Kenapa Semua Orang Main Padel Ini Bedanya dengan Tenis


Rabu, 03 September 2025 - 08.55 WIB
Kenapa Semua Orang Main Padel Ini Bedanya dengan Tenis
Padel vs Tenis: Temukan olahraga raket yang paling cocok untukmu, dari lapangan kaca hingga ayunan raket! Foto oleh Sergio Contreras Arcos via Pexels

VOXBLICK.COM - Lagi scroll media sosial dan lihat teman-temanmu heboh main olahraga raket di lapangan kaca? Kemungkinan besar itu padel, bukan tenis. Olahraga yang satu ini memang sedang meroket popularitasnya, menjadi alternatif seru yang bikin banyak orang penasaran. Tapi, apa sebenarnya yang membedakannya dari tenis, sang kakak yang lebih dulu mendunia? Pertarungan padel vs tenis bukan sekadar soal ukuran lapangan atau bentuk raket. Ini adalah tentang filosofi permainan, dinamika sosial, dan pengalaman yang sama sekali berbeda. Jika kamu sedang bingung memilih antara keduanya, artikel ini akan membedah tuntas setiap detailnya agar kamu bisa menemukan mana yang paling pas dengan gayamu.

Asal Usul yang Berbeda Dari Kapal Pesiar hingga Istana Raja

Setiap olahraga punya cerita, dan kisah kelahiran padel dan tenis sangat menggambarkan karakter masing-masing permainan.

Tenis Olahraga Para Bangsawan

Tenis punya akar sejarah yang panjang dan terhormat.

Cikal bakalnya bisa dilacak hingga ke permainan bola tangan bernama "jeu de paume" yang populer di kalangan bangsawan Prancis pada abad ke-12. Permainan ini kemudian berevolusi, mulai menggunakan raket, dan akhirnya distandarisasi di Inggris pada abad ke-19. Sejarah panjang ini memberikan tenis aura klasik, penuh tradisi, dan sering diasosiasikan dengan turnamen bergengsi seperti Wimbledon yang punya aturan serba putih. Tenis adalah tentang kekuatan, presisi, dan daya tahan individual di panggung yang megah.

Padel Inovasi dari Keterbatasan Lahan

Di sisi lain, olahraga padel lahir dari kreativitas dan keterbatasan. Pada tahun 1969, seorang pengusaha Meksiko bernama Enrique Corcuera ingin membangun lapangan tenis di rumahnya di Acapulco. Sayangnya, lahannya tidak cukup besar.

Solusinya? Ia membangun lapangan yang lebih kecil dan mengelilinginya dengan dinding tinggi agar bola tidak keluar ke halaman tetangga. Secara tidak sengaja, ia menciptakan sebuah permainan baru. Dinding tersebut ternyata bukan cuma jadi pembatas, tapi bagian integral dari permainan, memungkinkan bola untuk memantul kembali dan menciptakan reli-reli yang tak terduga. Kelahiran padel yang spontan dan modern ini mencerminkan esensinya yang lebih santai, komunal, dan sangat mudah diakses.

Arena Pertarungan Lapangan yang Mendefinisikan Permainan

Perbedaan paling mencolok saat melihat kedua olahraga ini adalah arenanya. Desain lapangan secara fundamental mengubah cara bermain, strategi, dan nuansa keseluruhan dari permainan.

Lapangan Tenis Ruang Terbuka yang Luas

Menurut standar International Tennis Federation (ITF), lapangan tenis standar untuk permainan ganda berukuran panjang 23,77 meter dan lebar 10,97 meter. Lapangan ini dipisahkan oleh sebuah net di tengah dan dikelilingi oleh area run-off yang luas, memberikan ruang bagi pemain untuk mengejar bola-bola liar. Permukaan lapangannya pun beragam, ada lapangan rumput (Wimbledon), tanah liat (French Open), dan lapangan keras (US Open & Australian Open), di mana setiap jenis permukaan memengaruhi kecepatan dan pantulan bola. Ukuran yang masif ini menuntut stamina, kekuatan pukulan untuk menjangkau seluruh area, dan kemampuan atletik yang luar biasa.

Lapangan Padel Dinding Kaca sebagai Teman Bermain

Sekarang, mari kita masuk ke lapangan padel. Ukurannya jauh lebih ringkas, hanya 20 meter x 10 meter. Namun, yang membuatnya revolusioner adalah dinding di sekelilingnya.

Bagian belakang lapangan dan sebagian sisi lapangan terbuat dari kaca (atau terkadang beton), sementara sisa sisinya ditutup oleh pagar kawat. Dinding ini bukan sekadar batas, mereka adalah bagian dari permainan. Bola yang sudah memantul sekali di lantai boleh dipukul setelah memantul dari dinding kaca. Ini adalah salah satu perbedaan padel dan tenis yang paling fundamental. Fitur ini membuka dimensi strategi yang sama sekali baru, memungkinkan reli yang lebih panjang, dan menciptakan sudut-sudut pukulan yang mustahil dilakukan di tenis. Lapangan yang lebih kecil dan tertutup ini juga menciptakan atmosfer yang lebih intim dan komunikatif, sangat ideal untuk permainan ganda.

Senjata Pilihan Raket dan Bola yang Unik

Jika lapangan adalah panggungnya, maka raket dan bola adalah properti utama yang digunakan para aktor. Peralatan dalam duel padel vs tenis memiliki perbedaan desain yang signifikan, yang berdampak langsung pada cara bola dipukul.

Raket Tenis Kekuatan dari Senar

Raket tenis adalah sebuah mahakarya rekayasa untuk menghasilkan kekuatan dan putaran. Raket ini memiliki kepala yang besar dengan jalinan senar yang tegang. Pemain bisa mengatur tingkat ketegangan senar untuk mendapatkan kontrol atau kekuatan lebih.

Gagangnya yang panjang memungkinkan jangkauan yang lebih luas dan momentum ayunan yang lebih besar untuk menghasilkan pukulan keras. Semua elemen ini dirancang untuk memaksimalkan tenaga dari pukulan pemain.

Raket Padel Solid Ringan dan Penuh Lubang

Di sisi lain, raket padel terlihat sangat berbeda. Raket ini tidak memiliki senar. Permukaannya solid, terbuat dari busa EVA atau serat karbon yang dilapisi dan memiliki lubang-lubang kecil untuk aerodinamika.

Raket ini lebih pendek, lebih tebal, dan terasa lebih padat di tangan. Desain ini secara inheren mengurangi kekuatan pukulan dan lebih mengutamakan kontrol dan manuverabilitas. Adanya tali pengikat di pergelangan tangan juga menjadi syarat wajib, memastikan raket tidak terlepas dan membahayakan pemain lain di lapangan yang sempit.

Bola Sedikit Lebih Empuk Pantulan Lebih Rendah

Sekilas, bola padel dan bola tenis terlihat identik. Namun, ada perbedaan halus yang penting. Menurut regulasi dari International Padel Federation (FIP), bola padel memiliki tekanan internal yang sedikit lebih rendah dibandingkan bola tenis. Perbedaan tekanan ini membuat bola padel memantul sedikit lebih rendah dan bergerak sedikit lebih lambat. Hal ini memberi pemain sepersekian detik lebih banyak waktu untuk bereaksi dan membuat permainan lebih mudah dikontrol, terutama bagi pemula.

Aturan Main Detail yang Mengubah Segalanya

Selain lapangan dan peralatan, aturan permainan adalah elemen yang benar-benar memisahkan identitas padel dan tenis. Mari kita bedah cara bermain padel dan perbedaannya dengan tenis.

Servis Dari Bawah Bukan Atas

Ini mungkin adalah perbedaan aturan terbesar. Di tenis, servis adalah senjata utama. Pemain melempar bola ke atas dan memukulnya sekuat tenaga dari atas kepala. Servis yang keras dan akurat bisa langsung menghasilkan poin (ace).

Sebaliknya, servis dalam olahraga padel jauh lebih ramah. Pemain harus memantulkan bola sekali ke lantai terlebih dahulu, kemudian memukulnya dari bawah, di tingkat pinggang atau lebih rendah. Aturan ini menghilangkan dominasi servis keras dan langsung membuat permainan lebih mudah dimulai. Reli menjadi fokus utama sejak pukulan pertama.

Penggunaan Dinding Strategi Tambahan yang Bikin Nagih

Seperti yang sudah disinggung, penggunaan dinding adalah inti dari teknik padel. Pemain bisa membiarkan bola memantul di dinding kaca belakang sebelum mengembalikannya ke area lawan.

Ini bukan hanya trik bertahan, tetapi juga strategi menyerang. Memukul bola ke sudut tertentu agar memantul dari dua dinding sekaligus (dinding samping dan belakang) bisa menjadi pukulan yang sangat sulit dikembalikan. Menguasai pantulan dinding ini membutuhkan latihan, tetapi juga merupakan bagian paling adiktif dari padel.

Sistem Skor Kemiripan yang Menipu

Satu hal yang membuat transisi dari tenis ke padel lebih mudah adalah sistem skornya. Keduanya menggunakan sistem yang sama: 15, 30, 40, deuce, game, dan set.

Kemiripan ini memberikan rasa familiar bagi siapa pun yang pernah bermain atau menonton tenis, sehingga mereka bisa lebih fokus mempelajari aspek-aspek unik dari olahraga padel tanpa harus pusing dengan cara menghitung skor.

Padel vs Tenis Mana yang Tepat untuk Kamu?

Setelah memahami semua perbedaan padel dan tenis secara teknis, pertanyaan utamanya adalah mana yang paling cocok untukmu? Jawabannya tergantung pada preferensi pribadi, level kebugaran, dan apa yang kamu cari dari sebuah olahraga.

Kurva Belajar Siapa Cepat Dia Dapat

Jika kamu mencari olahraga yang bisa langsung kamu nikmati tanpa butuh berbulan-bulan latihan, padel adalah pemenangnya. Servis bawah, lapangan kecil, dan raket yang mudah dikontrol membuat cara bermain padel jauh lebih cepat dikuasai.

Dalam satu sesi permainan pertama, seorang pemula absolut sudah bisa menikmati reli yang panjang dan seru. Tenis, dengan servis atas yang kompleks dan ayunan pukulan yang panjang, memiliki kurva belajar yang jauh lebih curam.

Aspek Fisik Sprint vs Refleks

Secara fisik, kedua olahraga ini menuntut hal yang berbeda. Tenis adalah tentang daya tahan kardiovaskular. Kamu akan banyak berlari dari satu sisi ke sisi lain, melakukan sprint pendek, dan membutuhkan kekuatan tubuh bagian atas yang signifikan.

Padel, meskipun tetap merupakan olahraga yang bagus, cenderung tidak terlalu menuntut kardio. Permainannya lebih banyak tentang refleks cepat, gerakan pendek dan eksplosif, serta kelincahan. Karena lapangan lebih kecil, intensitas lari berkurang, membuatnya lebih ramah untuk lutut dan persendian.

Dimensi Sosial Main Bareng Lebih Seru

Olahraga padel hampir secara eksklusif dimainkan dalam format ganda (dua lawan dua). Lapangan yang kecil membuat jarak antar pemain sangat dekat, sehingga komunikasi dan kerja sama tim menjadi kunci.

Atmosfernya sangat sosial dan penuh canda tawa. Ini menjadikannya aktivitas yang sempurna untuk dilakukan bersama teman-teman. Tenis bisa dimainkan tunggal atau ganda, tetapi format tunggalnya yang ikonik menekankan pertarungan satu lawan satu yang intens dan individualistis.

Biaya dan Aksesibilitas Investasi Awal

Dari segi biaya, keduanya cukup sebanding. Harga raket padel dan raket tenis untuk pemula berada di rentang yang mirip. Namun, biaya sewa lapangan bisa bervariasi.

Di banyak kota, pembangunan lapangan padel baru sedang marak, namun karena masih tergolong baru, terkadang biaya sewanya per jam bisa sedikit lebih tinggi dari lapangan tenis. Namun, karena dimainkan berempat, biaya sewa lapangan padel bisa dibagi rata sehingga menjadi lebih terjangkau per orang.

Transisi Antara Dua Dunia

Banyak pemain dari satu cabang olahraga penasaran untuk mencoba yang lainnya. Jika kamu salah satunya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Tips untuk Pemain Tenis yang Mencoba Padel

  • Lupakan Ayunan Panjang: Gerakan pukulan di padel jauh lebih kompak dan pendek. Ayunan tenis yang panjang akan membuat pukulanmu terlambat.
  • Jatuh Cinta pada Dinding: Jangan takut menggunakan dinding belakang. Anggap dinding itu sebagai rekan setim yang membantumu mengembalikan bola.
  • Sabarlah: Padel lebih seperti catur daripada adu jotos. Fokus pada penempatan bola dan membangun poin, bukan hanya memukul sekeras mungkin. Kuasai teknik padel bertahan sebelum menyerang.
  • Pelajari Servis Bawah: Ini adalah penyesuaian terbesar. Latihlah servis bawah yang konsisten untuk memulai permainan dengan baik.

Tips untuk Pemain Padel yang Mencoba Tenis

  • Perpanjang Ayunanmu: Untuk mendapatkan kekuatan di lapangan tenis yang besar, kamu perlu belajar menggunakan seluruh tubuhmu dan melakukan ayunan yang penuh.
  • Latih Footwork: Kamu harus siap untuk berlari lebih jauh. Latihan pergerakan kaki (footwork) sangat penting untuk bisa menjangkau seluruh area lapangan.
  • Kuasai Servis Atas: Servis adalah senjata di tenis. Luangkan waktu untuk mempelajari teknik servis atas yang efektif.
  • Lupakan Dinding: Kebiasaan menunggu bola memantul di dinding harus dihilangkan. Di tenis, bola yang melewati baseline berarti poin untuk lawan.

Memilih antara padel dan tenis pada akhirnya bukan tentang mana yang lebih baik, melainkan mana yang lebih baik untukmu. Padel menawarkan keseruan instan, nuansa sosial yang kental, dan permainan strategis yang tidak terlalu membebani fisik.

Ini adalah pilihan fantastis bagi mereka yang baru mengenal olahraga raket atau mencari aktivitas grup yang menyenangkan. Tenis menawarkan tantangan atletik yang lebih besar, kepuasan dari penguasaan teknik yang kompleks, dan warisan olahraga yang kaya. Keduanya adalah cara yang luar biasa untuk tetap aktif, berkompetisi, dan bersenang-senang. Jadi, daripada terus memperdebatkan padel vs tenis, mengapa tidak mencoba keduanya dan lihat sendiri mana yang membuatmu ketagihan? Apapun pilihanmu, pastikan untuk melakukan pemanasan yang cukup dan mendengarkan tubuhmu untuk menghindari cedera saat memulai aktivitas fisik baru.

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 0
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0