Pusat Data AI Picu Amarah Global: Irlandia dan Meksiko Meradang!

Oleh VOXBLICK

Minggu, 26 Oktober 2025 - 21.50 WIB
Pusat Data AI Picu Amarah Global: Irlandia dan Meksiko Meradang!
Protes pusat data AI global (Foto oleh Pixabay)

VOXBLICK.COM - Gelombang amarah sedang menyapu berbagai belahan dunia, dan pemicunya adalah sesuatu yang mungkin tidak terduga: pusat data AI. Dari Dublin yang hijau hingga gurun pasir di Meksiko, pembangunan fasilitas raksasa ini memicu protes keras dari warga yang khawatir akan konsumsi energi masif dan dampak lingkungannya. Ini bukan lagi sekadar isu lokal, melainkan permasalahan global yang menyoroti sisi gelap dari ambisi teknologi kita.

Ibarat mesin haus yang tak pernah kenyang, pusat data AI butuh listrik dan air dalam jumlah yang luar biasa besar.

Kebutuhan ini bertabrakan langsung dengan sumber daya lokal yang semakin menipis, memicu ketegangan antara kemajuan teknologi dan keberlanjutan hidup. Warga merasa pembangunan ini mengabaikan kebutuhan dasar mereka demi kepentingan korporasi raksasa.

Pusat Data AI Picu Amarah Global: Irlandia dan Meksiko Meradang!
Pusat Data AI Picu Amarah Global: Irlandia dan Meksiko Meradang! (Foto oleh panumas nikhomkhai)

Irlandia: Dari Hub Teknologi Menjadi Titik Panas Protes

Irlandia, yang selama ini dikenal sebagai hub teknologi Eropa dengan banyak kantor pusat perusahaan besar, kini menghadapi dilema serius.

Negara ini menjadi salah satu lokasi favorit bagi pembangunan pusat data AI karena iklimnya yang sejuk dan kebijakan pajak yang menarik. Namun, pertumbuhan pusat data ini datang dengan harga yang mahal.

Perusahaan listrik nasional Irlandia, EirGrid, telah berulang kali memperingatkan bahwa permintaan listrik dari pusat data bisa membebani jaringan nasional secara signifikan.

Beberapa laporan bahkan memperkirakan bahwa fasilitas-fasilitas ini bisa menyumbang hampir 30% dari total permintaan listrik Irlandia pada tahun 2028. Bayangkan, hampir sepertiga listrik negara hanya untuk menjalankan server! Konsumsi energi besar ini tidak hanya mengancam stabilitas pasokan listrik, tetapi juga meningkatkan emisi karbon, padahal Irlandia punya komitmen kuat untuk mengurangi jejak karbonnya.

Warga di sekitar lokasi pembangunan, seperti di South Dublin dan County Meath, merasa frustrasi. Mereka khawatir tentang gangguan pasokan listrik, kenaikan harga energi, dan dampak lingkungan jangka panjang.

Protes telah bermunculan, menuntut pemerintah untuk meninjau kembali izin pembangunan dan memprioritaskan kebutuhan warga.

Meksiko: Ancaman Kekeringan dan Keresahan Warga

Beralih ke benua Amerika, Meksiko juga merasakan dampaknya. Di negara yang sebagian besar wilayahnya sudah bergulat dengan masalah kekeringan parah, pembangunan pusat data AI menjadi isu yang sangat sensitif.

Contoh paling nyata terjadi di negara bagian Querétaro, yang telah menjadi magnet bagi investasi teknologi.

Pusat data, terutama yang digunakan untuk melatih model AI canggih, membutuhkan air dalam jumlah fantastis untuk mendinginkan server yang bekerja keras.

Di Meksiko, di mana pasokan air bersih sudah menjadi barang langka di banyak komunitas, kebutuhan air ini memicu kemarahan. Warga lokal khawatir pembangunan pusat data akan memperburuk krisis air yang sudah ada, mengancam pertanian dan pasokan air minum mereka.

Protes di Meksiko seringkali diwarnai dengan slogan "Agua no, datos sí" (Air tidak, data ya), menyuarakan prioritas yang terasa salah di mata mereka.

Para aktivis lingkungan dan komunitas adat menuntut penghentian proyek-proyek yang dianggap merampas sumber daya vital mereka demi keuntungan perusahaan teknologi global. Data dari Komisi Air Nasional Meksiko (CONAGUA) menunjukkan bahwa banyak wilayah memang mengalami stres air yang ekstrem, membuat setiap tetes air menjadi sangat berharga.

Mengapa Pusat Data AI Begitu Haus Energi dan Air?

Pertanyaan ini sering muncul: mengapa fasilitas ini begitu rakus sumber daya? Jawabannya terletak pada kompleksitas dan skala operasi AI modern:

  • Komputasi Intensif: Melatih model AI, terutama model bahasa besar (LLM) seperti yang kita gunakan saat ini, memerlukan daya komputasi yang masif. Ribuan bahkan jutaan unit pemrosesan grafis (GPU) bekerja secara bersamaan, menghasilkan panas yang luar biasa.
  • Pendinginan Konstan: Panas berlebih adalah musuh utama perangkat elektronik. Untuk menjaga server tetap beroperasi optimal dan mencegah kerusakan, sistem pendingin canggih harus bekerja 24/7. Sistem ini bisa berupa pendingin udara tradisional yang sangat boros energi, atau sistem pendingin cair yang meskipun lebih efisien energi, tetap membutuhkan air dalam jumlah besar.
  • Operasi Non-Stop: Pusat data tidak pernah tidur. Mereka harus beroperasi terus-menerus untuk melayani permintaan global, yang berarti konsumsi energi dan air juga berlangsung tanpa henti.
  • Skala Ekonomi: Untuk mencapai efisiensi dan kecepatan yang dibutuhkan AI, pusat data dibangun dalam skala raksasa, seringkali seukuran beberapa lapangan sepak bola, yang tentu saja melipatgandakan kebutuhan sumber daya.

Dampak Lingkungan dan Sosial yang Mengkhawatirkan

Dampak dari pembangunan pusat data AI tidak hanya terbatas pada konsumsi energi dan air. Ada beberapa kekhawatiran lain yang muncul:

  • Jejak Karbon: Jika listrik yang digunakan berasal dari bahan bakar fosil, emisi karbon dari pusat data akan sangat besar, memperburuk perubahan iklim. Meskipun banyak perusahaan berjanji menggunakan energi terbarukan, transisi ini belum sepenuhnya terwujud.
  • Polusi Panas dan Suara: Sistem pendingin yang besar juga menghasilkan polusi panas ke lingkungan sekitar dan kebisingan konstan yang mengganggu komunitas lokal.
  • Perubahan Penggunaan Lahan: Pembangunan fasilitas besar ini memerlukan lahan yang luas, seringkali menggusur lahan pertanian atau area hijau yang penting bagi ekosistem lokal.
  • Ketidakadilan Sumber Daya: Konflik muncul ketika kebutuhan teknologi dianggap lebih penting daripada kebutuhan dasar manusia, seperti akses terhadap air bersih atau listrik yang terjangkau.

Mencari Solusi untuk AI yang Berkelanjutan

Melihat gelombang amarah global ini, jelas bahwa industri AI harus bergerak menuju keberlanjutan. Beberapa solusi yang sedang diupayakan atau perlu digalakkan antara lain:

  • Energi Terbarukan: Investasi besar dalam sumber energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin untuk menggerakkan pusat data.
  • Efisiensi Energi: Mengembangkan teknologi pendingin yang lebih efisien dan desain pusat data yang lebih hemat energi. Beberapa pusat data bahkan dibangun di bawah laut atau di daerah dingin ekstrem untuk memanfaatkan pendinginan alami.
  • Daur Ulang Air: Menerapkan sistem daur ulang air canggih untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan air bersih lokal.
  • Regulasi dan Kebijakan: Pemerintah perlu membuat regulasi yang lebih ketat mengenai lokasi, konsumsi sumber daya, dan dampak lingkungan dari pusat data.
  • AI yang Lebih Efisien: Para peneliti AI juga berusaha mengembangkan algoritma dan model yang membutuhkan daya komputasi lebih sedikit untuk mencapai hasil yang sama.

Ketegangan antara inovasi teknologi dan keberlanjutan lingkungan adalah salah satu tantangan terbesar di era modern.

Amarah global yang dipicu oleh pusat data AI di Irlandia dan Meksiko adalah pengingat keras bahwa kemajuan harus sejalan dengan tanggung jawab. Jika tidak, masa depan yang kita bangun dengan AI mungkin akan datang dengan harga yang terlalu mahal untuk planet kita dan masyarakatnya.

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 0
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0