Misteri Pria Bertopi Tinggi yang Menghantui Kota Kecilku
VOXBLICK.COM - Malam di kota kecilku selalu terasa berbeda sejak kemunculan sosok pria bertopi tinggi. Aku masih ingat jelas malam pertama ketika aku menyadari kehadirannyamalam ketika udara terasa lebih dingin dari biasanya, dan setiap bayangan di sudut jalan seolah bergerak sendiri. Tak ada suara, kecuali detak jantungku yang menggema di telinga. Tak ada siapa-siapa, hanya aku, jalanan kosong, dan perasaan aneh yang merayap di belakang leherku.
Setelah beberapa kejadian aneh yang dialami warga, desas-desus tentang pria bertopi tinggi mulai menyebar.
Setiap orang punya kisah sendiri, tapi satu benang merah selalu mengikat: ia selalu muncul saat kota sedang sepi, berdiri diam di bawah lampu jalan yang redup, menatap tanpa suara.
Bayangan di Balik Jendela
Malam itu, aku terbangun oleh suara ketukan pelan di jendela kamarku. Hujan turun deras, membasahi kaca dan membuat ruangan terasa semakin mencekam. Dengan perlahan, aku melangkah mendekat, mencoba menyingkirkan rasa takut yang menyesak di dada.
Ketika aku mengintip dari balik tirai, aku melihatnyapria itu, berdiri di seberang jalan, topi tinggi menutupi sebagian besar wajahnya. Dia tidak bergerak, hanya menatap ke arahku dengan postur tubuh yang tak wajar, seperti sosok dari dunia lain.
Ketika aku membeku di tempat, lampu jalan tiba-tiba padam. Dalam gelap, aku hanya bisa melihat siluetnya yang semakin mendekat. Aku berlari ke arah ruang keluarga, berharap semua itu hanya mimpi buruk.
Namun, suara langkah sepatu berat di jalanan basah mengiringi setiap napasku. Aku menahan napas, menunggu sesuatu yang bahkan tak berani kubayangkan.
Rahasia yang Tak Pernah Terucap
Keesokan paginya, aku menemukan jejak sepatu berlumpur di teras rumah. Ibuku bilang mungkin itu jejak pekerja malam yang lewat, tapi aku tahu, tidak ada yang bekerja di malam-malam hujan seperti kemarin.
Semenjak itu, aku mulai mendengar suara-suara aneh di malam hari: bisikan lirih dari balik dinding, suara benda jatuh tanpa sebab, dan… ketukan ritmis di jendela setiap tengah malam.
Tetanggaku, Pak Gino, pernah bercerita dengan nada bergetar, “Dia memanggil nama saya, Nak. Dari balik kabut, suara berat itu menyebut-nyebut nama saya.
Tapi ketika saya menoleh, tak ada siapa-siapa, hanya bau tanah basah dan bayangan panjang di jalan.”
- Beberapa warga mengaku melihat sosok pria bertopi tinggi di tengah malam, berdiri di persimpangan jalan sepi.
- Sekali waktu, seekor anjing peliharaan ditemukan gemetaran di bawah meja, bulunya berdiri dan matanya menatap kosong ke arah pintu.
- Anak-anak kecil sering terbangun karena mimpi buruk tentang pria asing yang mengintip dari balik tirai kamar mereka.
Jejak di Malam Berkabut
Suatu malam, aku mencoba memberanikan diri mengikuti jejak sepatu itu. Kabut turun tebal, menelan seluruh kota dalam kesunyian. Setiap langkahku terasa berat, seperti ada yang menahan di pundak.
Aku berjalan melewati gang-gang sempit, lampu jalan berkedip-kedip seolah ingin padam. Tiba-tiba, dari kejauhan, aku melihatnya lagipria bertopi tinggi, berdiri di bawah pohon tua, tubuhnya membelakangi cahaya. Aku bersembunyi di balik tong sampah, menahan napas sambil mengintip. Dia berbalik perlahan, dan untuk pertama kalinya aku melihat mata ituhitam pekat, kosong, namun terasa menembus pikiranku.
Dia melangkah perlahan ke arahku. Setiap detik terasa seperti selamanya. Aku ingin berteriak, tapi suaraku hilang.
Ketika dia hampir menyentuhku, tiba-tiba terdengar suara peluit polisi dari kejauhan, dan pria itu menghilang secepat kabut yang tersapu angin.
Malam-Malam Setelahnya
Sejak malam itu, aku terus merasa dia mengawasiku. Setiap malam, bayangan tinggi itu selalu tampak di sudut mataku, entah di balik pohon, di ujung gang, atau di pantulan kaca jendela. Aku bahkan mulai meragukan kewarasanku sendiri.
Namun, satu hal yang pastitidak ada yang benar-benar aman dari pria bertopi tinggi di kota kecil ini.
Dan malam ini, ketika aku menulis kisah ini, suara ketukan itu kembali terdengar di jendelaku. Kali ini lebih keras, lebih dekat. Aku menoleh perlahan, dan di balik tirai tipis, aku melihat siluet topi tinggi itu… berdiri menunggu.
Apakah Anda juga mendengarnya?
Apa Reaksi Anda?
Suka
0
Tidak Suka
0
Cinta
0
Lucu
0
Marah
0
Sedih
0
Wow
0