Jejak Tangan Misterius di Belakang Kandang Ayamku Membeku

Oleh VOXBLICK

Sabtu, 01 November 2025 - 00.30 WIB
Jejak Tangan Misterius di Belakang Kandang Ayamku Membeku
Jejak tangan misterius di lumpur (Foto oleh Alison Burrell)

VOXBLICK.COM - Angin malam itu menggigit kulitku, menusuk hingga ke tulang. Langit kelam tanpa bintang, dan hanya suara desau dedaunan serta sesekali kokok ayam yang terbangun dalam gelap. Sejak tiga malam lalu, aku merasa ada sesuatu yang berubah di belakang kandang ayamku. Sesuatu yang tak seharusnya berada di sana.

Awalnya, aku mengira hanya hewan liar yang mengusik ayam-ayamku. Namun, malam keempat, aku menemukan jejak aneh di lumpurjejak tangan, bukan milik manusia dewasa, juga bukan tangan anak kecil.

Jari-jarinya terlalu panjang, ujungnya meninggalkan cekungan dalam seolah-olah kuku tajam mencengkeram tanah becek. Setiap bulu kuduk di tengkukku berdiri ketika aku menatapnya, membeku dalam diam.

Jejak Tangan Misterius di Belakang Kandang Ayamku Membeku
Jejak Tangan Misterius di Belakang Kandang Ayamku Membeku (Foto oleh Mike Ralph)

Kecemasan di Balik Kandang Ayam

Sejak saat itu, malam-malamku berubah jadi mimpi buruk yang tak berkesudahan. Aku mengunci semua pintu dan jendela, tapi tetap saja, suara langkah di sekitar kandang terdengar jelas.

Setiap aku menyalakan senter dan melongok ke luar, hanya ada bayangan pohon dan kabut tipis. Tapi aku tahu, ada sesuatu yang mengintai. Sesuatu yang menunggu saat aku lengah.

  • Ayam-ayamku semakin gelisah, tak lagi mau bertelur di pagi hari.
  • Ada aroma anyir yang samar, menempel di udara setiap malam menjelang dini hari.
  • Jejak tangan misterius itu muncul semakin banyak, terkadang membentuk lingkaran di belakang kandang.

Pada malam kelima, aku memberanikan diri berjaga di dekat kandang, hanya berbekal lampu minyak dan parang tua. Jam menunjukkan pukul dua dini hari ketika tiba-tiba, suara bisikan samar terdengar di antara desir angin.

Bisikan itu seperti doa atau mantra, suaranya parau dan menggetarkan dada. Aku beringsut perlahan ke luardan di bawah cahaya bulan yang muram, aku melihatnya. Sesosok bayangan tinggi, tangannya menjuntai hampir menyentuh tanah, bergerak dengan langkah lamban mengitari kandang ayamku.

Penglihatan yang Membekukan Darah

Bayangan itu berhenti, perlahan menoleh ke arahku. Aku tak bisa melihat wajahnyahanya mata merah menyala yang menatap lurus ke dalam jiwaku. Tangannya terangkat, dan di ujung jarinya, lumpur menetes pelan.

Aku membeku, seluruh tubuhku kaku tak mampu bergerak. Dalam sekejap, ayam-ayamku berkokok serempak, lalu sunyi yang sangat mencekam menyelimuti segalanya.

Keesokan paginya, aku bangun di depan kandang, tubuhku lemas dan kepala berdenyut. Di tanah, jejak tangan itu kini membentuk pola aneh, seperti simbol yang tak pernah kulihat sebelumnya. Parangku tergeletak tak jauh, berlumur lumpur dan bulu ayam.

Satu ekor ayam jantan hilang, hanya tersisa bercak darah di tanah becek.

Malam-malam yang Tak Pernah Sama Lagi

Sejak malam itu, aku tahu hidupku tak akan pernah sama. Setiap malam, aku mendengar suara bisikan dan langkah-langkah berat di belakang kandang.

Jejak tangan misterius itu terus muncul, makin jelas, makin banyak, seolah-olah makhluk itu ingin mengatakan sesuatu padaku. Aku tak berani lagi berjaga, dan setiap pagi, aku hanya berani mengintip dari balik jendela, berharap jejak itu hilang. Tapi mereka selalu ada, membeku di lumpur, menantangku untuk mendekat.

Tak ada yang percaya dengan ceritaku. Tetanggaku bahkan menertawakanku, hingga suatu pagi, aku melihat jejak tangan itu menjalar ke arah rumah mereka. Dan sejak hari itu, aku tak pernah melihat mereka lagi.

Setiap malam, aku menunggumenanti apakah makhluk bertangan panjang itu akan kembali lagi. Dan malam ini, aku mendengar bisikan itu, lebih dekat dari biasanya, tepat di luar pintu kamarku…

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 0
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0