5 Fakta Mengejutkan Holiday Pay di Berbagai Industri: Wajib Tahu Sebelum Mengajukan Libur

Oleh VOXBLICK

Selasa, 05 Agustus 2025 - 03.10 WIB
5 Fakta Mengejutkan Holiday Pay di Berbagai Industri: Wajib Tahu Sebelum Mengajukan Libur
Perbandingan Holiday Pay Industri (Foto oleh Toa Heftiba di Unsplash).

VOXBLICK.COM - Kamu mungkin sudah sering mendengar istilah holiday pay, tapi tahukah kamu betapa berbedanya kebijakan tunjangan hari libur di setiap industri?

Banyak pekerja hanya mengira holiday pay sekadar tambahan upah saat libur, padahal praktik nyatanya jauh lebih kompleks dan seringkali menyimpan fakta-fakta yang bisa menguntungkan atau bahkan merugikan karyawan.

Yuk, simak 5 fakta mengejutkan holiday pay di berbagai industri berikut ini yang wajib kamu pahami sebelum mengajukan libur!

1. Industri Perbankan dan Keuangan: Holiday Pay Tinggi, Tapi Banyak Syarat

Di sektor perbankan dan keuangan, holiday pay memang terkenal lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri lain.

Berdasarkan data dari Kementerian Ketenagakerjaan, perusahaan di sektor ini biasanya menawarkan holiday pay hingga 2 kali gaji pokok untuk cuti tahunan dan hari besar nasional.

Namun, ada syarat yang harus dipenuhi, seperti masa kerja minimal 1 tahun dan pencapaian target tertentu.

Karyawan baru seringkali belum mendapatkan hak ini secara penuh.

Selain itu, beberapa bank menerapkan sistem pro rata untuk holiday pay jika karyawan belum genap setahun bekerja.

2. Sektor Retail dan Hospitality: Wajib Kerja Saat Libur, Holiday Pay Jadi Kompensasi Utama

Bekerja di sektor retail atau hospitality seperti hotel dan restoran memang menuntut fleksibilitas tinggi.

Holiday pay di bidang ini biasanya menjadi kompensasi utama karena banyak karyawan yang tetap bekerja saat hari libur nasional maupun cuti bersama.

Menurut survei Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, holiday pay di sektor ini bisa mencapai 1,5 kali upah harian.

Namun, kebijakan tiap perusahaan bisa sangat bervariasi; ada yang hanya memberi holiday pay pada hari besar keagamaan, sementara lainnya menghitung holiday pay berdasarkan total jam kerja lembur selama periode libur panjang.

3. Industri Teknologi: Fleksibel, Tapi Holiday Pay Tidak Selalu Standar

Perusahaan teknologi kerap identik dengan budaya kerja fleksibel dan work life balance.

Namun, holiday pay di sektor ini justru tidak selalu diberikan secara standar.

Banyak perusahaan startup, misalnya, lebih memilih memberikan tambahan cuti tahunan daripada holiday pay dalam bentuk uang.

Menurut Forbes, tren ini banyak ditemukan pada perusahaan teknologi di Asia dan Eropa, termasuk Indonesia.

Jadi, jangan heran jika kamu bekerja di startup dan tidak menemukan holiday pay yang jelas dalam kontrak kerja.

4. Manufaktur dan Industri Berat: Holiday Pay Diatur Ketat Oleh Regulasi

Bagi pekerja di pabrik atau industri manufaktur, holiday pay diatur secara ketat oleh pemerintah.

Sesuai Peraturan Pemerintah No. 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, pekerja yang bekerja di hari libur wajib menerima holiday pay minimal dua kali upah lembur.

Hal ini bertujuan melindungi hak karyawan yang terpaksa tetap bekerja di saat mayoritas masyarakat libur.

Namun, praktik di lapangan seringkali berbeda, tergantung pada kekuatan serikat pekerja di masing-masing perusahaan.

Beberapa perusahaan multinasional bahkan memberikan holiday pay tambahan sebagai bagian dari program kesejahteraan karyawan.

5. Sektor Pendidikan dan Kesehatan: Holiday Pay Sering Disesuaikan dengan Jadwal Kerja

Holiday pay di sektor pendidikan dan kesehatan punya aturan berbeda.

Guru dan tenaga medis, misalnya, biasanya mengikuti jadwal libur nasional dan cuti bersama yang diatur pemerintah.

Namun, holiday pay bisa berbeda beda tergantung status kepegawaian.

Pegawai tetap umumnya mendapatkan holiday pay penuh, sedangkan pegawai kontrak atau honorer seringkali hanya menerima kompensasi berupa cuti tambahan tanpa tunjangan uang.

Rumah sakit swasta kadang-kadang memberi holiday pay khusus untuk petugas yang berjaga saat libur besar, sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka.

Perbandingan Holiday Pay Antar Industri: Apa yang Perlu Kamu Perhatikan?

Holiday pay memang sangat dipengaruhi oleh kebijakan masing-masing perusahaan dan regulasi pemerintah.

Namun, kamu juga perlu cermat membaca kontrak kerja dan menanyakan langsung detail hak holiday pay sebelum menandatangani perjanjian kerja.

Jangan sampai salah paham dan akhirnya kehilangan hak yang sebenarnya bisa kamu dapatkan.

employees from different industries comparing holiday pay benefits in modern office
Foto oleh Nguyen Dang Hoang Nhu di Unsplash

Pentingnya Transparansi dan Advokasi Hak Karyawan Berdasarkan data dari International Labour Organization (ILO), ketidakjelasan informasi mengenai holiday pay sering menjadi sumber konflik antara karyawan dan perusahaan.

Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk selalu mencari tahu regulasi terbaru, berdiskusi dengan HR, dan memanfaatkan forum atau serikat pekerja untuk mendapatkan kejelasan mengenai holiday pay.

Salah satu pakar ketenagakerjaan dari Universitas Indonesia menegaskan, holiday pay bukan hanya soal tambahan uang, tapi juga bentuk penghargaan atas kontribusi karyawan.

Jika hak ini dilanggar, karyawan berhak mengajukan keluhan ke Dinas Ketenagakerjaan atau lembaga terkait.

Selalu perhatikan kontrak kerja dan jangan ragu untuk bertanya jika ada pasal yang belum jelas.

Informasi di atas bertujuan memberikan wawasan umum dan tidak menggantikan konsultasi profesional terkait hak dan kewajiban ketenagakerjaan.

Setiap kebijakan holiday pay dapat berbeda tergantung peraturan lokal dan kebijakan internal perusahaan.

Dapatkan Update Informasi Terbaru dari Kami dengan Ikuti Channel Telegram Kami VOXBLICK

×