Transaksi Aset Kripto Ratusan Triliun Ini 5 Hal Penting Wajib Kamu Tahu


Selasa, 02 September 2025 - 06.00 WIB
Transaksi Aset Kripto Ratusan Triliun Ini 5 Hal Penting Wajib Kamu Tahu
Ledakan Transaksi Aset Kripto (Foto oleh Nasik Lababan di Unsplash).

VOXBLICK.COM - Kamu mungkin sering mendengar kabar tentang pasar kripto yang kembali bergairah. Bukan sekadar kabar burung, data resmi menunjukkan fenomena luar biasa di Tanah Air.

Bayangkan saja, nilai transaksi aset kripto di Indonesia melonjak drastis, mencapai puluhan triliun rupiah setiap bulannya di awal tahun 2024. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) mencatat bahwa jumlah investornya pun sudah menembus angka 19 juta orang. Angka ini membuktikan bahwa minat terhadap investasi kripto bukan lagi sekadar tren sesaat, melainkan telah menjadi bagian dari lanskap keuangan generasi muda.

Melihat angka fantastis ini, wajar jika kamu merasa penasaran dan mungkin sedikit FOMO (Fear Of Missing Out). Namun, sebelum ikut terjun dan menempatkan uang hasil jerih payahmu, ada baiknya kamu membekali diri dengan pemahaman yang solid. Dunia aset kripto memang menawarkan potensi keuntungan yang menggiurkan, tapi juga diiringi dengan risiko yang tidak bisa dianggap remeh.

Artikel ini akan menjadi panduan awalmu untuk memahami dinamika pasar kripto Indonesia dan apa saja yang perlu dipersiapkan.

1. Memahami Alasan di Balik Ledakan Pasar Kripto Indonesia

Lonjakan transaksi aset kripto yang masif ini tidak terjadi tanpa sebab.

Ada beberapa faktor pendorong utama yang secara bersamaan menciptakan momentum positif, membuat banyak orang, termasuk para profesional muda, mulai melirik investasi kripto sebagai alternatif. Memahami akar penyebabnya bisa memberimu perspektif yang lebih luas tentang kondisi pasar saat ini.

Faktor Global yang Berdampak Lokal

Salah satu pemicu terbesarnya adalah sentimen positif di pasar global.

Peristiwa seperti Bitcoin Halving yang terjadi setiap empat tahun sekali secara historis selalu menjadi katalis kenaikan harga. Halving mengurangi separuh imbalan bagi para penambang Bitcoin, yang secara teori membuat pasokan Bitcoin baru menjadi lebih langka dan berpotensi menaikkan nilainya jika permintaan tetap atau meningkat.

Selain itu, persetujuan produk investasi seperti ETF (Exchange-Traded Fund) Bitcoin Spot di Amerika Serikat oleh SEC telah membuka gerbang bagi investor institusional besar untuk masuk ke pasar. Ketika pemain besar dengan modal triliunan dolar mulai berpartisipasi, hal itu memberikan sinyal kepercayaan yang kuat dan mendorong harga aset kripto utama seperti Bitcoin dan Ethereum naik.

Kenaikan harga para raksasa ini biasanya memberikan efek rambatan positif ke altcoin lainnya, menciptakan apa yang disebut sebagai 'altseason', di mana banyak aset kripto lain ikut mengalami kenaikan signifikan. Inilah yang dirasakan di pasar kripto Indonesia.

Regulasi yang Semakin Jelas dari BAPPEBTI

Di tingkat domestik, peran pemerintah melalui BAPPEBTI sangat krusial.

Sejak aset kripto diakui sebagai komoditas yang bisa diperdagangkan di Indonesia, BAPPEBTI secara aktif membuat kerangka regulasi untuk melindungi konsumen. Dengan adanya daftar Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) atau exchange yang resmi terdaftar, masyarakat kini memiliki rasa aman lebih saat melakukan transaksi aset kripto. Mereka tahu platform mana yang beroperasi di bawah pengawasan pemerintah.

Kejelasan regulasi kripto ini mengurangi keraguan dan membangun kepercayaan. Tirta Karma Senjaya, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi BAPPEBTI, dalam beberapa kesempatan menyatakan bahwa pemerintah mendukung inovasi di sektor ini sambil tetap memprioritaskan perlindungan investor. Kepastian hukum ini menjadi fondasi penting yang membuat pasar kripto Indonesia tumbuh subur.

Adopsi oleh Generasi Muda

Faktor demografis juga memainkan peran penting.

Gen-Z dan milenial adalah generasi yang tumbuh di era digital. Mereka lebih mudah beradaptasi dengan teknologi baru dan lebih terbuka terhadap konsep keuangan digital seperti investasi kripto. Kemudahan akses melalui aplikasi di smartphone, proses pendaftaran yang cepat, dan kemungkinan untuk memulai dengan modal kecil (bahkan puluhan ribu rupiah) membuat aset kripto sangat menarik bagi mereka.

Berbeda dengan instrumen investasi konvensional yang terkadang terasa rumit dan birokratis, investasi kripto menawarkan jalur yang lebih simpel dan langsung bagi para tips investasi pemula.

2. Langkah Awal yang Wajib Diketahui Sebelum Berinvestasi

Melihat potensi keuntungan memang menyenangkan, tapi langkah pertama yang bijak adalah membangun fondasi yang kuat. Terjun ke investasi kripto tanpa persiapan ibarat berlayar tanpa kompas.

Kamu bisa mudah tersesat oleh volatilitas pasar atau bahkan menjadi korban penipuan. Berikut adalah tiga langkah fundamental yang tidak boleh kamu lewatkan.

Pilih Platform Exchange yang Terdaftar Resmi di BAPPEBTI

Ini adalah aturan nomor satu yang tidak bisa ditawar. Keamanan dana adalah prioritas utama. BAPPEBTI telah merilis daftar perusahaan yang diizinkan beroperasi sebagai platform jual beli aset kripto di Indonesia.

Mengapa ini sangat penting?

  • Perlindungan Hukum: Jika terjadi sengketa atau masalah dengan platform, kamu memiliki dasar hukum untuk mengajukan keluhan karena platform tersebut beroperasi di bawah yurisdiksi Indonesia.
  • Keamanan Dana: Platform yang terdaftar wajib mematuhi standar keamanan tertentu, termasuk pemisahan dana nasabah dengan dana operasional perusahaan dan audit rutin.
  • Verifikasi Identitas (KYC): Proses Know Your Customer (KYC) yang diwajibkan oleh BAPPEBTI membantu mencegah aktivitas ilegal seperti pencucian uang dan pendanaan terorisme, membuat ekosistem lebih bersih.
Beberapa contoh platform yang populer dan telah terdaftar di antaranya adalah Indodax, Tokocrypto, Pintu, dan Ajaib Kripto.

Selalu cek daftar terbaru langsung di situs resmi BAPPEBTI sebelum mendaftar dan melakukan deposit.

Pahami Mantra Sakral 'DYOR' (Do Your Own Research)

Di dunia kripto, kamu akan sering mendengar akronim DYOR. Ini bukan sekadar jargon, melainkan prinsip paling mendasar dalam berinvestasi.

Jangan pernah membeli sebuah aset kripto hanya karena ikut-ikutan teman, melihat rekomendasi influencer, atau takut ketinggalan tren. Lakukan risetmu sendiri secara mendalam. Apa saja yang perlu diriset?

  • Whitepaper: Ini adalah dokumen fundamental yang menjelaskan visi, teknologi, dan tujuan dari sebuah proyek kripto.

    Bacalah untuk memahami masalah apa yang ingin mereka selesaikan.

  • Tim Pengembang: Siapa orang-orang di balik proyek tersebut? Apakah mereka memiliki rekam jejak yang baik dan transparan? Proyek dengan tim anonim memiliki risiko lebih tinggi.
  • Tokenomics: Pelajari tentang total pasokan koin, bagaimana koin didistribusikan, dan apa kegunaan (utility) dari koin tersebut dalam ekosistemnya.

    Pasokan yang terbatas seringkali dianggap lebih baik.

  • Komunitas dan Aktivitas: Cek media sosial mereka seperti Twitter (X), Telegram, atau Discord. Apakah komunitasnya aktif dan sehat? Apakah tim pengembang rutin memberikan update?
DYOR adalah proses berkelanjutan. Pasar kripto Indonesia sangat dinamis, jadi pastikan kamu terus memperbarui informasimu.

Mulai dengan 'Uang Dingin'

'Uang dingin' adalah istilah untuk dana yang kamu siapkan khusus untuk investasi dan kamu siap kehilangannya tanpa mengganggu kondisi keuangan utamamu. Jangan pernah menggunakan uang untuk kebutuhan sehari-hari, dana darurat, atau dana pendidikan untuk investasi kripto. Pasar ini terkenal dengan volatilitasnya yang ekstrem.

Harga sebuah aset kripto bisa naik 50% dalam sehari, dan bisa juga turun 70% di hari berikutnya. Jika kamu menggunakan 'uang panas', keputusan investasimu akan didasari oleh kepanikan dan emosi, bukan analisis rasional. Mulailah dengan jumlah yang sangat kecil. Anggap saja ini sebagai 'biaya belajar' untuk memahami cara kerja pasar, merasakan fluktuasi harga, dan melatih psikologi investasimu.

3. Mengenal Ragam Aset Kripto yang Populer

Setelah memahami langkah awal, saatnya mengenal 'produk' yang ada di pasar. Istilah 'aset kripto' adalah payung besar bagi ribuan jenis koin dan token yang berbeda. Mengelompokkannya ke dalam beberapa kategori bisa membantumu memahami fungsi dan tingkat risikonya masing-masing.

Bitcoin (BTC): Sang Pelopor dan Emas Digital

Bitcoin adalah raja dari segala aset kripto.

Diciptakan pada tahun 2009 oleh sosok anonim Satoshi Nakamoto, Bitcoin adalah aset kripto pertama yang berhasil menggunakan teknologi blockchain. Fungsinya seringkali disamakan dengan emas. Pasokannya terbatas hanya 21 juta koin, membuatnya tahan terhadap inflasi. Banyak investor melihat Bitcoin sebagai 'store of value' atau penyimpan nilai jangka panjang.

Karena kapitalisasi pasarnya yang terbesar, pergerakan harga Bitcoin seringkali menjadi penentu arah bagi seluruh pasar kripto Indonesia dan dunia.

Ethereum (ETH): Platform untuk Revolusi Aplikasi

Jika Bitcoin adalah emas digital, maka Ethereum bisa diibaratkan sebagai fondasi untuk internet generasi baru (Web3). Keunggulan utama Ethereum adalah teknologi smart contract, yaitu program komputer yang berjalan otomatis di atas blockchain.

Teknologi ini memungkinkan pengembang untuk membangun berbagai macam aplikasi terdesentralisasi (dApps), mulai dari layanan keuangan (DeFi), game (GameFi), hingga pasar untuk karya seni digital (NFT). Karena kegunaannya yang luas, Ethereum menjadi tulang punggung bagi ribuan proyek kripto lainnya. Ini membuat nilai fundamentalnya sangat kuat di mata banyak investor.

Altcoins: Inovasi dan Spesialisasi

Semua koin selain Bitcoin disebut sebagai 'altcoin' (alternative coin). Kategori ini sangat luas dan beragam, mencakup ribuan proyek yang masing-masing mencoba menawarkan solusi atau teknologi yang unik. Beberapa altcoin fokus pada kecepatan transaksi (seperti Solana), beberapa fokus pada interoperabilitas antar blockchain (seperti Polkadot), dan lainnya fokus pada privasi (seperti Monero).

Investasi pada altcoin umumnya memiliki risiko dan potensi keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan Bitcoin. Riset mendalam (DYOR) menjadi semakin krusial saat memilih altcoin untuk portofoliomu.

Memecoins: Spekulasi Tingkat Tinggi

Kamu pasti pernah mendengar nama-nama seperti Dogecoin atau Shiba Inu. Ini adalah contoh dari memecoins.

Aset kripto jenis ini seringkali diciptakan berdasarkan lelucon atau meme internet tanpa tujuan atau teknologi yang jelas. Nilainya sangat digerakkan oleh hype komunitas dan pemberitaan media. Memecoins adalah pedang bermata dua. Mereka bisa memberikan keuntungan ribuan persen dalam waktu singkat, tetapi juga bisa kehilangan nilainya hingga 99% sama cepatnya.

Ini adalah area paling spekulatif dalam investasi kripto dan sangat tidak disarankan bagi pemula yang tidak siap dengan risiko kehilangan seluruh modalnya.

4. Navigasi Regulasi dan Pajak Kripto di Indonesia

Sebagai investor yang cerdas dan warga negara yang baik, memahami aspek hukum dan perpajakan adalah sebuah keharusan.

Di Indonesia, kerangka regulasi kripto terus berkembang, dan penting untuk selalu mengikuti perkembangannya agar aktivitas investasimu tetap patuh pada aturan yang berlaku.

Status Aset Kripto di Mata Hukum

Secara resmi, Bank Indonesia menyatakan bahwa aset kripto bukanlah alat pembayaran yang sah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Satu-satunya alat pembayaran yang sah adalah Rupiah.

Namun, Kementerian Perdagangan melalui BAPPEBTI mengklasifikasikan aset kripto sebagai komoditas yang dapat diperdagangkan di bursa berjangka. Ini adalah perbedaan penting. Kamu boleh memiliki, membeli, dan menjualnya sebagai aset investasi, tetapi tidak bisa menggunakannya untuk membayar secangkir kopi di kafe. Pengawasan penuh atas perdagangan ini berada di tangan BAPPEBTI, yang bertugas memastikan perdagangan berjalan adil, transparan, dan aman bagi investor.

Kewajiban Pajak yang Perlu Kamu Pahami

Pemerintah Indonesia telah memberlakukan aturan perpajakan untuk transaksi aset kripto sejak tahun 2022 melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 68/PMK.03/2022. Ada dua jenis pajak utama yang perlu kamu ketahui:
  • Pajak Pertambahan Nilai (PPN): Setiap transaksi pembelian aset kripto melalui exchange resmi akan dikenakan PPN dengan tarif final sebesar 0,11% dari nilai transaksi.
  • Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22: Keuntungan dari penjualan aset kripto juga dikenakan PPh final dengan tarif 0,1% dari nilai transaksi penjualan.
Pajak ini biasanya dipotong, disetorkan, dan dilaporkan secara otomatis oleh platform exchange yang terdaftar di BAPPEBTI, sehingga memudahkan investor.

Namun, kamu tetap bertanggung jawab untuk memastikan semua kewajiban pajaknya terpenuhi dan melaporkannya dalam SPT Tahunan. Informasi detail mengenai hal ini bisa kamu dapatkan dari sumber kredibel seperti artikel penjelasan dari Direktorat Jenderal Pajak.

5. Proyeksi Masa Depan dan Tantangan yang Ada

Pasar kripto Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang eksplosif, namun perjalanannya masih panjang.

Memahami proyeksi ke depan serta tantangan yang mungkin dihadapi akan membantumu menyusun strategi investasi jangka panjang yang lebih matang.

Potensi dan Inovasi di Masa Depan

Potensi pertumbuhan pasar kripto Indonesia masih sangat besar. Tingkat penetrasi investor yang baru sekitar 7% dari total populasi menunjukkan masih ada ruang yang luas untuk berkembang.

Inovasi seperti pengembangan Rupiah Digital (Proyek Garuda) oleh Bank Indonesia bisa menjadi jembatan antara keuangan tradisional dan ekosistem digital. Selain itu, adopsi teknologi blockchain di sektor lain seperti logistik, kesehatan, dan properti juga dapat meningkatkan pemahaman dan penerimaan masyarakat terhadap aset kripto secara umum. Konvergensi antara DeFi (Decentralized Finance) dengan layanan perbankan konvensional juga menjadi area yang menarik untuk diamati.

Risiko dan Tantangan yang Perlu Diwaspadai

Di balik potensi yang cerah, ada tantangan dan risiko yang tidak boleh diabaikan. Volatilitas harga akan selalu menjadi karakteristik utama pasar ini. Perubahan sentimen global, isu geopolitik, atau bahkan sebuah cuitan dari tokoh berpengaruh bisa menyebabkan fluktuasi harga yang liar. Selain itu, risiko keamanan siber dan penipuan (scam) masih marak.

Proyek-proyek palsu, skema ponzi, dan peretasan exchange adalah ancaman nyata. Terakhir, ketidakpastian regulasi di tingkat global masih menjadi faktor. Meskipun Indonesia sudah memiliki kerangka awal, perubahan kebijakan di negara-negara besar seperti Amerika Serikat atau Tiongkok bisa memberikan dampak signifikan ke seluruh dunia, termasuk pasar kripto Indonesia.

Melihat lonjakan transaksi aset kripto yang luar biasa ini memang membuka mata kita pada sebuah peluang baru. Ini adalah sinyal bahwa lanskap investasi sedang berubah, dan teknologi blockchain membawa potensi revolusioner. Namun, peluang besar selalu datang dengan tanggung jawab yang besar pula. Tanggung jawabmu sebagai calon investor adalah untuk terus belajar, bersikap kritis, dan tidak mudah terbawa emosi.

Perlakukan investasi kripto sebagai bagian dari portofolio yang terdiversifikasi, bukan sebagai jalan pintas untuk kaya mendadak. Dengan pendekatan yang hati-hati, riset yang mendalam, dan manajemen risiko yang baik, kamu bisa menavigasi pasar yang menarik ini dengan lebih percaya diri. Perjalanan di dunia investasi kripto adalah sebuah maraton, bukan sprint.

Informasi dalam tulisan ini murni untuk tujuan edukasi dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat keuangan. Setiap keputusan investasi yang kamu ambil adalah tanggung jawabmu sepenuhnya, mengingat aset kripto merupakan instrumen berisiko tinggi.

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 0
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0