Malam Penuh Rahasia di Balik Pesan Berantai Remaja

VOXBLICK.COM - Angin malam berdesir, membawa aroma tanah basah dan suara jangkrik yang tidak pernah benar-benar sunyi. Di sudut kamarku yang remang, aku menatap layar ponsel tanpa berkedip. Jam sudah menunjukkan pukul dua dini hari, tapi notifikasi grup WhatsApp kelas terus berdenting, meninggalkan jejak pesan yang sama: sebuah pesan berantai misterius yang seakan tak pernah berhenti menyebar.
Pesan itu sederhana. Hanya beberapa baris kalimat, namun dengan ancaman samar di akhir: “Jangan putuskan rantai ini, atau rahasia malam akan menjemputmu.
” Awalnya, aku tertawa kecil membaca pesan itu, menganggapnya sebagai candaan iseng di antara teman-teman. Tapi ada sesuatu yang aneh malam itu. Setiap kali aku menutup mata, bayangan huruf-huruf dalam pesan itu seperti menari di balik kelopak mataku, membisikkan sesuatu yang tidak bisa kujelaskan.

Pesan yang Membawa Kengerian
Beberapa menit kemudian, layar ponselku kembali menyala. Kali ini, bukan pesan dari grup, tapi pesan pribadi dari Rio, teman sekelasku yang terkenal suka bercanda. “Bro, kamu udah baca pesan itu? Jangan dihapus, deh.
Tadi malam si Dinda katanya lihat bayangan aneh setelah hapus pesan itu.”
Aku ingin membalas, mengetik ‘Halah, lebay!’ tapi jemariku terasa kaku. Di luar kamar, terdengar suara langkah kaki di lorong. Padahal aku tahu, seluruh keluargaku sudah tidur sejak pukul sebelas.
Aku mencoba menenangkan diri, meyakinkan bahwa itu hanyalah suara tikus, atau mungkin kucing tetangga yang tersesat.
Namun, ponselku bergetar lagi. Kali ini, pesan dari nomor tak dikenal: “Sudah kubilang, jangan abaikan pesan ini. Rahasia malam sudah mengetuk pintumu.”
Daftar Tanda-Tanda Kehadiran Rahasia Malam
- Suara langkah kaki yang tak pernah sampai di ujung lorong.
- Bayangan hitam melintas cepat di cermin saat kau menoleh.
- Aroma tanah basah yang tiba-tiba menyesakkan ruangan.
- Ponsel yang menyala sendiri di tengah malam tanpa sebab.
Jantungku berdetak makin kencang. Aku mencoba mematikan ponsel, tapi layar tetap menyala. Pesan-pesan mulai bermunculan, masing-masing dari teman-temanku, semua dengan nada panik:
- “Ada yang melihat sesuatu di jendela?”
- “Aku dengar bisikan aneh di kamarku.”
- “Jangan sendirian malam ini.”
Rasa takut mulai merayap. Aku melirik ke arah jendela yang menghadap ke taman belakang. Di sana, samar-samar, aku melihat bayangan berdiri diam. Tidak bergerak, tapi aku tahu dia melihat ke arahku. Tiba-tiba, pesan terakhir masuk.
Kali ini dari akun yang profilnya hanya gambar siluet gelap:
“Satu rahasia lagi yang belum terungkap. Kau sudah siap?”
Malam Tak Pernah Benar-Benar Sunyi
Detik itu juga, lampu kamarku padam. Gelap total. Ponselku bergetar hebat, menampilkan pesan-pesan yang tak sempat kubaca satu per satu. Suara bisikan memenuhi ruangan, semakin nyaring, seolah-olah berasal dari dalam kepalaku sendiri.
Aku ingin berteriak, tapi suara tercekat di tenggorokan. Bayangan di luar jendela perlahan bergerak mendekat, menembus kaca seakan-akan batas dunia sudah tidak ada lagi.
Di antara kepanikan, aku sadar satu haltidak ada jalan keluar dari malam penuh rahasia ini. Pesan itu bukan sekadar rangkaian kata, melainkan pintu ke sesuatu yang lebih gelap.
Dan pintu itu telah kubuka, bersama semua teman yang menerima pesan yang sama.
Ketika aku mencoba menyalakan kembali lampu, layar ponselku menampilkan satu pesan terakhir. Kali ini, bukan dari siapa pun yang kukenal. Tulisan itu bergerak sendiri, membentuk kalimat yang tak pernah kudapati sebelumnya:
“Rahasia malam telah memilihmu. Sampai jumpa di sisi lain pesan ini.”
Lalu, segalanya menjadi gelap. Hanya suara ketukan pelan di pintu kamar yang tersisadan aku tahu, malam ini, satu rahasia lagi akan terungkap.
Apa Reaksi Anda?






