Terungkap! China Tetap Beli Chip Nvidia Terlarang, Bagaimana Caranya?

VOXBLICK.COM - Kabar terbaru dari dunia teknologi bikin geleng-geleng kepala: meski Amerika Serikat sudah pasang badan dengan larangan ekspor ketat, China ternyata masih bisa nyelip dan membeli chip AI canggih dari Nvidia secara masif. Ini bukan cuma gosip, tapi laporan-laporan dari berbagai sumber terpercaya menunjukkan bahwa entitas di China menemukan beragam cara untuk mengakali pembatasan ini demi ambisi besar mereka di bidang kecerdasan buatan (AI).
Bayangin aja, larangan ekspor chip AI kelas atas seperti H100 dan A100 dari Nvidia ke China itu tujuannya jelas: menghambat pengembangan AI dan kemampuan militer Beijing. Tapi, sepertinya tembok pembatas ini punya celah besar.
Data perdagangan dan analisis pasar mengungkapkan bahwa ratusan ribu chip AI Nvidia, termasuk model-model yang seharusnya terlarang, masih terus mengalir ke Tiongkok. Ini menunjukkan betapa gigihnya China dalam mengejar dominasi teknologi, bahkan jika harus melewati jalur yang tidak biasa.

Jalur Tikus Pembelian Chip Nvidia Terlarang
Nah, gimana sih caranya mereka bisa lolos dari pembatasan AS? Ini dia beberapa "trik" yang terungkap untuk mendapatkan chip Nvidia terlarang:
- Perusahaan Cangkang dan Reseller: Banyak pembeli di China menggunakan perusahaan cangkang atau perantara di negara ketiga. Chip-chip ini awalnya dikirim ke negara-negara yang tidak terpengaruh larangan, lalu di-resell ke China. Prosesnya jadi lebih panjang dan mahal, tapi barang tetap sampai. Ini adalah salah satu cara paling umum untuk mengakali larangan ekspor.
- Modifikasi Chip: Ada laporan bahwa beberapa chip yang dilarang diekspor ke China dimodifikasi atau "dilemahkan" sedikit agar memenuhi ambang batas regulasi ekspor. Meski performanya tidak sekuat versi aslinya, chip ini masih jauh lebih mumpuni daripada alternatif lokal yang tersedia dan tetap jadi incaran.
- Pasar Gelap dan Pasar Abu-abu: Ini adalah jalur paling berisiko namun sering jadi pilihan bagi entitas di China. Chip Nvidia dibeli melalui jaringan pasar gelap atau pasar abu-abu, di mana harga bisa melambung tinggi, jauh di atas harga pasar resmi. Penjualnya pun beragam, dari distributor nakal hingga individu yang punya akses ke pasokan.
- Chip Versi "China": Nvidia sendiri sempat merilis chip A800 dan H800 yang dirancang khusus untuk pasar China, dengan performa yang sedikit dikurangi agar sesuai dengan aturan ekspor AS saat itu. Namun, belakangan chip-chip ini pun ikut dilarang, memaksa China mencari opsi lain yang lebih tersembunyi untuk memenuhi kebutuhan semikonduktor AI mereka.
- Pembelian dalam Skala Kecil: Daripada membeli dalam partai besar yang mudah terdeteksi, beberapa entitas membeli chip dalam jumlah kecil dari berbagai sumber, lalu mengumpulkannya. Ini mirip strategi "seribu tusuk sate" yang sulit dilacak secara keseluruhan oleh otoritas AS.
Kenapa China Mati-matian Butuh Chip Ini?
Pertanyaannya, kenapa sih China sampai segitunya dalam perburuan chip AI Nvidia? Jawabannya jelas: ambisi besar di bidang kecerdasan buatan.
Mereka punya tujuan untuk menjadi pemimpin global dalam AI, dan untuk itu mereka butuh infrastruktur komputasi yang sangat kuat. Chip AI Nvidia adalah ‘otak’ di balik pelatihan model AI yang kompleks, pengembangan aplikasi AI, hingga riset ilmiah yang butuh daya komputasi super besar. Tanpa chip-chip ini, kemajuan mereka bisa terhambat signifikan, terutama dalam persaingan global.
Pemerintah China dan perusahaan-perusahaan teknologi besar di sana, seperti Huawei, Baidu, dan Alibaba, sedang berlomba mengembangkan model bahasa besar (LLM) dan teknologi AI generatif lainnya.
Ini semua butuh GPU (Graphics Processing Unit) kelas atas yang efisien dan cepat. Meskipun ada upaya keras untuk mengembangkan chip AI domestik, seperti Ascend milik Huawei, kapasitas dan performanya belum bisa menandingi produk Nvidia, setidaknya untuk saat ini.
Dampak Global dari "Perang Chip" Ini
Situasi pelik ini tentu punya implikasi yang luas, bukan cuma buat AS dan China, tapi juga bagi seluruh ekosistem teknologi dan hubungan dagang global:
- Efektivitas Sanksi AS Dipertanyakan: Jika China tetap bisa mendapatkan chip yang dilarang, ini bisa mengurangi kredibilitas dan efektivitas kebijakan pembatasan ekspor AS. Washington harus terus mencari cara baru untuk memperketat pengawasan dan mencegah kebocoran.
- Ketegangan Geopolitik Memanas: Perburuan chip ini makin memperparah "perang chip" antara kedua negara adidaya. Ini bukan cuma soal ekonomi, tapi juga dominasi teknologi dan keamanan nasional yang menjadi pertaruhan.
- Nvidia di Tengah Pusaran: Bagi Nvidia, ini adalah dilema besar. Di satu sisi, mereka harus patuh pada aturan pemerintah AS. Di sisi lain, China adalah pasar yang sangat besar dan menguntungkan. Larangan ini memaksa mereka untuk terus berinovasi dengan chip versi "yang diperbolehkan" atau menghadapi risiko kehilangan pangsa pasar yang signifikan di masa depan.
- Dorongan untuk Inovasi China: Meskipun sulit, pembatasan ini juga memicu China untuk berinvestasi lebih besar dalam riset dan pengembangan chip semikonduktor lokal. Jangka panjangnya, ini bisa membuat China lebih mandiri dalam teknologi, meski butuh waktu dan sumber daya besar.
- Risiko Rantai Pasok Global: Upaya mengakali larangan ini bisa menciptakan rantai pasok yang lebih kompleks dan kurang transparan, meningkatkan risiko bagi semua pihak yang terlibat dalam industri semikonduktor global.
Melihat ke Depan: Akankah Larangan Ini Berhasil?
Sulit untuk mengatakan apakah larangan ekspor chip Nvidia ini akan sepenuhnya efektif dalam jangka panjang. Sejarah menunjukkan bahwa upaya pembatasan teknologi sering kali memicu inovasi di pihak yang dibatasi.
China punya sumber daya dan tekad yang kuat untuk mencapai tujuannya, dan mereka akan terus mencari cara, baik legal maupun tidak, untuk mendapatkan teknologi yang mereka butuhkan demi ambisi AI mereka.
Yang jelas, "perang chip" ini masih jauh dari kata usai. Ini adalah pertarungan panjang yang melibatkan inovasi teknologi, strategi geopolitik, dan lobi-lobi tingkat tinggi.
Dunia akan terus menyaksikan bagaimana dinamika ini membentuk masa depan kecerdasan buatan dan peta jalan kekuasaan teknologi global, dengan chip-chip canggih dari Nvidia sebagai salah satu kuncinya.
Apa Reaksi Anda?






