Startup Energi Fusi Ini Mengantongi Dana Investor Lebih dari $100 Juta

Oleh Ramones

Jumat, 05 September 2025 - 08.55 WIB
Startup Energi Fusi Ini Mengantongi Dana Investor Lebih dari $100 Juta
Startup Energi Fusi Teratas (Foto oleh Egor Komarov di Unsplash).

VOXBLICK.COM - Sektor energi fusi sedang mengalami lonjakan pendanaan yang luar biasa. Para investor teknologi, yang biasanya fokus pada perangkat lunak atau internet, kini mengalihkan perhatian mereka ke sesuatu yang jauh lebih fundamental, yaitu cara kita menghasilkan listrik.

Total dana yang telah digelontorkan untuk para startup energi fusi kini mencapai $7.1 miliar, sebuah angka fantastis yang menunjukkan keseriusan pasar terhadap teknologi yang pernah dianggap sebagai fiksi ilmiah ini. Sebagian besar dana tersebut terkonsentrasi pada segelintir perusahaan yang dianggap paling menjanjikan dalam perlombaan menciptakan matahari buatan di Bumi.

Ini bukan lagi sekadar proyek riset, melainkan sebuah industri baru yang siap mengubah dunia.

Mengapa Energi Fusi Tiba-Tiba Menjadi Primadona Investor?

Ketertarikan besar pada energi fusi bukan tanpa alasan. Teknologi ini menjanjikan sumber energi yang hampir tak terbatas, sangat efisien, dan yang terpenting, bersih.

Berbeda dengan fisi nuklir yang digunakan di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) saat ini, fusi tidak menghasilkan limbah radioaktif jangka panjang yang berbahaya. Prosesnya meniru cara matahari menghasilkan energi, yaitu dengan menggabungkan atom-atom ringan (seperti hidrogen) untuk melepaskan energi dalam jumlah masif. Potensinya sangat besar, satu sendok teh bahan bakar fusi bisa menghasilkan energi setara dengan puluhan ton batu bara.

Bagi investor, terutama yang bergerak di bidang deep-tech atau teknologi mendalam, ini adalah pertaruhan jangka panjang dengan imbalan yang tak ternilai. Mereka melihat startup teknologi di bidang energi fusi sebagai solusi pamungkas untuk dua masalah terbesar dunia saat ini, krisis iklim dan kebutuhan energi yang terus meningkat.

Seorang investor di bidang ini pernah menyatakan, "Beberapa investor kami memiliki horizon waktu yang panjang dan secara spesifik tertarik pada teknologi iklim deep-tech dengan jangka waktu 10 hingga 20 tahun." Ini menunjukkan bahwa mereka tidak mengharapkan keuntungan cepat, melainkan berinvestasi pada masa depan peradaban manusia.

Gelombang pendanaan startup ini didorong oleh kemajuan signifikan dalam ilmu material, superkonduktor, dan kecerdasan buatan yang membuat reaktor fusi yang layak secara komersial menjadi semakin realistis.

Raja Pendanaan: Siapa Saja Pemain Utamanya?

Dari puluhan perusahaan yang mencoba peruntungan, ada beberapa nama yang menonjol karena berhasil mengamankan pendanaan startup di atas $100 juta.

Mereka adalah para pelopor yang teknologinya dianggap paling matang dan paling dekat dengan tujuan akhir, yaitu menghasilkan lebih banyak energi daripada yang dibutuhkan untuk menjalankan reaktor.

Commonwealth Fusion Systems (CFS)

Jika ada satu nama yang menjadi pusat perhatian, itu adalah Commonwealth Fusion Systems.

Startup yang merupakan spin-off dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) ini berhasil membuat gebrakan besar pada tahun 2021 dengan putaran pendanaan Seri B senilai $1.8 miliar. Angka ini, menurut beberapa laporan, lebih dari dua kali lipat total dana yang pernah dikumpulkan oleh semua startup energi fusi lainnya jika digabungkan pada saat itu.

Keunggulan utama CFS terletak pada pengembangan magnet superkonduktor suhu tinggi (HTS) yang jauh lebih kuat dan lebih kecil dibandingkan magnet konvensional. Magnet ini adalah komponen kunci untuk membangun reaktor fusi tipe 'tokamak' yang lebih ringkas dan efisien.

Dengan teknologi ini, CFS bertujuan untuk membangun perangkat demonstrasi bernama SPARC yang diharapkan dapat mencapai 'net energy gain' atau surplus energi untuk pertama kalinya dalam sejarah fusi swasta.

TAE Technologies

TAE Technologies adalah salah satu pemain veteran di industri ini, telah beroperasi selama lebih dari dua dekade. Mereka mengambil pendekatan yang berbeda dari desain tokamak yang lebih umum.

TAE mengembangkan reaktor yang disebut Colliding Beam Fusion Reactor (CBFR), yang menembakkan partikel-partikel bahan bakar ke arah satu sama lain dengan kecepatan sangat tinggi hingga mereka menyatu. Pendekatan ini secara teoretis lebih stabil dan dapat menggunakan bahan bakar yang lebih canggih dan bersih seperti hidrogen-boron.

Dengan dukungan dari investor seperti Google dan Vulcan Capital, TAE terus membuat kemajuan signifikan dalam mencapai suhu plasma yang dibutuhkan untuk reaksi fusi berkelanjutan.

Perusahaan ini adalah contoh nyata dari kegigihan dalam mengejar visi energi bersih.

Helion

Helion menjadi berita utama bukan hanya karena teknologinya, tetapi juga karena dukungan dari tokoh-tokoh besar di Silicon Valley, termasuk Sam Altman, CEO OpenAI. Helion memiliki tujuan ambisius untuk tidak hanya menghasilkan panas dari reaksi fusi, tetapi langsung menghasilkan listrik.

Ini adalah perbedaan besar yang bisa memangkas biaya dan kompleksitas secara dramatis. Teknologi mereka menggabungkan akselerator partikel dan fusi plasma dalam satu mesin yang memanaskan bahan bakar hingga 100 juta derajat Celsius dan mengekstrak listrik secara langsung saat plasma mengembang.

Helion telah menandatangani perjanjian untuk menyediakan listrik bertenaga energi fusi kepada Microsoft pada tahun 2028, sebuah target yang sangat agresif namun menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi dari tim dan para investor teknologi mereka.

General Fusion

Berbasis di Kanada, General Fusion menawarkan pendekatan yang secara mekanis lebih sederhana yang disebut Magnetized Target Fusion (MTF).

Bayangkan sebuah bola logam cair yang berputar untuk menciptakan rongga di tengahnya. Plasma disuntikkan ke dalam rongga ini, dan kemudian ratusan piston raksasa di sekitar bola tersebut menghantam secara bersamaan, menekan plasma hingga mencapai kondisi fusi. Panas yang dihasilkan akan diserap oleh logam cair, yang kemudian digunakan untuk memutar turbin uap.

Desain yang unik ini menarik banyak investor teknologi karena berpotensi lebih murah untuk dibangun dan dioperasikan dibandingkan desain reaktor fusi lainnya.

Mereka sedang membangun fasilitas demonstrasi di Inggris untuk membuktikan kelayakan konsep mereka dalam skala besar.

Pemain Penting Lainnya

Selain nama-nama besar di atas, ada beberapa startup teknologi lain yang juga patut diperhatikan dalam ekosistem energi fusi:

  • Zap Energy: Mengembangkan konsep fusi yang tidak memerlukan magnet superkonduktor yang mahal.

    Mereka menggunakan sistem yang disebut 'sheared-flow-stabilized Z-pinch' yang secara inheren lebih sederhana dan lebih murah, menjadikannya kuda hitam dalam perlombaan ini.

  • Tokamak Energy: Perusahaan asal Inggris ini fokus pada pembangunan tokamak berbentuk bola (spherical tokamak) yang lebih kompak dan efisien.

    Mereka telah mencapai suhu plasma 100 juta derajat Celsius, sebuah tonggak penting bagi reaktor fusi.

  • Shine Technologies: Shine mengambil jalur yang lebih pragmatis. Sambil mengembangkan teknologi fusi untuk energi, mereka menggunakan teknologinya saat ini untuk memproduksi isotop medis yang sangat dibutuhkan untuk diagnosis dan pengobatan kanker.

    Ini memberi mereka aliran pendapatan sambil terus melakukan riset jangka panjang.

Tantangan Besar di Balik Janji Manis Energi Fusi

Meski gelombang pendanaan startup sangat besar dan optimisme tinggi, jalan menuju pembangkit listrik tenaga fusi komersial masih panjang dan penuh tantangan.

Tantangan terbesar, yang telah coba dipecahkan oleh para ilmuwan selama lebih dari 70 tahun, adalah mencapai 'ignition' dan 'net energy gain'. Ini berarti reaktor harus mampu menghasilkan lebih banyak energi daripada yang dikonsumsi untuk memulai dan mempertahankan reaksi fusi.

Hingga saat ini, belum ada satu pun, baik proyek pemerintah maupun swasta seperti yang dijalankan oleh Commonwealth Fusion Systems atau Helion, yang secara konsisten berhasil melakukannya. Masalahnya sangat kompleks. Reaksi fusi membutuhkan kondisi ekstrem, yaitu suhu lebih dari 100 juta derajat Celsius (lebih panas dari inti matahari) dan tekanan yang luar biasa.

Menjaga plasma super panas ini agar tidak menyentuh dinding reaktor dan tetap stabil selama durasi yang cukup adalah tantangan rekayasa yang luar biasa. Setiap startup teknologi memiliki pendekatan unik untuk mengatasi masalah ini, tetapi semuanya masih dalam tahap eksperimental. Perlu diingat, investasi di sektor energi fusi ini memiliki risiko yang sangat tinggi dan horizon waktu yang sangat panjang.

Kegagalan teknis adalah kemungkinan yang nyata, dan bahkan jika teknologinya berhasil, tantangan selanjutnya adalah membuatnya ekonomis dan dapat bersaing dengan sumber energi lain.

Dampak Jangka Panjang: Mengubah Wajah Energi Global

Jika salah satu dari para startup teknologi ini berhasil, dampaknya akan sangat transformatif.

Keberhasilan dalam energi fusi tidak hanya akan berarti sumber energi bersih yang melimpah, tetapi juga akan mengubah geopolitik energi secara fundamental. Negara-negara tidak lagi akan bergantung pada lokasi geografis untuk sumber daya seperti minyak, gas, atau bahkan sinar matahari dan angin yang intermiten.

Bahan bakar untuk fusi, yaitu isotop hidrogen seperti deuterium dan litium (untuk menghasilkan tritium), sangat melimpah di air laut dan kerak bumi. Pembangkit listrik tenaga fusi dapat menyediakan daya beban dasar (baseload power) yang stabil 24/7, sesuatu yang menjadi tantangan bagi energi terbarukan seperti surya dan angin.

Ini akan menjadi tulang punggung bagi jaringan listrik masa depan, mendukung elektrifikasi transportasi, industri berat, dan bahkan teknologi masa depan seperti penangkapan karbon dari atmosfer atau produksi hidrogen hijau dalam skala besar. Perusahaan seperti Commonwealth Fusion Systems dan Helion tidak hanya membangun mesin, mereka sedang membangun fondasi untuk ekonomi energi yang sama sekali baru.

Keberhasilan mereka akan menjadi lompatan besar bagi umat manusia, setara dengan penemuan api atau revolusi industri. Perlombaan untuk mengkomersialkan energi fusi kini berada pada titik yang paling menarik. Dengan miliaran dolar mengalir dari para investor teknologi, kemajuan yang dicapai oleh startup teknologi ini terjadi lebih cepat dari sebelumnya.

Meskipun rintangan teknis masih sangat besar, kombinasi antara inovasi swasta yang gesit dan pendanaan yang kuat telah menciptakan momentum yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dunia sedang menyaksikan lahirnya sebuah industri baru yang berpotensi menyelesaikan salah satu tantangan terbesar kita. Pertanyaannya bukan lagi 'apakah mungkin', tetapi 'siapa yang akan sampai di sana lebih dulu'.

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 0
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0