5 Aktivitas Seru Agar Anak Tidak Bosan Selama Penerbangan


Senin, 01 September 2025 - 22.55 WIB
5 Aktivitas Seru Agar Anak Tidak Bosan Selama Penerbangan
Tips ampuh atasi anak bosan di pesawat: perjalanan nyaman, orang tua tenang! Foto oleh Zero via Unsplash

VOXBLICK.COM - Perjalanan udara bersama anak seringkali menjadi ujian kesabaran bagi orang tua. Melewati jam-jam panjang di kursi pesawat, menghadapi ruang gerak terbatas, dan rutinitas yang berubah mendadak, semua bisa berujung pada kebosanan atau kerewelan si kecil.

Apalagi jika perjalanan mengalami delay panjang, waktu menunggu bisa terasa dua kali lipat lebih lama. Namun, drama di pesawat bukan tak bisa dihindari.

Dengan persiapan matang dan ide-ide kreatif, anak bisa tetap terhibur, tenang, dan orang tua pun bisa menikmati perjalanan dengan lebih nyaman.

Mengapa Anak Mudah Bosan di Pesawat?

Durasi perjalanan udara yang panjang, suasana kabin yang monoton, serta keterbatasan aktivitas fisik membuat anak-anak cepat kehilangan minat. Ditambah lagi, perubahan rutinitas tidur atau makan bisa memicu rewel.

Dalam kondisi delay atau transit, waktu di bandara pun bisa terasa membosankan jika tak ada aktivitas menarik. Oleh sebab itu, penting untuk menyiapkan strategi agar anak tetap sibuk dan terhibur, bukan sekadar mengandalkan gadget atau film di layar pesawat.

1. Permainan Interaktif: Kreatif Tanpa Ribet

Permainan sederhana sangat efektif mengusir kebosanan tanpa memerlukan banyak peralatan.

Permainan seperti tebak kata, tebak gambar, atau mencari benda dengan warna tertentu di dalam kabin bisa menjadi solusi instan. Orang tua dapat mengajak anak bermain “I Spy” dengan mengamati sekitar pesawat atau bandara, mencari benda berdasarkan warna atau bentuk. Aktivitas ini bukan hanya menyenangkan, tapi juga mengasah konsentrasi dan kemampuan observasi anak.

Selain itu, bermain peran dengan boneka kecil atau figur favorit anak dapat menambah variasi permainan tanpa ribet membawa banyak barang.

2. Buku Cerita dan Aktivitas: Bukan Sekadar Membaca

Membawa buku cerita bergambar atau buku aktivitas seperti mewarnai, menempel stiker, atau puzzle mini sangat membantu mengisi waktu selama penerbangan.

Anak bisa diajak untuk berimajinasi, menyusun cerita sendiri dari buku yang dibaca, atau bermain tanya jawab seputar isi cerita. Buku aktivitas pun bisa dirancang agar sesuai dengan usia anak, misalnya dengan labirin sederhana, menghubungkan titik, atau mencari perbedaan gambar. Selain menghibur, aktivitas ini juga mendukung perkembangan kognitif dan sensorik anak.

Untuk anak yang lebih kecil, membawa buku kain atau buku dengan tekstur bisa menjadi opsi menarik.

3. Kreasi DIY: Mengasah Imajinasi di Udara

Kreativitas anak dapat terus diasah walau berada di kursi pesawat. Membuat gelang dari benang, origami sederhana, atau merangkai bentuk dari stik es krim mini bisa dilakukan tanpa perlu repot membawa alat berat.

Orang tua bisa menyiapkan perlengkapan DIY dalam pouch kecil yang praktis dibawa ke kabin. Selain mengisi waktu, aktivitas ini juga memperkuat koordinasi motorik halus dan melatih anak untuk fokus dalam waktu yang cukup lama.

Anak akan merasa bangga jika hasil karyanya selesai sebelum pesawat mendarat.

4. Snack Time Seru: Lebih dari Sekadar Makan

Waktu makan bisa dijadikan aktivitas menyenangkan ketimbang sekadar rutinitas. Dengan membawa snack favorit dalam wadah kecil atau kotak bento lucu, anak bisa diajak membuat “piknik mini” di kursi pesawat.

Menata buah potong, biskuit, atau keju dalam bentuk kreatif (misalnya membentuk wajah hewan) bisa menjadi permainan tersendiri. Anak juga dapat dilibatkan dalam memilih dan menata snack sebelum perjalanan.

Selain mengurangi rasa bosan, cara ini membuat anak lebih semangat makan dan mengurangi risiko rewel karena lapar.

5. Cerita dan Lagu: Hiburan Tradisional Tak Pernah Gagal

Mendongeng atau menyanyikan lagu-lagu favorit tetap menjadi cara klasik yang ampuh mengalihkan perhatian anak. Cerita bisa dikaitkan dengan pengalaman naik pesawat, misalnya kisah petualangan ke negeri awan atau dongeng tentang pilot pemberani.

Lagu-lagu sederhana yang bisa dinyanyikan bersama juga dapat mencairkan suasana dan membuat anak lebih rileks. Untuk anak yang lebih besar, bisa dicoba membuat cerita berantai, di mana setiap anggota keluarga menambahkan satu kalimat hingga cerita selesai.

Tips Tambahan: Siapkan Cadangan Aktivitas dan Fleksibilitas

Selain lima aktivitas utama, orang tua sebaiknya menyiapkan cadangan ide agar bisa beradaptasi dengan mood anak.

Saat delay panjang di bandara, misalnya, sesi jalan-jalan keliling terminal atau mencari spot foto bisa mengusir kejenuhan. Pengalaman bepergian dengan bayi juga menunjukkan pentingnya membawa mainan favorit atau benda yang membuat anak merasa nyaman, seperti selimut kecil atau boneka tidur.

Mengatur Jadwal dan Ekspektasi: Kunci Perjalanan Nyaman

Mengatur jadwal aktivitas anak selama penerbangan penting agar mereka tidak mudah bosan.

Misalnya, membagi waktu antara bermain, membaca, makan, dan istirahat secara bergantian. Hindari mengandalkan satu aktivitas saja. Ketika anak mulai menunjukkan tanda-tanda bosan, segera alihkan ke aktivitas berikutnya. Orang tua juga perlu fleksibel dalam menghadapi perubahan mood anak, terutama dalam situasi tak terduga seperti delay atau turbulensi.

Menjaga suasana hati positif dan tetap sabar sangat berpengaruh pada kenyamanan seluruh keluarga.

Peran Orang Tua: Teman Bermain Sekaligus Pengarah

Selama perjalanan, orang tua bukan hanya sebagai pengawas, tapi juga harus aktif terlibat dalam setiap aktivitas. Anak-anak cenderung lebih antusias jika orang tua ikut bermain, bercerita, atau bernyanyi bersama. Interaksi ini memperkuat ikatan emosional dan membuat perjalanan menjadi momen berkualitas.

Ketika anak merasa diperhatikan dan didampingi, mereka pun lebih mudah diarahkan dan tidak cepat rewel. 

Mengadaptasi Aktivitas Berdasarkan Usia Anak

Setiap usia anak memiliki kebutuhan dan minat berbeda. Untuk todler, pilih aktivitas sederhana seperti bermain tempel stiker, buku kain, atau mainan dengan suara lembut. Anak usia prasekolah bisa diajak bermain puzzle mini, menggambar, atau bermain peran.

Sementara anak usia sekolah dasar dapat diberi tantangan lebih seperti tebak-tebakan, membuat cerita pendek, atau membuat origami tingkat lanjut. Penyesuaian ini memastikan aktivitas tetap relevan dan tidak membosankan.

Menjaga Energi Positif: Pentingnya Istirahat dan Waktu Tenang

Aktivitas padat memang ampuh mengusir bosan, namun jangan lupa untuk memberi jeda istirahat.

Anak juga perlu waktu tenang, misalnya dengan mendengarkan musik lembut atau sekadar memandang keluar jendela. Waktu istirahat ini membantu anak mengelola energi dan emosi, sehingga tetap tenang selama perjalanan.

Jika memungkinkan, atur waktu tidur siang agar anak tetap segar saat mendarat.

Mempersiapkan Mental Anak sebelum Perjalanan

Sebelum hari keberangkatan, ajak anak berdiskusi mengenai proses perjalanan, apa yang akan mereka alami, dan aktivitas seru apa saja yang bisa dilakukan. Anak yang sudah tahu apa yang diharapkan cenderung lebih siap dan tidak mudah panik menghadapi situasi baru.

Melibatkan anak dalam menyiapkan tas atau memilih mainan yang akan dibawa juga menumbuhkan rasa antusias dan tanggung jawab.

Strategi Menghadapi Delay atau Transit Lama

Delay atau transit panjang memang bisa jadi mimpi buruk, terutama jika tidak ada aktivitas yang cukup untuk anak. Dalam situasi seperti ini, jangan ragu untuk mengubah rutinitas.

Jalan-jalan keliling bandara, mencari area bermain, atau sekadar melihat pesawat lepas landas bisa menjadi alternatif. Jika membawa perlengkapan aktivitas dari rumah, gunakan waktu di bandara untuk bermain bersama, berkreasi, atau sekadar menikmati snack favorit.

Hal-hal sederhana ini ampuh menciptakan suasana santai meski harus menunggu lama.

Menghadirkan Suasana Rumah di Pesawat

Membawa benda-benda yang familiar bagi anak, seperti selimut, bantal kecil, atau mainan tidur, bisa membantu membuat anak lebih nyaman. Suasana yang terasa seperti di rumah membuat anak lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.

Jika anak punya rutinitas tidur siang atau membaca buku sebelum tidur, usahakan tetap dilakukan walau di pesawat. Konsistensi ini membantu anak tetap tenang dan tidak mudah rewel.

Menghindari Gadget Berlebihan: Seimbangkan Hiburan Digital dan Aktivitas Fisik

Mengandalkan gadget memang praktis, tapi penggunaan berlebihan berisiko membuat anak cepat bosan atau bahkan rewel ketika layar dimatikan.

Sebaiknya, gadget digunakan sebagai opsi cadangan jika semua aktivitas lain sudah dijalankan. Prioritaskan aktivitas fisik dan interaktif, lalu gunakan film atau game di perangkat hanya saat benar-benar diperlukan, misalnya ketika anak mulai lelah atau saat orang tua perlu beristirahat sejenak.

Mengajak Anak Mengeksplorasi Dunia Baru

Perjalanan udara bisa menjadi kesempatan emas mengenalkan anak pada dunia luar.

Ajak anak mengamati awan, menjelaskan proses penerbangan, atau sekadar mengenal petugas kabin dan pilot. Dengan mengubah perjalanan menjadi petualangan edukatif, anak pun merasa tertantang dan lebih antusias.

Setiap pengalaman baru jadi bahan cerita seru yang bisa diingat seumur hidup.

Menjaga Komunikasi: Kunci Menghadapi Situasi Tak Terduga

Selalu berkomunikasi dengan anak mengenai perubahan jadwal, situasi delay, atau alasan mengapa mereka harus duduk tenang. Jika anak mulai bosan atau gelisah, tanyakan keinginan mereka dan coba berikan beberapa pilihan aktivitas.

Anak yang merasa didengarkan cenderung lebih mudah diarahkan dan tidak mudah marah.

Tips Packing: Bawa Barang Seperlunya, Tetap Praktis

Agar aktivitas selama penerbangan berjalan lancar, packing barang perlu diperhatikan. Bawa perlengkapan secukupnya sesuai kebutuhan anak, seperti buku, mainan kecil, alat gambar, snack, dan perlengkapan tidur. Gunakan pouch atau tas kecil agar mudah diakses tanpa harus membongkar koper kabin.

Pastikan semua barang yang dibawa aman dan tidak mengganggu penumpang lain.

Belajar dari Pengalaman: Evaluasi Setelah Perjalanan

Setelah tiba di tujuan, evaluasi aktivitas mana yang paling disukai anak dan mana yang kurang efektif. Dengan begitu, orang tua dapat memperbaiki strategi untuk perjalanan berikutnya.

Diskusikan dengan anak tentang pengalaman mereka, minta masukan, dan ajak mereka merencanakan aktivitas seru di perjalanan berikutnya. 

Menghadapi drama di pesawat bukanlah perkara mudah, namun dengan ide-ide kreatif dan persiapan matang, perjalanan udara bersama anak bisa jadi pengalaman seru dan minim stres. Kunci utamanya adalah fleksibilitas, komunikasi, dan keterlibatan aktif orang tua dalam setiap aktivitas.

Dengan demikian, setiap perjalanan bukan hanya tentang sampai ke tujuan, tapi juga menciptakan kenangan manis yang tak terlupakan bagi seluruh keluarga.

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 0
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0