Kesal dengan AI Google? Coba Pakai Kata Kasar Saat Mencari, Ampuhkah?

Oleh VOXBLICK

Rabu, 22 Oktober 2025 - 15.35 WIB
Kesal dengan AI Google? Coba Pakai Kata Kasar Saat Mencari, Ampuhkah?
Trik hindari AI Google (Foto oleh Ling App)

VOXBLICK.COM - Bos Google AI Overviews sering nongol di hasil pencarianmu dan bikin jengkel? Kamu tidak sendirian. Banyak pengguna internet kini merasa frustrasi dengan kemunculan ringkasan AI yang terkadang kurang akurat atau malah memakan banyak ruang di halaman hasil pencarian mereka. Nah, di tengah kegeraman ini, muncul sebuah trik unik yang diklaim bisa menghentikannya: memakai kata kasar saat mencari! Tapi, benarkah cara ini efektif dan apakah etis dilakukan?

Klaim ini menyebar cepat di berbagai platform media sosial, terutama Twitter (sekarang X) dan Reddit.

Beberapa pengguna melaporkan bahwa dengan sengaja menyisipkan umpatan atau kata-kata kotor dalam query pencarian mereka, Google AI Overviews secara ajaib tidak muncul. Sebagai gantinya, mereka mendapatkan hasil pencarian tradisional yang berisi daftar tautan seperti sedia kala. Ini tentu saja memicu rasa penasaran dan eksperimen massal di kalangan netizen yang sudah muak dengan intervensi AI.

Kesal dengan AI Google? Coba Pakai Kata Kasar Saat Mencari, Ampuhkah?
Kesal dengan AI Google? Coba Pakai Kata Kasar Saat Mencari, Ampuhkah? (Foto oleh Markus Winkler)

Frustrasi terhadap AI Overviews sendiri bukan tanpa alasan. Sejak diluncurkan secara luas, fitur ini menuai banyak kritik. Ada kasus di mana AI memberikan informasi yang salah, berbahaya, atau bahkan konyol.

Misalnya, AI menyarankan agar pengguna menambahkan lem ke pizza agar keju menempel lebih baik, atau menyarankan seseorang untuk makan batu setiap hari untuk kebutuhan mineral. Kesalahan-kesalahan fatal seperti ini membuat kredibilitas AI Google dipertanyakan, dan banyak yang merasa lebih aman dengan hasil pencarian konvensional yang mengarahkan langsung ke sumber informasi.

Mengapa Trik Kata Kasar Diklaim Berhasil?

Secara teknis, tidak ada penjelasan resmi dari Google mengenai fenomena ini. Namun, ada beberapa hipotesis yang beredar di kalangan pengamat teknologi dan ahli AI:

  • Filter Konten Sensitif: Sistem AI, terutama yang berhubungan langsung dengan publik seperti Google AI Overviews, umumnya dilengkapi dengan filter konten yang ketat. Filter ini dirancang untuk mencegah AI menghasilkan atau menampilkan konten yang berpotensi ofensif, tidak pantas, atau berbahaya. Ketika sebuah kata kasar terdeteksi dalam query, sistem mungkin menginterpretasikannya sebagai sinyal bahwa pengguna mungkin mencari konten yang tidak pantas atau bahwa AI harus berhati-hati agar tidak menghasilkan respons yang tidak diinginkan.
  • Mode "Aman" Otomatis: Ada kemungkinan bahwa kehadiran kata kasar secara otomatis memicu mode "aman" atau "pencarian terbatas" pada algoritma AI. Dalam mode ini, sistem AI mungkin memilih untuk tidak menampilkan ringkasan generatif dan beralih ke hasil pencarian tradisional yang lebih "netral" untuk menghindari potensi masalah.
  • Keterbatasan Pemahaman Konteks: Meskipun AI canggih, memahami nuansa bahasa, termasuk penggunaan kata kasar dalam konteks tertentu, masih menjadi tantangan. AI mungkin kesulitan menentukan apakah kata kasar digunakan sebagai ekspresi frustrasi atau sebagai bagian dari pertanyaan yang sah, sehingga lebih memilih untuk tidak mengambil risiko menghasilkan ringkasan yang salah atau tidak pantas.
Seorang pengamat teknologi dari firma riset terkemuka, yang enggan disebutkan namanya, berpendapat, "Sistem AI dilatih untuk menjadi bersih dan aman. Ketika ada input yang mengandung profanity, kemungkinan besar sistem memiliki semacam trigger untuk menonaktifkan fitur generatif yang lebih berisiko, dan kembali ke mode pencarian berbasis indeks yang lebih konservatif."

Benarkah Efektif? Hasil di Lapangan

Dari berbagai laporan pengguna, trik ini memang terlihat efektif dalam banyak kasus.

Percobaan yang dilakukan oleh beberapa jurnalis teknologi dan pengguna independen menunjukkan bahwa menyisipkan kata-kata seperti "sialan", "brengsek", atau "bangsat" di tengah atau akhir query seringkali berhasil mencegah munculnya AI Overviews. Misalnya, mencari "cara masak nasi goreng sialan" kemungkinan besar akan memberikan hasil pencarian tradisional dibandingkan hanya "cara masak nasi goreng".

Namun, perlu diingat bahwa efektivitasnya bisa bervariasi. Tidak ada jaminan 100% bahwa trik ini akan selalu berhasil, karena algoritma Google terus diperbarui dan disesuaikan.

Ada kemungkinan bahwa Google akan menambal "celah" ini jika mereka menganggapnya sebagai penyalahgunaan sistem atau jika mereka ingin mendorong penggunaan AI Overviews lebih jauh.

Aspek Etika dan Dampak Jangka Panjang

Meskipun trik ini mungkin memberikan kelegaan sesaat, ada beberapa pertanyaan etika dan potensi dampak jangka panjang yang perlu dipertimbangkan:

  • Kebiasaan Berbahasa: Apakah kita ingin membiasakan diri menggunakan kata-kata kasar hanya untuk mendapatkan hasil pencarian yang kita inginkan? Ini bisa berdampak pada kebiasaan berbahasa sehari-hari.
  • Data Pencarian Pribadi: Semua query pencarian kita terekam. Menggunakan kata kasar secara konsisten mungkin akan memengaruhi profil pencarian kita di mata Google, meskipun dampaknya mungkin tidak langsung terasa.
  • Mempengaruhi Pelatihan AI: Jika banyak pengguna mulai menggunakan trik ini, data pencarian yang mengandung profanity akan meningkat. Ini bisa secara tidak langsung memengaruhi bagaimana model AI di masa depan dilatih, meskipun dampaknya mungkin minor dan tidak disengaja.
  • Solusi Jangka Pendek: Ini hanyalah sebuah "hack" atau trik. Bukan solusi resmi atau permanen untuk masalah yang lebih besar terkait kualitas dan kontrol AI Overviews.

Alternatif Lebih Baik untuk Pengalaman Pencarian Optimal

Jika kamu frustrasi dengan AI Overviews tapi tidak ingin menggunakan kata kasar, ada beberapa cara yang lebih "bersih" dan efektif untuk mendapatkan hasil pencarian yang kamu inginkan:

  • Gunakan Operator Pencarian: Manfaatkan operator seperti tanda kutip ("kata kunci") untuk pencarian frasa persis, tanda minus (-kata) untuk mengecualikan kata, atau site:namasitus.com untuk mencari di situs tertentu.
  • Spesifikkan Jenis Informasi: Tambahkan kata kunci seperti "forum", "review", "PDF", atau "berita" untuk mendapatkan jenis konten yang lebih spesifik dan seringkali dari sumber manusia.
  • Gunakan Ekstensi Browser: Beberapa ekstensi browser pihak ketiga dirancang untuk memblokir atau menyembunyikan AI Overviews.
  • Berikan Umpan Balik ke Google: Di bawah setiap AI Overview, ada opsi untuk memberikan umpan balik. Jika banyak pengguna memberikan umpan balik negatif, Google mungkin akan mengambil tindakan.
  • Coba Mesin Pencari Lain: Jika Google AI Overviews benar-benar mengganggu, pertimbangkan untuk menggunakan mesin pencari lain seperti DuckDuckGo, Bing, atau Perplexity AI (yang juga berbasis AI, tetapi dengan pendekatan berbeda).

Trik menggunakan kata kasar untuk menghindari Google AI Overviews memang menarik dan, berdasarkan laporan pengguna, seringkali berhasil.

Ini menyoroti bagaimana pengguna berusaha menemukan cara untuk mendapatkan kembali kendali atas pengalaman pencarian mereka di tengah dominasi AI. Namun, penting untuk mempertimbangkan implikasi etika dan mencari solusi jangka panjang yang lebih berkelanjutan. Pada akhirnya, masalah ini juga menjadi sinyal bagi Google untuk lebih mendengarkan masukan pengguna dan terus menyempurnakan AI Overviews agar benar-benar bermanfaat, bukan malah menjengkelkan.

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 0
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0