun berdampak besar.

Peneliti FK KMK UGM menyoroti bahwa perubahan pola interaksi akibat urbanisasi turut mendorong meningkatnya isolasi sosial di Indonesia.

Namun, dengan langkah-langkah sederhana dan komitmen untuk membangun koneksi bermakna, kesepian bisa diatasi dan kualitas hidup pun meningkat.

Perlu diingat, jika rasa kesepian mulai mengganggu aktivitas harian atau kesejahteraan psikologis, segera konsultasikan ke tenaga kesehatan profesional yang terpercaya.

Setiap orang berhak untuk merasa terhubung, dihargai, dan bahagia dimulai dari langkah kecil yang bisa kamu lakukan hari ini.

Dapatkan Update Informasi Terbaru dari Kami dengan Ikuti Channel Telegram Kami VOXBLICK

×
Ramones Halo semua! Nama saya RAMONES, seorang profesional IT dengan perjalanan lebih dari satu dekade di industri ini. Saya percaya bahwa teknologi itu seharusnya mudah dipahami dan bisa memberdayakan siapa saja. Itulah mengapa saya di sini, untuk menerjemahkan hal-hal teknis yang rumit menjadi sesuatu yang lebih sederhana dan aplikatif. Selain passion di dunia digital, saya juga sangat menikmati menulis tentang eksplorasi destinasi baru dan informasi seputar kesehatan dan kebugaran. Bagi saya, kedua hobi ini melengkapi: teknologi membantu kita terhubung, dan travel serta kesehatan membantu kita hidup lebih bermakna. Harapan saya, tulisan-tulisan di website ini bisa membantu Anda menavigasi dunia IT yang dinamis, serta menginspirasi Anda untuk hidup lebih sehat dan menjelajah dunia!