Burung Starling Jadi 'Flashdisk Hidup': Fakta Mengejutkan Eksperimen Digital

Oleh Ramones

Rabu, 30 Juli 2025 - 15.30 WIB
Burung Starling Jadi 'Flashdisk Hidup': Fakta Mengejutkan Eksperimen Digital
Starling simpan data digital (Foto oleh Erdal Erdal di Pexels).

VOXBLICK.COM - Tanpa peringatan, sebuah eksperimen tak biasa yang melibatkan burung starling mengubah cara kita melihat kemampuan hewan dalam meniru—bahkan merekam—data digital.

Fenomena ini pertama kali mengemuka setelah Benn Jordan, seorang birder dan kreator YouTube, mengunggah dokumentasi eksperimennya: seekor starling berhasil mengulang kembali suara yang secara khusus direkam dari data sebuah file gambar PNG.

Fenomena: Data Digital Bertemu Dunia Biodiversitas

Berbeda dari sekadar meniru suara manusia atau mesin, burung starling ini "mengulang" data biner yang secara akustik diubah dari gambar digital.

File PNG diubah menjadi nada-nada yang diurutkan.

Lalu, nada itu diperdengarkan ke starling hingga burung itu mampu menirukannya secara presisi.

Ini bukan sembarang prestasi—sinyal digital, yang biasanya hanya diproses mesin, kini diinternalisasi oleh makhluk hidup.

Bagaimana Sebuah Starling Bisa Melakukannya? Burung starling (Sturnus vulgaris) dikenal sebagai peniru suara ulung.

Banyak riset yang membuktikan kemampuan mereka mereplikasi suara manusia, bel pintu hingga alarm mobil.

Studi oleh Todt dan Naguib (2000) secara spesifik meneliti mimikri vokal pada starling dan menjelaskan bahwa struktur saraf mereka sangat mendukung proses ini (dapat diakses di sciencedirect.com).

Namun, eksperimen terbaru ini melangkah lebih jauh: starling bukan sekadar meniru suara, tetapi menjadi 'media penyimpanan hidup' untuk data digital.

Langkah-Langkah Eksperimen Unik Ini

1. File gambar PNG dikonversi ke frekuensi suara melalui proses enkoding audio.

2. Suara diulang berkali-kali di hadapan starling.

3. Starling, berbekal kemampuan luar biasa dalam mengingat dan mereplikasi nada, mengulang kembali urutan suara tersebut.

4. Suara rekaman starling di-decode ulang ke dalam bentuk digital ternyata menghasilkan gambar yang sangat mendekati file aslinya. Fantastis: Transfer Data Hingga 2 MB/s? Benn Jordan menyebutkan bahwa, dalam skenario ideal, kecepatan transfer data teoritis mencapai 2 MB per detik jika burung benar-benar meniru suara dengan sempurna.

Meski demikian, faktor error manusia dan biologis starling membuat hasil aktual sedikit di bawah ekspektasi.

Namun tetap, hasil ini mengaburkan garis antara sains murni dan science fiction.

a European starling perched on a branch, close-up
Foto oleh Felix Rehm di Pexels

Riset Ilmiah: Sejauh Mana Hewan Dapat Menjadi Media Penyimpanan?

Ada beberapa riset terkait fenomena transfer data biologis: - Penelitian "Mimicry and Memory in Songbirds" (Janik & Slater, 1997) menyoroti faktor struktur otak dan kemampuan memori jangka panjang pada burung peniru (nature.com).

- Studi "Information Encoding in Animal Communication" oleh Beecher (2019) menjelaskan bagaimana model komunikasi hewan dapat diadopsi untuk proses encoding informasi, meskipun belum secara spesifik pada format digital (onlinelibrary.wiley.com).

- Di luar dunia ornitologi, eksplorasi 'biological data storage' lebih jauh dilakukan pada DNA sebagai media penyimpanan, seperti riset Goldman et.

al.

(2013) yang berhasil menyimpan data MP3 dalam DNA sintetis (nature.com).

Meskipun belum ada jurnal yang membahas langsung perihal starling sebagai media data digital, eksperimen ini membuka diskusi lintas disiplin tentang kemungkinan masa depan simbiosis antara alam dan teknologi.

Tantangan, Keterbatasan, dan Implikasi Etis

Teknologi "penyimpanan hidup" menghadapi masalah besar: inkonsistensi suara, batasan kapasitas memori burung, serta tekanan etis atas perlakuan hewan sebagai alat teknologi.

Pakar perilaku hewan, Dr. Irene Pepperberg, dalam wawancaranya dengan nationalgeographic.com, mengingatkan, "Kita harus memastikan eksperimen semacam ini tidak membahayakan atau menekan kebutuhan alami hewan." Selain itu, suara hasil tiruan starling kerap mengalami distorsi sehingga validitas data digital yang disimpan tidak bisa dijamin 100%.

Akan tetapi, fakta bahwa data bisa 'dipindahkan' lewat burung peniru tetap menjadi lompatan paradigmatik.

Masa Depan: Bayangan Penyimpanan Organik?

Bisakah suatu hari nanti hewan, bahkan manusia, menjadi media penyimpanan data digital?

Konsep ini sebelumnya hanya hidup di fiksi ilmiah.

Namun kini, lewat eksperimen sederhana seekor starling, batas-batas itu mulai tampak lebih dekat.

Mayoritas peneliti sepakat, sebelum bisa diadopsi secara luas, penelitian yang lebih mendalam diperlukan untuk mengukur stabilitas, kapasitas, dan risiko penggunaan makhluk hidup sebagai media penyimpanan.

Namun, kasus starling membuktikan bahwa sains kadang muncul dari hal-hal yang tidak terduga—dan dari suara, terbitlah kemungkinan baru.

Siapa sangka, ocehan burung pagi hari di halamanmu suatu saat bisa menyimpan lebih dari sekadar lagu; mungkin, ia membawa sepotong masa depan teknologi.

Dapatkan Update Informasi Terbaru dari Kami dengan Ikuti Channel Telegram Kami VOXBLICK

×
Ramones Halo semua! Nama saya RAMONES, seorang profesional IT dengan perjalanan lebih dari satu dekade di industri ini. Saya percaya bahwa teknologi itu seharusnya mudah dipahami dan bisa memberdayakan siapa saja. Itulah mengapa saya di sini, untuk menerjemahkan hal-hal teknis yang rumit menjadi sesuatu yang lebih sederhana dan aplikatif. Selain passion di dunia digital, saya juga sangat menikmati menulis tentang eksplorasi destinasi baru dan informasi seputar kesehatan dan kebugaran. Bagi saya, kedua hobi ini melengkapi: teknologi membantu kita terhubung, dan travel serta kesehatan membantu kita hidup lebih bermakna. Harapan saya, tulisan-tulisan di website ini bisa membantu Anda menavigasi dunia IT yang dinamis, serta menginspirasi Anda untuk hidup lebih sehat dan menjelajah dunia!