Misteri Atlantis, Menggali Lokasi Kandidat dari Santorini hingga Bimini Road

Oleh VOXBLICK

Sabtu, 04 Oktober 2025 - 23.15 WIB
Misteri Atlantis, Menggali Lokasi Kandidat dari Santorini hingga Bimini Road
Misteri Atlantis, lokasi kandidat (Foto oleh Jan Kopřiva)

VOXBLICK.COM - Sejak pertama kali diceritakan oleh filsuf Yunani kuno, Plato, kisah Atlantis telah memikat imajinasi manusia selama ribuan tahun. Sebuah peradaban maju yang konon tenggelam ke dasar laut dalam semalam, Atlantis bukan hanya sekadar mitos, melainkan sebuah teka-teki sejarah yang tak henti-hentinya dicari. Dari kedalaman samudra hingga puncak gunung yang terendam, para peneliti, arkeolog, dan petualang telah mengusulkan berbagai lokasi kandidat, masing-masing dengan bukti dan perdebatan tersendiri. Artikel ini akan menyelami misteri kota Atlantis yang hilang, mengulas secara mendalam lokasi-lokasi paling populer, dari teori Santorini yang melegenda hingga formasi bawah laut Bimini Road, dan menjelajahi jejak-jejak peradaban kuno yang hilang ini.

Kisah Atlantis pertama kali muncul dalam dialog Plato, Timaeus dan Critias, sekitar tahun 360 SM.

Plato menggambarkan Atlantis sebagai sebuah kekuatan maritim yang perkasa, terletak di luar Pilar Herkules (sekarang Selat Gibraltar), yang menaklukkan sebagian besar Eropa Barat dan Afrika. Sebuah peradaban yang kaya akan sumber daya alam, berteknologi tinggi, dan diatur dengan struktur sosial yang kompleks. Namun, keangkuhan dan keserakahan para pemimpinnya akhirnya memicu kemurkaan dewa-dewa, yang kemudian menenggelamkan pulau tersebut ke dasar laut dalam satu hari dan satu malam yang mengerikan. Kisah ini, disampaikan melalui kakek buyut Plato, Solon, yang konon mendengarnya dari para pendeta Mesir, telah menjadi fondasi bagi semua pencarian selanjutnya.

Misteri Atlantis, Menggali Lokasi Kandidat dari Santorini hingga Bimini Road
Misteri Atlantis, Menggali Lokasi Kandidat dari Santorini hingga Bimini Road (Foto oleh Pyae Phyo Aung)

Plato dan Kisah Atlantis yang Abadi

Plato tidak pernah secara eksplisit menyatakan bahwa Atlantis adalah sebuah fiksi, meskipun banyak sarjana modern yang cenderung menganggapnya sebagai alegori moral tentang kesombongan dan kejatuhan.

Namun, detail yang diberikannyaseperti geografi, arsitektur, dan bahkan sistem kanalterlalu spesifik untuk diabaikan begitu saja oleh para pencari kebenaran. Ia menyebutkan bahwa Atlantis adalah sebuah pulau yang lebih besar dari Libya dan Asia Minor digabungkan, dan bahwa ia memiliki pegunungan, dataran subur, serta kota utama yang terdiri dari lingkaran-lingkaran air dan daratan. Deskripsi ini menjadi peta jalan bagi banyak ekspedisi dan teori yang muncul kemudian.

Santorini (Thera): Letusan Dahsyat dan Teori Minoan

Salah satu lokasi kandidat paling populer dan sering diperdebatkan adalah pulau Santorini, atau yang dulunya dikenal sebagai Thera, di Laut Aegea.

Sekitar tahun 1600 SM, Thera mengalami salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah yang tercatat, yang dikenal sebagai letusan Minoan. Letusan ini menghancurkan sebagian besar pulau, menyebabkan runtuhnya kaldera, dan memicu tsunami raksasa yang meluluhlantakkan peradaban Minoan yang berkembang pesat di Kreta, sekitar 110 kilometer ke selatan.

Teori yang menghubungkan Santorini dengan Atlantis pertama kali diusulkan oleh arkeolog Yunani Spyridon Marinatos pada tahun 1960-an. Ia menemukan kota kuno Akrotiri yang terkubur di bawah abu vulkanik, mirip dengan Pompeii.

Akrotiri menunjukkan bukti peradaban yang maju, dengan bangunan bertingkat, sistem drainase yang canggih, dan seni fresco yang indah. Para pendukung teori ini menunjuk pada kesamaan antara kehancuran Thera dan deskripsi Plato tentang Atlantis yang tenggelam dalam bencana alam. Meskipun ada perbedaan kronologisPlato menyebutkan Atlantis tenggelam 9.000 tahun sebelum Solon, sementara Thera meletus sekitar 3.600 tahun yang lalubanyak yang berpendapat bahwa Plato mungkin salah dalam perhitungan waktu atau bahwa kisah tersebut telah dihias selama ribuan tahun.

Bimini Road: Formasi Bawah Laut yang Membingungkan

Bergeser ribuan kilometer ke barat, di perairan dangkal lepas pantai Bimini, Bahama, terbentang formasi batuan bawah laut yang dikenal sebagai Bimini Road.

Ditemukan pada tahun 1968, struktur ini terdiri dari balok-balok batu kapur besar yang tersusun dalam garis lurus yang memanjang sekitar 800 meter. Bagi sebagian orang, Bimini Road adalah bukti nyata keberadaan peradaban kuno yang tenggelam di Karibia. Mereka berpendapat bahwa susunan balok-balok yang rapi ini terlalu sempurna untuk menjadi formasi alami, menunjukkan campur tangan manusia.

Para pendukung teori Atlantis di Bimini sering mengutip ramalan Edgar Cayce, seorang "nabi tidur" Amerika, yang pada tahun 1930-an meramalkan penemuan Atlantis di Bimini sekitar tahun 1968. Mereka percaya bahwa Bimini Road adalah sisa-sisa jalan,

dinding, atau fondasi bangunan dari sebuah kota Atlantis yang tenggelam. Namun, para geolog dan arkeolog arus utama sebagian besar menolak klaim ini, menjelaskan bahwa Bimini Road adalah formasi batuan alami yang disebut "beachrock," yang terbentuk ketika pasir dan kerikil mengeras oleh mineral karbonat di zona pasang surut. Meskipun demikian, misteri seputar Bimini Road terus memicu perdebatan dan menarik para penyelam yang ingin melihatnya sendiri.

Lokasi Kandidat Lain yang Menarik Perhatian

Selain Santorini dan Bimini Road, banyak lokasi lain yang telah diusulkan sebagai kemungkinan letak Atlantis. Masing-masing teori ini menambahkan lapisan kompleksitas pada pencarian peradaban yang hilang:

  • Strait of Gibraltar dan Richat Structure (Mata Sahara): Beberapa ahli berpendapat bahwa lokasi "di luar Pilar Herkules" secara harfiah berarti di luar Selat Gibraltar. Struktur Richat di Mauritania, dengan lingkaran konsentrisnya yang unik, telah dispekulasikan sebagai kota utama Atlantis yang dijelaskan oleh Plato.
  • Andalusia, Spanyol (Tartessos): Di dekat mulut Sungai Guadalquivir, di selatan Spanyol, terdapat sisa-sisa peradaban kuno Tartessos. Beberapa teori menghubungkan kehancuran Tartessos dengan bencana alam yang mungkin menjadi inspirasi kisah Atlantis.
  • Antartika: Teori yang lebih spekulatif, seperti yang diusulkan oleh Charles Hapgood, menyatakan bahwa pergeseran kerak bumi (earth crust displacement) di masa lalu menyebabkan Antartika yang dulunya beriklim sedang kini tertutup es, dan di bawah es tersebut tersembunyi Atlantis.
  • Kepulauan Canary dan Azores: Kepulauan vulkanik ini juga telah diusulkan, mengingat lokasi geografisnya yang strategis di Atlantik dan aktivitas geologisnya.

Misteri Atlantis terus menjadi salah satu teka-teki terbesar dalam sejarah manusia.

Apakah ia adalah sebuah kota nyata yang tenggelam, sebuah alegori moral, atau campuran keduanya, pencarian akan peradaban yang hilang ini telah mendorong eksplorasi laut dalam, memicu perdebatan ilmiah, dan menginspirasi tak terhitung banyaknya karya seni dan sastra. Kisah Atlantis mengingatkan kita bahwa sejarah adalah permadani kompleks yang ditenun dari fakta, mitos, dan interpretasi. Ia mengajarkan kita untuk selalu bertanya, untuk tidak pernah berhenti mencari, dan untuk menghargai setiap fragmen masa lalu yang membentuk siapa kita hari ini. Perjalanan waktu yang tak terhingga ini adalah warisan terindah yang bisa kita gali dari kisah-kisah kuno.

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 0
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0