Ahli Peringatkan 'Spiral Kematian' yang Mengintai Investor Saham Baru Bitcoin!

Oleh VOXBLICK

Jumat, 22 Agustus 2025 - 15.40 WIB
Ahli Peringatkan 'Spiral Kematian' yang Mengintai Investor Saham Baru Bitcoin!
Strategi Bitcoin MicroStrategy Terancam (Foto oleh Jakub Żerdzicki di Unsplash).

VOXBLICK.COM - Pernahkah kamu melihat sebuah perusahaan bertaruh begitu besar pada satu aset hingga nasibnya nyaris tak terpisahkan? Itulah yang sedang dipertontonkan oleh MicroStrategy (MSTR) dengan Bitcoin. Mereka bukan sekadar investor; mereka adalah pemegang Bitcoin korporat terbesar di dunia.

Setiap pergerakan mereka menjadi berita utama, dan strategi investasi Bitcoin MicroStrategy yang unik kini berada di bawah sorotan tajam, dengan beberapa ahli memperingatkan adanya potensi bencana yang disebut 'spiral kematian'. Baru-baru ini, perusahaan kembali menambah pundi-pundi Bitcoin mereka sebanyak 430 BTC, menjadikan total kepemilikan mereka menjadi 629.376 BTC. Angka ini, bernilai sekitar $46,15 miliar, bukanlah angka yang main-main.

Namun, yang membuat strategi ini menarik sekaligus mengerikan adalah cara mereka mendanai pembelian ini: dengan menerbitkan saham baru. Kebijakan inilah yang memicu perdebatan sengit dan kekhawatiran akan risiko crypto yang masif bagi perusahaan dan investornya.

Membedah Rencana Permainan MicroStrategy: Aturan Main mNAV

Untuk memahami risiko yang ada, kamu perlu tahu dulu bagaimana strategi Bitcoin MicroStrategy ini bekerja.

Perusahaan tidak membeli Bitcoin secara acak. Mereka memiliki seperangkat aturan internal yang dipandu oleh metrik yang disebut mNAV, atau market net asset value. Anggap saja mNAV ini sebagai 'nilai wajar' perusahaan berdasarkan aset bersihnya, terutama Bitcoin. Strategi mereka bergantung pada seberapa jauh harga saham MSTR di pasar diperdagangkan di atas nilai mNAV ini.

Begini cara kerjanya secara sederhana:

Ketika Pasar Sangat Optimis (Harga Saham > 4x mNAV)

Jika harga saham MSTR melonjak hingga lebih dari empat kali lipat nilai aset bersihnya, perusahaan akan secara agresif menjual saham baru. Uang yang terkumpul dari penjualan ini langsung digunakan untuk membeli lebih banyak Bitcoin.

Logikanya, mereka memanfaatkan euforia pasar untuk memperkuat cadangan aset inti mereka.

Ketika Pasar Optimis (Harga Saham 2.5x - 4x mNAV)

Dalam skenario ini, perusahaan masih akan menerbitkan saham baru untuk membeli Bitcoin, tetapi tidak seagresif sebelumnya. Mereka akan lebih selektif, hanya melakukannya ketika melihat ada 'peluang bagus'.

Ini adalah mode operasional yang lebih terukur, namun tetap fokus pada akumulasi.

Ketika Pasar Mulai Realistis (Harga Saham < 2.5x mNAV)

Di sinilah segalanya mulai berubah. Jika harga saham turun di bawah 2,5 kali mNAV, prioritas perusahaan bergeser. Mereka mungkin masih menerbitkan saham, tetapi tujuannya bukan lagi untuk membeli Bitcoin.

Uang tersebut akan digunakan untuk membayar bunga utang, dividen, dan kebutuhan operasional lainnya. Ini adalah sinyal bahwa perusahaan mulai beralih dari mode ekspansi ke mode bertahan.

Skenario Terburuk (Harga Saham < 1x mNAV)

Jika harga saham jatuh di bawah nilai aset bersihnya, perusahaan bahkan bisa mempertimbangkan untuk meminjam uang demi membeli kembali sahamnya sendiri (stock buyback).

Ini adalah langkah defensif untuk menopang harga saham yang anjlok. Sekilas, strategi ini tampak cerdas, memanfaatkan momentum pasar. Namun, ketergantungan yang sangat besar pada harga saham inilah yang membuka pintu menuju skenario 'spiral kematian'.

Ancaman 'Spiral Kematian' yang Diperingatkan Ahli

Kekhawatiran utama ini disuarakan dengan jelas oleh Dom Kwok, salah satu pendiri EasyA.

Melalui analisisnya, Kwok memperingatkan bahwa rencana permainan MicroStrategy ini berisiko menjebak perusahaan dalam sebuah "spiral of doom" atau 'spiral kematian'. Istilah ini mungkin terdengar dramatis, tetapi konsep di baliknya adalah matematika sederhana yang bisa menjadi sangat menyakitkan, terutama saat pasar bergejolak.

Menurut laporan Bitcoinist, ketakutan inti di kalangan banyak analis independen adalah bagaimana siklus ini dapat menghancurkan nilainya sendiri. Begini cara kerja 'spiral kematian' yang ditakutkan itu, langkah demi langkah: 1. Kebutuhan Dana Muncul: Perusahaan perlu uang tunai untuk membayar bunga utang yang besar atau biaya operasional lainnya.

2. Penjualan Saham Dilakukan: Sesuai strategi mereka, perusahaan menjual saham MSTR baru ke pasar untuk mendapatkan uang tunai. 3. Dilusi Saham Terjadi: Setiap kali saham baru diterbitkan, kepemilikan investor yang sudah ada menjadi 'tercerahkan' atau terdilusi. Bayangkan kamu memiliki satu dari sepuluh potong kue.

Jika sepuluh potong baru ditambahkan, kamu tetap punya satu potong, tetapi persentase kepemilikanmu atas seluruh kue menjadi jauh lebih kecil. Nilai per lembar saham pun berpotensi turun. 4. Harga Saham Tertekan: Akibat dilusi saham dan persepsi negatif pasar, harga saham MSTR mulai turun.

5. Siklus Berulang & Memburuk: Ketika kebutuhan dana berikutnya muncul, perusahaan harus menjual lebih banyak lagi saham untuk mendapatkan jumlah uang tunai yang sama karena harga per lembarnya sudah lebih rendah. Ini menyebabkan dilusi saham yang lebih parah, menekan harga saham lebih jauh ke bawah. 6. Langkah Putus Asa: Jika siklus ini terus berlanjut, tekanan finansial akan meningkat.

Bunga utang menumpuk, dan pada titik tertentu, satu-satunya aset likuid yang cukup besar untuk dijual adalah... Bitcoin mereka. Menjual Bitcoin untuk menutupi biaya akan merusak narasi inti perusahaan sebagai 'penyimpan nilai' dan bisa memicu kepanikan di kalangan investor. Siklus inilah yang disebut sebagai 'spiral kematian'.

Sebuah lingkaran setan di mana tindakan untuk menyelamatkan diri dalam jangka pendek justru mempercepat kehancuran dalam jangka panjang. Investasi Bitcoin yang seharusnya menjadi benteng penyelamat justru menjadi sumber masalah.

Mengapa Dilusi Saham Menjadi Risiko Crypto yang Nyata?

Bagi investor ritel sepertimu, konsep dilusi saham sangat penting untuk dipahami. Ini adalah risiko crypto tersembunyi saat berinvestasi di perusahaan seperti MicroStrategy.

Kamu mungkin berpikir bahwa selama harga Bitcoin naik, investasi kamu di MSTR akan aman. Namun, itu tidak sepenuhnya benar. Strategi Bitcoin MicroStrategy mengikat nasib investasi kamu tidak hanya pada pergerakan harga Bitcoin, tetapi juga pada kesehatan pasar saham dan sentimen investor terhadap saham MSTR itu sendiri.

Jika pasar kehilangan kepercayaan pada manajemen perusahaan atau model bisnis ini, harga saham MSTR bisa jatuh bahkan ketika harga Bitcoin stabil atau naik tipis. Penurunan harga saham inilah yang bisa memicu 'spiral kematian' tadi. Saat ini, rata-rata harga beli Bitcoin MicroStrategy berada di sekitar $73.320 per koin. Dengan harga pasar saat ini, mereka masih membukukan keuntungan yang signifikan.

Namun, pasar crypto terkenal sangat fluktuatif. Penurunan harga Bitcoin sebesar 30-40% bukanlah hal yang mustahil. Jika harga Bitcoin jatuh di bawah harga rata-rata pembelian mereka, sentimen investor bisa berubah drastis dari optimis menjadi panik.

Pada saat itulah, ketergantungan pada penerbitan saham untuk menutupi biaya menjadi sangat berbahaya.

Apa Artinya Ini Bagi Kamu Sebagai Investor?

Menyaksikan strategi Bitcoin MicroStrategy ini seperti menonton pertandingan catur dengan taruhan miliaran dolar. Di satu sisi, ada visi seorang CEO yang percaya penuh pada masa depan Bitcoin.

Di sisi lain, ada logika keuangan dingin yang memperingatkan tentang risiko sistemik yang dibangun ke dalam model bisnis mereka. Jadi, apa yang harus kamu lakukan? Pertama, pahami bahwa berinvestasi di saham MSTR bukan lagi sekadar cara untuk mendapatkan eksposur terhadap Bitcoin. Ini adalah investasi pada strategi keuangan yang sangat spesifik dengan tingkat risiko yang lebih tinggi.

Kamu tidak hanya bertaruh pada kenaikan harga Bitcoin, tetapi juga pada kemampuan perusahaan untuk mengelola utang mereka dan menjaga kepercayaan pasar saham. Sebelum mempertimbangkan untuk berinvestasi, tanyakan pada dirimu sendiri beberapa hal: - Apakah kamu nyaman dengan risiko dilusi saham yang berkelanjutan? - Bagaimana portofoliomu akan bereaksi jika terjadi penurunan besar pada harga Bitcoin dan saham MSTR secara bersamaan?

- Apakah kamu percaya bahwa model bisnis ini berkelanjutan dalam jangka panjang, bahkan selama periode bear market yang berkepanjangan? Analisis dari berbagai sumber keuangan menunjukkan bahwa meskipun berisiko, langkah ini juga menunjukkan keyakinan yang luar biasa pada aset digital tersebut. Tentu saja, penting untuk kamu ingat bahwa semua analisis ini adalah pandangan dan bukan nasihat keuangan.

Dunia investasi crypto penuh dengan risiko, dan melakukan riset mandiri (DYOR atau Do Your Own Research) adalah kunci mutlak sebelum kamu memutuskan untuk berinvestasi. Langkah berani MicroStrategy telah menempatkan mereka di pusat perhatian dunia crypto.

Apakah ini akan menjadi studi kasus tentang kejeniusan strategis yang akan ditiru oleh perusahaan lain, atau akan menjadi kisah peringatan tentang bahaya keserakahan dan risiko yang tidak terkendali? Hanya waktu yang akan menjawab. Namun, satu hal yang pasti: 'spiral kematian' adalah risiko nyata, dan setiap investor yang terlibat dalam saham MSTR atau bahkan pasar crypto secara luas harus mewaspadainya.

Perhatikan baik-baik, karena drama keuangan ini akan terus berlanjut.

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 0
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0