Heboh! Atlassian Umumkan PHK Lewat Video Rekaman, Karyawan Syok

VOXBLICK.COM - Langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan Atlassian, perusahaan perangkat lunak terbesar dari Australia, menjadi perbincangan hangat di dunia teknologi dan bisnis.
Yang membuat heboh, mereka mengirimkan pesan PHK melalui video rekaman yang diputar langsung kepada para karyawan yang terdampak.
Metode ini dianggap kontroversial dan menuai kritik keras dari berbagai kalangan karena dinilai tidak sensitif dan tidak manusiawi.
Pada tanggal 30 Juli, CEO dan salah satu pendiri Atlassian, Mike Cannon-Brookes, menyampaikan pengumuman PHK tersebut melalui pesan video yang telah direkam sebelumnya.
Dalam video tersebut, Cannon-Brookes menjelaskan bahwa perusahaan sedang melakukan restrukturisasi besar-besaran, khususnya di bagian support dan layanan pelanggan.
Sebanyak 150 posisi di bagian tersebut dihapus, dan sebagian besar dari karyawan yang terdampak menerima kabar ini melalui video yang diputar secara langsung kepada mereka.
Mengutip laporan dari TechSpot, metode mengumumkan PHK lewat video rekaman ini mendapat kritik tajam karena dianggap menunjukkan kurangnya empati dan kepekaan terhadap situasi sulit yang dihadapi karyawan.
Banyak yang berpendapat bahwa komunikasi langsung secara pribadi akan lebih manusiawi dan menunjukkan rasa hormat terhadap pekerja.
Selain itu, ada kekhawatiran bahwa langkah ini bisa melanggar hak karyawan, apalagi jika tidak didukung oleh kebijakan perusahaan yang jelas.
Pengalaman dari para ahli di bidang sumber daya manusia menyebutkan bahwa cara terbaik dalam melakukan PHK adalah dengan komunikasi langsung dan transparan.
Dr. Rini Suryani, pakar HR dari Universitas Indonesia, menyatakan bahwa 'Pengumuman PHK harus dilakukan secara langsung agar karyawan merasa dihargai dan mendapatkan penjelasan yang lengkap.
Metode seperti video rekaman bisa menimbulkan rasa kecewa dan kehilangan kepercayaan terhadap perusahaan.' Selain aspek moral, langkah Atlassian ini juga memunculkan pertanyaan legal.
Apakah penggunaan video rekaman untuk PHK ini melanggar hak karyawan?
Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia, selama komunikasi dilakukan secara adil dan sesuai prosedur, hal ini tidak melanggar hukum.
Namun, mereka menegaskan bahwa perusahaan harus tetap mempertimbangkan aspek kehumasan dan empati dalam proses PHK.
Perusahaan teknologi lain, seperti Google dan Microsoft, biasanya melakukan PHK secara langsung dan personal, mengingat pentingnya menjaga hubungan baik dan reputasi perusahaan.
Atlassian sendiri, dengan statusnya sebagai perusahaan teknologi yang berkomitmen terhadap inovasi dan pengalaman pengguna, tampaknya mengambil langkah yang berbeda—yang justru menimbulkan kritik dan kekhawatiran dari komunitas profesional.
Pengguna media sosial dan pekerja profesional di seluruh dunia turut mengkritik langkah Atlassian ini karena dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan etika bisnis modern.
Banyak yang menyarankan agar perusahaan teknologi harus lebih peka dan manusiawi dalam menghadapi proses PHK, mengingat dampaknya tidak hanya terhadap karyawan, tetapi juga terhadap citra perusahaan itu sendiri.
Dalam era di mana komunikasi digital semakin dominan, metode yang tepat dalam menyampaikan kabar buruk menjadi krusial.
Atlassian mungkin bisa belajar dari kasus ini bahwa transparansi dan empati tetap menjadi kunci utama dalam membangun kepercayaan dan menjaga reputasi perusahaan, apapun bentuknya.
Dengan teknologi yang semakin canggih, mengapa tidak memanfaatkan video call langsung atau pertemuan tatap muka untuk situasi penting seperti PHK?
Perusahaan harus sadar bahwa langkah yang diambil saat melakukan PHK akan mempengaruhi persepsi publik dan hubungan internal.
Penggunaan video rekaman untuk PHK, seperti yang dilakukan Atlassian, mungkin terlihat efisien secara administrasi, tetapi bisa berbalik merusak citra dan kepercayaan karyawan maupun masyarakat luas.
Kasus Atlassian ini menjadi pengingat bahwa di dunia bisnis dan teknologi, kepercayaan dan keprofesionalan harus selalu diutamakan.
Metode komunikasi yang manusiawi dan penuh empati tidak hanya memperkuat hubungan perusahaan dengan karyawan, tetapi juga memperkuat posisi mereka di mata publik dan pasar global.
Jadi, perusahaan harus bijak dalam memilih cara menyampaikan kabar penting, agar tetap menjaga martabat dan reputasi di tengah dinamika industri yang cepat berubah.
Dapatkan Update Informasi Terbaru dari Kami dengan Ikuti Channel Telegram Kami VOXBLICK