Duit Bicara! Hubungan Misterius Twitter dan Arab Saudi Dibongkar

Oleh VOXBLICK

Kamis, 23 Oktober 2025 - 11.50 WIB
Duit Bicara! Hubungan Misterius Twitter dan Arab Saudi Dibongkar
Ikatan Twitter dan Arab Saudi (Foto oleh Engin Akyurt)

VOXBLICK.COM - Gini lho, kalau ngomongin dunia media sosial, nama Twitteratau sekarang lebih dikenal sebagai Xpasti langsung muncul. Tapi pernah penasaran enggak sih, ada apa di balik layar platform raksasa ini, terutama hubungannya dengan Arab Saudi? Ternyata, ada duit gede yang berbicara di sini, dan itu bukan rahasia lagi. Investasi besar-besaran dari Arab Saudi, melalui Dana Investasi Publik (PIF) mereka, bukan cuma numpang lewat tapi benar-benar memberikan pengaruh signifikan. Mari kita bongkar fakta di balik layar kepemilikan Elon Musk dan peran Pangeran Mohammed bin Salman dalam raksasa media sosial ini!

Jadi, begini ceritanya. Arab Saudi bukan pemain baru di panggung Twitter. Mereka sudah punya saham di Twitter jauh sebelum Elon Musk datang dengan ide gila-nya membeli platform ini.

Awalnya, PIF Arab Saudi mengakuisisi 5% saham Twitter pada tahun 2015, dengan nilai sekitar $1,9 miliar. Ini bukan angka kecil, lho. Langkah ini saat itu sudah bikin banyak alis terangkat, mengingat reputasi Arab Saudi terkait kebebasan berekspresi dan hak asasi manusia.

Nah, yang bikin hubungan ini makin "misterius" dan mencolok adalah ketika Elon Musk memutuskan untuk membeli Twitter seharga $44 miliar. Saat itu, banyak investor yang keluar atau mengurangi kepemilikan mereka. Tapi tidak dengan Arab Saudi.

Justru, mereka malah menambah investasinya! PIF Arab Saudi menyuntikkan dana sekitar $3,6 miliar untuk mendukung akuisisi Musk, membuat mereka menjadi salah satu pemegang saham terbesar setelah Musk sendiri. Total investasi mereka di Twitter, menurut laporan Wall Street Journal, mencapai sekitar $5 miliar. Angka ini jelas menunjukkan bahwa "duit bicara" dalam konteks ini sangatlah nyata.

Duit Bicara! Hubungan Misterius Twitter dan Arab Saudi Dibongkar
Duit Bicara! Hubungan Misterius Twitter dan Arab Saudi Dibongkar (Foto oleh Andreas Maier)

Kenapa Arab Saudi Begitu Tertarik dengan Twitter (X)?

Pertanyaan ini sering muncul.

Kenapa sebuah negara dengan kontrol ketat terhadap media dan kebebasan berpendapat justru berinvestasi besar-besaran di platform yang konon menjunjung tinggi kebebasan berekspresi? Ada beberapa spekulasi dan alasan yang bisa kita bedah:

  • Diversifikasi Ekonomi: Arab Saudi sedang gencar-gencarnya melakukan diversifikasi ekonomi dari ketergantungan minyak, salah satunya melalui investasi di perusahaan teknologi global. Twitter/X, sebagai salah satu platform media sosial paling berpengaruh, jelas target menarik.
  • Pengaruh Geopolitik dan Soft Power: Dengan menjadi pemegang saham besar, Arab Saudi berpotensi mendapatkan kursi di meja keputusan (atau setidaknya pengaruh di belakang layar). Ini bisa digunakan untuk mempromosikan narasi mereka, melawan kritik, atau bahkan memantau percakapan yang relevan dengan kepentingan nasional mereka.
  • Akses Informasi dan Data: Ini bagian yang bikin banyak pihak khawatir. Dengan kepemilikan saham yang signifikan, muncul spekulasi tentang potensi akses ke data pengguna atau kemampuan untuk memengaruhi kebijakan moderasi konten. Ingat kasus mantan karyawan Twitter yang dituduh memata-matai untuk Arab Saudi? Itu salah satu contohnya.

Dampak Investasi Saudi pada Kebijakan dan Operasional X

Ini bagian yang paling bikin kepo. Apakah investasi jumbo dari Arab Saudi ini benar-benar memengaruhi cara X beroperasi? Secara resmi, Twitter (sekarang X) selalu menegaskan bahwa keputusannya independen dan tidak dipengaruhi oleh investor mana pun.

Namun, kenyataannya bisa lebih kompleks.

Sejak Musk mengambil alih, banyak perubahan terjadi, mulai dari kebijakan moderasi konten yang lebih longgar hingga pemulihan akun-akun yang sebelumnya diblokir.

Meskipun Musk sering mengatakan ini adalah bagian dari visinya tentang "kebebasan berbicara absolut," beberapa kritikus menyoroti bahwa kebijakan ini bisa saja menguntungkan negara-negara yang ingin mengontrol narasi atau menekan oposisi.

Apalagi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) sendiri adalah figur sentral di balik PIF.

Keterlibatannya secara tidak langsung dalam kepemilikan X menimbulkan pertanyaan tentang potensi konflik kepentingan, terutama mengingat rekam jejak Arab Saudi dalam menindak perbedaan pendapat di platform online. Organisasi hak asasi manusia seperti Amnesty International dan Human Rights Watch telah berulang kali menyuarakan kekhawatiran tentang hal ini, mendesak transparansi lebih lanjut dari X mengenai hubungan dengan investornya.

Kontroversi dan Kekhawatiran dari Berbagai Pihak

Hubungan "duit bicara" antara X dan Arab Saudi bukan tanpa kontroversi. Beberapa poin penting yang sering disorot adalah:

  • Kebebasan Berbicara: Ada kekhawatiran bahwa investasi Saudi dapat digunakan untuk menekan kebebasan berbicara di platform, terutama bagi kritikus pemerintah Saudi. Bagaimana X akan menyeimbangkan kebebasan berbicara dengan kepentingan investor besarnya?
  • Privasi Data Pengguna: Kasus mantan karyawan Twitter yang membocorkan data pengguna ke pemerintah Saudi pada tahun 2019 menjadi alarm besar. Ini menunjukkan betapa rentannya data pengguna jika ada pihak yang punya motif tersembunyi. Dengan kepemilikan Saudi yang sekarang lebih besar, kekhawatiran ini semakin meningkat.
  • Standar Ganda: Kritik juga muncul terkait standar ganda yang mungkin diterapkan. Jika X sangat ketat terhadap konten dari satu negara, apakah mereka akan sama ketatnya jika menyangkut kepentingan investor mereka?

Masa Depan X dengan Jejak Saudi di Belakangnya

Jadi, intinya, hubungan antara X (dulu Twitter) dan Arab Saudi ini jauh dari sekadar investasi biasa. Ini adalah simpul kompleks antara kekuatan finansial, pengaruh geopolitik, dan isu-isu fundamental seperti kebebasan berbicara dan privasi data.

Dengan PIF Arab Saudi yang menjadi salah satu pemegang saham terbesar, dan Pangeran Mohammed bin Salman sebagai kekuatan di baliknya, kita akan terus melihat bagaimana dinamika ini memengaruhi arah platform media sosial yang sangat berpengaruh ini.

Bagi pengguna, penting untuk tetap kritis dan menyadari bahwa di balik setiap platform yang kita gunakan, ada berbagai kepentingan yang bermain.

Duit memang sering bicara, dan dalam kasus Twitter dan Arab Saudi ini, suaranya cukup nyaring dan punya banyak implikasi yang perlu kita cermati bersama.

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 0
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0