Malam Mencekam Bersama Hantu Ruang Meeting Kantor

VOXBLICK.COM - Pukul sepuluh malam sudah lewat ketika aku masih duduk terpaku di kursi ruang meeting kantor yang sunyi. Lembur hari itu harus kujalani seorang diri, sementara seluruh gedung sudah kosong. Lampu-lampu yang biasanya terang benderang kini meredup, dan hanya suara ketikan keyboard yang memecah keheningan. Aku pikir malam itu akan seperti malam-malam lembur sebelumnya, tapi aku salah.
Ruang meeting itu terasa berbeda. Udara dingin menusuk kulit, padahal AC mati. Ada sesuatu yang membuat bulu kudukku berdiri.
Aku mencoba mengalihkan perhatian dengan menyelesaikan laporan, tapi bayangan samar di sudut ruangan terus menarik pandanganku. Rasanya seperti ada mata yang mengawasi, tanpa suara, tanpa gerakan.

Bayangan yang Muncul Tanpa Peringatan
Tiba-tiba, lampu utama ruang meeting berkedip-kedip, membuat ruangan bergoyang dalam cahaya yang tak menentu. Aku menoleh ke arah pintu, berharap melihat seseorang masuk, tapi ruangan tetap kosong.
Kemudian, di cermin kecil di sudut ruangan yang biasanya hanya memantulkan bayanganku, muncul sosok itu.
Wajahnya samar, tapi aku bisa melihat matanya yang hitam pekat, kosong, seperti lubang tanpa jiwa. Sosok itu berdiri diam, mengenakan jas kantor yang compang-camping, seolah menunggu sesuatu. Jantungku berdegup kencang, napasku memburu.
Aku coba menenangkan diri, berbisik, “Ini pasti halusinasi.” Tapi bayangan itu mulai bergerak mendekat, tanpa suara.
Suara-suara yang Membekukan Darah
Ketika sosok itu semakin dekat, aku mendengar bisikan tipis, hampir seperti suara angin, tapi jelas kata-katanya: “Tinggalkan ruangan ini...” Aku menutup telinga, berharap itu berhenti.
Tapi suara itu berubah menjadi tawa yang mengerikan, menggema di seluruh sudut ruangan.
Rasa dingin semakin menggigit. Aku meraba meja, mencari sesuatu untuk melindungi diri, tapi hanya menemukan kertas dan pena. Detik berikutnya, lampu mati total, menyisakan gelap pekat yang membuatku kehilangan arah.
Berusaha Melarikan Diri
Dalam gelap, aku meraba-raba mencari pintu. Tanganku menyentuh gagang pintu dan aku segera membukanya dengan terburu-buru. Namun, pintu itu terasa berat, seperti ada yang menahan.
Aku menariknya dengan sekuat tenaga, dan akhirnya berhasil keluar dari ruangan meeting itu.
Begitu aku melangkah keluar, lampu-lampu di koridor menyala kembali. Aku menoleh ke belakang, tapi ruangan meeting itu tampak biasa saja, tanpa ada tanda-tanda kehadiran sosok menyeramkan tadi.
Nafasku masih terengah-engah, tangan gemetar, dan aku tahu malam lembur ini akan menjadi mimpi buruk yang sulit dilupakan.
Pengalaman yang Tak Terlupakan
Sejak malam itu, aku selalu menghindari ruang meeting pada malam hari. Bahkan ketika harus lembur, aku memilih bekerja di kantor yang lain atau di rumah. Sesekali, aku masih mendengar bisikan halus, dan bayangan samar yang mengintip dari balik meja.
Apa sebenarnya yang menghantui ruang meeting kantor kami?
- Suasana ruang meeting yang berubah mencekam saat malam hari
- Penampakan sosok misterius dengan mata kosong
- Suara bisikan dan tawa yang menakutkan
- Perjuangan melarikan diri dari kegelapan dan teror
Aku tak pernah menyangka lembur malam itu akan berubah menjadi mimpi buruk yang nyata.
Dan entah mengapa, setiap kali aku melewati ruang meeting tersebut, ada rasa dingin yang merayap di punggungku, seolah ada yang menunggu dengan sabar di balik pintu. Malam itu belum benar-benar berakhir…
Apa Reaksi Anda?






