7 Cara Ampuh Menghindari Tekanan Ekspektasi Media Sosial yang Bikin Burnout


Jumat, 08 Agustus 2025 - 14.05 WIB
7 Cara Ampuh Menghindari Tekanan Ekspektasi Media Sosial yang Bikin Burnout
Tekanan Media Sosial Burnout (Foto oleh Alan Labisch di Unsplash).

VOXBLICK.COM - Tekanan ekspektasi dari media sosial sering kali menjadi sumber stres dan social media burn out yang tidak disadari banyak orang.

Tekanan ini bisa muncul dari tuntutan untuk selalu tampil sempurna, mengikuti tren, atau mendapatkan pengakuan lewat likes dan komentar.

Kondisi ini sangat berpengaruh pada kesehatan mental viral saat ini, karena interaksi di media sosial kerap memicu kecemasan dan rasa kurang percaya diri yang mendalam.

Mengapa Media Sosial Bisa Menjadi Sumber Tekanan?

Media sosial memfasilitasi pertukaran informasi dan komunikasi, tapi juga menghadirkan standar yang sering tidak realistis.

Menurut riset dari WHO, paparan konten yang menampilkan kehidupan ideal dapat meningkatkan perasaan tekanan dan stres, terutama pada remaja dan orang dewasa muda.

Ketika seseorang terus menerus membandingkan diri dengan orang lain, risiko mengalami social media burn out semakin besar.

7 Cara Ampuh Menghindari Tekanan Ekspektasi Media Sosial

Menjaga kesehatan mental viral di era digital membutuhkan strategi yang efektif dan konsisten. Berikut beberapa cara yang bisa diterapkan untuk mengurangi tekanan ini:

1. Batasi Waktu Menggunakan Media Sosial

Mengatur durasi penggunaan media sosial secara sadar membantu mengurangi paparan konten yang memicu tekanan. Penelitian menunjukkan, waktu yang terlalu lama di media sosial berhubungan dengan peningkatan stres dan kecemasan.

2. Pilih Konten yang Memberdayakan

Mengikuti akun yang membawa pengaruh positif dan edukatif bisa memperbaiki kualitas interaksi digital. Konten yang mendukung self care dan pengembangan diri dapat memperkuat mental dan mengurangi social media burn out.

3. Jangan Terlalu Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Perbandingan sosial sering menjadi akar dari tekanan media sosial. Ingat bahwa yang ditampilkan di media sosial sering kali adalah versi terbaik dari seseorang, bukan realita lengkap.

4. Terapkan Batasan Digital

Mengaktifkan fitur pembatasan penggunaan aplikasi dan menonaktifkan notifikasi yang tidak perlu dapat membantu mengurangi gangguan dan tekanan untuk selalu aktif di media sosial.

5. Cari Dukungan Sosial yang Nyata

Menghabiskan waktu dengan keluarga atau teman secara langsung memberikan dukungan emosional yang lebih kuat dibanding hanya berinteraksi di dunia maya. Ini juga bisa menurunkan tingkat stres yang muncul dari social media burn out.

young person stressed using smartphone social media burnout concept
Foto oleh Mehrpouya H di Unsplash

6. Praktekkan Mindfulness dan Self Care

Teknik mindfulness membantu mengelola stres dan mengurangi reaktivitas emosional terhadap tekanan digital. Aktivitas self care seperti olahraga dan meditasi juga terbukti memperkuat resilience mental.

7. Edukasi Diri Tentang Dampak Media Sosial

Memahami bagaimana media sosial bekerja dan pengaruhnya terhadap otak dapat memberikan kesadaran yang menambah kontrol atas pengalaman digital. Ini penting untuk mengelola ekspektasi dan tekanan secara sehat.

Menghadapi tekanan dari media sosial memang menantang, namun dengan langkah-langkah di atas, setiap orang bisa menjaga kesehatan mental viral dan menghindari social media burn out yang merugikan. Ingat, menjaga keseimbangan antara dunia digital dan kehidupan nyata adalah kunci utama.

Sebelum menerapkan tips apapun, sangat dianjurkan untuk berbicara dengan dokter atau profesional kesehatan. Mereka dapat memberikan saran yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pribadi, serta membantu memastikan langkah yang diambil aman dan efektif untuk menjaga kesehatan mental secara menyeluruh.

Dapatkan Update Informasi Terbaru dari Kami dengan Ikuti Channel Telegram Kami VOXBLICK

×
Andre Nenobesi Hallo, Salam Kenal... Saya Andre Nenobesi....!! Saya adalah seorang penulis yang fokus pada edukasi finansial, kesehatan, dan gaya hidup produktif. Lewat artikel-artikel yang saya susun, saya berkomitmen membantu pembaca memahami dunia keuangan mulai dari investasi, manajemen uang, hingga literasi keuangan keluarga dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Selain itu, saya juga membagikan tips kesehatan praktis dan inspirasi perjalanan yang bisa dinikmati siapa saja, dari liburan hemat hingga self-care di tengah rutinitas. Tujuan saya sederhana: membuat topik penting jadi mudah diakses, relevan, dan bisa langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.