3 Pelajaran Pahit dari Runtuhnya Terra (LUNA) yang Wajib Kamu Tahu


Kamis, 28 Agustus 2025 - 14.07 WIB
3 Pelajaran Pahit dari Runtuhnya Terra (LUNA) yang Wajib Kamu Tahu
Keruntuhan Terra LUNA UST (Foto oleh Traxer di Unsplash).

VOXBLICK.COM - Mei 2022 akan selamanya dikenang sebagai bulan kelam di pasar kripto. Bukan karena penurunan harga biasa, tapi karena kita semua menyaksikan bagaimana sebuah ekosistem raksasa senilai lebih dari $40 miliar, Terra LUNA, lenyap menjadi debu dalam hitungan hari.

Di pusat bencana ini ada TerraUSD (UST), sebuah stablecoin algoritmik yang seharusnya menjaga nilainya setara $1, namun justru menjadi pemicu kehancuran. Kejadian ini bukan sekadar cerita kegagalan sebuah proyek, melainkan sebuah studi kasus brutal tentang risiko kripto yang tersembunyi di balik inovasi yang terdengar canggih. Kegagalan UST menjadi pengingat keras bahwa tidak semua stablecoin diciptakan sama.

Bagi kamu yang berkecimpung di dunia kripto, memahami apa yang sebenarnya terjadi pada Terra LUNA adalah sebuah keharusan. Ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk membekali dirimu dengan pengetahuan agar bisa mengambil keputusan yang lebih cerdas di masa depan. Mari kita bedah tiga pelajaran pahit dari keruntuhan epik ini.

Pelajaran 1: Mekanisme 'Death Spiral' - Ilusi Keseimbangan yang Rapuh

Di atas kertas, ide di balik stablecoin algoritmik seperti UST terdengar jenius. Tidak seperti stablecoin yang didukung aset (seperti USDC atau USDT yang dijamin oleh dolar fiat atau aset setara), UST menjaga nilainya melalui sebuah algoritma yang terhubung dengan token saudaranya, Terra LUNA.

Inilah fondasi yang ternyata sangat rapuh dan menjadi inti dari kegagalan UST.

Bagaimana Seharusnya UST dan Terra LUNA Bekerja?

Konsepnya adalah mekanisme arbitrase sederhana. Sistem Terra memungkinkan siapa saja untuk menukar 1 UST dengan LUNA senilai $1, dan sebaliknya, kapan pun.

Jika harga UST naik menjadi $1,01, para arbitraser (pedagang yang mencari keuntungan dari selisih harga) akan membeli Terra LUNA senilai $1 di pasar, menukarnya dengan 1 UST baru melalui protokol Terra, lalu menjual UST itu seharga $1,01 untuk mendapatkan keuntungan.

Aksi ini akan menambah pasokan UST dan menekan harganya kembali ke $1. Sebaliknya, jika harga UST turun menjadi $0,99 (sebuah peristiwa yang disebut depegging), para arbitraser akan membeli 1 UST seharga $0,99 di pasar, menukarnya dengan Terra LUNA senilai $1, dan langsung mendapat untung.

Aksi ini membakar UST, mengurangi pasokannya, dan mendorong harganya kembali ke $1. Teori ini terdengar sempurna, menciptakan keseimbangan otomatis tanpa perlu cadangan dolar sungguhan. Namun, seluruh sistem ini bertumpu pada satu asumsi krusial: akan selalu ada permintaan yang cukup untuk Terra LUNA dan kepercayaan pasar terhadap sistem itu sendiri.

Awal Mula Depegging dan Kepanikan Massal

Bencana dimulai pada 7 Mei 2022. Terjadi penarikan besar-besaran UST dari Curve Finance, sebuah platform keuangan terdesentralisasi (DeFi) yang menjadi pusat likuiditas UST. Analisis on-chain dari firma seperti Nansen mengidentifikasi beberapa whale (pemegang aset besar) yang mulai menjual ratusan juta dolar UST dalam waktu singkat.

Aksi ini sudah cukup untuk sedikit menggoyahkan pasak harga, menyebabkan depegging kecil. Namun, di pasar yang sudah gugup akibat kondisi makroekonomi yang memburuk, goyangan kecil ini memicu kepanikan. Orang-orang mulai meragukan stabilitas stablecoin algoritmik ini. Apa yang terjadi selanjutnya adalah bank run versi digital.

Semua orang berbondong-bondong ingin keluar dari UST dan menukarkannya dengan aset lain yang lebih aman, yang memperparah depegging.

Lingkaran Setan Kematian Dimulai

Di sinilah mekanisme yang seharusnya menjadi penyelamat justru berubah menjadi mesin kiamat. Saat UST anjlok jauh di bawah $1, mekanisme arbitrase tadi aktif secara masif.

Orang-orang membeli UST murah dan menukarnya dengan Terra LUNA senilai $1. Proses ini secara besar-besaran 'mencetak' token LUNA baru dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk memenuhi permintaan penukaran. Akibatnya, pasokan LUNA membanjiri pasar, menyebabkan harganya terjun bebas. Ketika harga Terra LUNA jatuh, kepercayaan pasar semakin hancur, yang membuat lebih banyak orang menjual UST mereka.

Ini menciptakan lingkaran setan yang dikenal sebagai 'death spiral'. Semakin rendah harga UST, semakin banyak LUNA yang dicetak. Semakin banyak LUNA yang dicetak, semakin hancur harganya. Kehancuran harga LUNA berarti kepercayaan terhadap seluruh ekosistem hilang, yang kembali menekan harga UST. Dalam beberapa hari, harga Terra LUNA yang tadinya puluhan dolar jatuh ke angka di bawah satu sen.

Inilah risiko kripto terbesar dari sebuah stablecoin algoritmik: ia bergantung sepenuhnya pada kepercayaan, dan sekali kepercayaan itu hilang, sistem akan memakan dirinya sendiri hingga musnah.

Pelajaran 2: Ketergantungan pada Anchor Protocol - Bunga 20% yang Terlalu Manis

Sebuah pertanyaan besar yang muncul adalah: mengapa begitu banyak orang menaruh uang mereka di UST, sebuah stablecoin algoritmik yang notabene masih eksperimental?

Jawabannya ada pada satu nama: Anchor Protocol. Platform pinjaman ini adalah jantung dari ekosistem Terra, menawarkan sesuatu yang sulit ditolak oleh investor: bunga (yield) stabil sekitar 20% per tahun hanya dengan mendepositkan UST. Tawaran ini menjadi magnet utama yang menarik miliaran dolar ke dalam ekosistem Terra LUNA. Namun, imbal hasil yang fantastis ini jugalah yang menjadi bom waktu.

Umpan Bernama 'Yield' Fantastis

Anchor Protocol secara efektif menciptakan permintaan artifisial untuk UST. Orang tidak membeli UST untuk bertransaksi atau menggunakannya dalam aplikasi dunia nyata, melainkan untuk menyimpannya di Anchor dan menikmati bunga 20%. Lebih dari 70% dari seluruh pasokan UST terkunci di Anchor Protocol. Ini menciptakan situasi yang sangat berbahaya.

Seluruh ekosistem Terra LUNA menjadi sangat bergantung pada satu aplikasi tunggal yang menawarkan imbal hasil yang tidak realistis. Kebergantungan ini menutupi fakta bahwa fundamental dari stablecoin algoritmik itu sendiri belum teruji oleh tekanan pasar yang ekstrem.

Banyak investor, terutama pemula, terbuai oleh angka 20% tanpa benar-benar memahami risiko kripto yang mendasarinya, yaitu dari mana uang untuk membayar bunga setinggi itu berasal.

Dari Mana Uang Bunga Itu Datang?

Kenyataannya, bunga 20% di Anchor Protocol tidak dihasilkan dari aktivitas ekonomi yang berkelanjutan.

Sebagian besar didanai atau disubsidi oleh Luna Foundation Guard (LFG), organisasi yang didirikan oleh Do Kwon untuk mendukung ekosistem Terra. LFG secara berkala menyuntikkan dana ke dalam cadangan Anchor untuk memastikan bunga tersebut bisa terus dibayarkan. Ini pada dasarnya adalah strategi pemasaran yang sangat mahal untuk mem-bootstrap permintaan UST.

Para kritikus, termasuk tokoh-tokoh di komunitas kripto, telah lama memperingatkan bahwa model ini tidak akan bertahan lama. Begitu subsidi berhenti atau pasar kehilangan kepercayaan, tidak ada alasan lagi bagi orang untuk memegang UST. Ketika kepanikan depegging dimulai, para deposan di Anchor bergegas menarik UST mereka untuk menjualnya, yang secara dramatis mempercepat 'death spiral'.

Kegagalan UST mengajarkan kita untuk selalu skeptis terhadap imbal hasil yang 'terlalu bagus untuk menjadi kenyataan' dan selalu bertanya: dari mana uangnya berasal? Jika jawabannya adalah subsidi, maka itu bukanlah model yang berkelanjutan.

Pelajaran 3: Cadangan Bitcoin yang Gagal Menjadi Penyelamat

Menyadari potensi kerapuhan model stablecoin algoritmik murni, pendiri Terra, Do Kwon, mengumumkan rencana ambisius pada awal 2022. Rencananya adalah untuk secara bertahap membangun cadangan aset kripto, terutama Bitcoin, untuk menjadi 'penjaga' atau penopang sekunder bagi pasak UST. Luna Foundation Guard (LFG) mulai mengakumulasi Bitcoin senilai miliaran dolar.

Tujuannya, jika terjadi depegging parah, cadangan ini dapat digunakan untuk membeli UST di pasar dan memulihkan nilainya ke $1. Langkah ini dimaksudkan untuk menanamkan kepercayaan dan menunjukkan bahwa ada aset keras di belakang UST, bukan hanya algoritma. Namun, saat krisis datang, cadangan ini terbukti tidak berdaya.

Pertaruhan Besar Melawan Pasar

Rencana cadangan ini pada dasarnya adalah sebuah pertaruhan besar.

Do Kwon dan LFG bertaruh bahwa cadangan Bitcoin mereka akan cukup besar untuk melawan segala bentuk tekanan jual di pasar. Namun, mereka tidak memperhitungkan skala kepanikan yang bisa terjadi saat sebuah 'bank run' digital terjadi. Ketika depegging UST dimulai, LFG mulai mengerahkan cadangannya.

Firma analisis blockchain seperti Elliptic melacak pergerakan dana ini, menunjukkan bagaimana LFG mentransfer puluhan ribu Bitcoin ke bursa untuk dijual dan dananya digunakan untuk membeli UST. Masalahnya, kepanikan pasar jauh lebih kuat. Tekanan jual terhadap UST dan Terra LUNA begitu masif sehingga cadangan miliaran dolar itu seolah tak ada artinya.

Setiap upaya untuk menopang harga seolah hanya menunda waktu. Pasar, dalam kepanikannya, mampu menyerap semua likuiditas yang coba diberikan oleh LFG. Di saat yang sama, aksi jual Bitcoin dalam jumlah besar oleh LFG juga memberikan tekanan tambahan pada harga Bitcoin itu sendiri dan pasar kripto secara keseluruhan, yang semakin memperburuk sentimen negatif.

Pelajaran penting dari kegagalan UST ini adalah bahwa cadangan parsial tidak akan pernah cukup untuk menghentikan krisis kepercayaan total. Sekali kepercayaan pada mekanisme inti (algoritma LUNA/UST) runtuh, tidak ada jumlah cadangan yang bisa menambal lubang tersebut. Kisah Terra LUNA adalah sebuah tragedi finansial modern yang meninggalkan luka mendalam bagi jutaan investor.

Ini adalah pengingat yang menyakitkan tentang bahaya dari sistem yang kompleks dan eksperimental yang dipasarkan sebagai sesuatu yang aman dan stabil. Pelajaran dari kegagalan UST ini sangat jelas: pertama, mekanisme algoritmik yang bergantung pada kepercayaan semata sangat rentan terhadap 'death spiral'. Kedua, imbal hasil yang tidak berkelanjutan seringkali merupakan tanda bahaya, bukan peluang.

Dan ketiga, cadangan aset pun tidak berdaya jika fundamental dari sistem itu sendiri sudah cacat. Sebagai seorang investor atau bahkan hanya pengamat di dunia kripto, memahami detail dari peristiwa ini adalah bagian krusial dari proses belajarmu. Dunia aset digital penuh dengan inovasi yang luar biasa, tetapi juga dipenuhi dengan risiko kripto yang signifikan.

Setiap keputusan investasi di pasar kripto memiliki risiko yang melekat, dan memahami fundamental di balik sebuah proyek adalah langkah pertamamu untuk berinvestasi secara lebih bijak dan bertanggung jawab.

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 0
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0