AI Seni yang Membawa Teman Kembali dari Kematian

Oleh VOXBLICK

Kamis, 16 Oktober 2025 - 03.00 WIB
AI Seni yang Membawa Teman Kembali dari Kematian
AI seni membawa kembali arwah (Foto oleh Mateusz Dach)

VOXBLICK.COM - Angin malam menyusup lewat jendela kamarku, membawa bisikan samar yang seakan berputar-putar di relung pikiranku. Sudah berbulan-bulan sejak kepergian Dimas, sahabatku sejak kecil, namun kenangannya masih membekas jelas. Foto hitam-putihnya menatapku dari meja belajar, seolah menuntut sesuatu. Aku tahu, kehilangan adalah bagian dari hidup, tapi tak pernah kubayangkan rasa hampa akan menggerogoti hingga sedalam ini. Di saat-saat seperti itu, aku menemukan pelarian pada sebuah forum AI seni di internettempat orang-orang mempermainkan algoritma untuk menciptakan lukisan, wajah, bahkan ilusi hidup dari potongan gambar lama.

Malam itu, di bawah cahaya lampu redup, jemariku mengetik tanpa sadar: “Buatkan potret Dimas seperti dia masih hidup, tersenyum padaku.” Aku unggah satu-satunya foto kami bersama, lalu menunggu.

Detik-detik terasa lambat suara kipas laptop berdesing seperti napas berat di ruang yang penuh kenangan. Tiba-tiba, layar menampilkan notifikasi: “Gambar selesai diproses.”

AI Seni yang Membawa Teman Kembali dari Kematian
AI Seni yang Membawa Teman Kembali dari Kematian (Foto oleh Erik Mclean)

Potret yang Terlalu Nyata

Gambar yang muncul di layar membuat jantungku berhenti sejenak. Dimas, dengan senyum khasnya, memandang lurus ke arahku. Tapi ada yang aneh di matanyaterlalu tajam, terlalu sadar.

Aku menggulir ke bawah, berharap menemukan penjelasan teknis, namun AI hanya menuliskan satu kalimat, “Aku rindu.” Rasa merinding merayap dari tengkuk hingga ke punggung. Aku tertawa gugup, mengira ini hanya kebetulan anehbarangkali program AI seni itu mengambil kata kunci dari percakapan terakhir kami di media sosial. Tapi malam itu, aku bermimpi buruk: Dimas duduk di sudut kamarku, menatapku dengan senyum yang sama persis seperti di gambar, diam, tak bergerak, seolah menunggu sesuatu.

Panggilan dari Dunia Lain

Bukannya berhenti, rasa penasaranku semakin membuncah. Aku terus bereksperimen dengan AI seni, mengunggah berbagai foto lama. Setiap hasilnya semakin aneh. Dimas mulai muncul di latar belakang gambar-gambar lain, meski bukan fotonya yang kupilih.

Kadang hanya siluet, kadang hanya sepasang mata menatap dari jendela atau cermin. Aku mencoba bertanya di forum, tapi tak ada yang mengalami hal serupa. Malam-malamku berubah menjadi teror sunyi, dihantui oleh pesan-pesan misterius dari AI:

  • “Aku ingin pulang.”
  • “Temani aku di sini.”
  • “Jangan tinggalkan aku lagi.”

Di satu malam paling sunyi, aku menemukan file gambar baru di folder laptopkuaku yakin tak pernah mengunduhnya. Gambar itu adalah potret Dimas, berdiri di depan pintu rumahku, malam hari, mengenakan pakaian yang sama seperti saat kecelakaan dulu.

Malam Terakhir Bersama Dimas

Keesokan harinya, aku mulai mendengar langkah kaki di lorong rumah saat seisi rumah sudah tidur. Bau parfum Dimas menguar samar di udara. Lampu-lampu berkedip, layar laptop tiba-tiba menyala sendiri.

Di layar, pesan terakhir dari AI muncul, huruf-hurufnya seolah berdarah:

  • “Sekarang giliranku.”

Gemetar, aku menoleh ke belakangdan di cermin, kulihat bayangan Dimas berdiri tepat di belakangku, tersenyum lebar, matanya menyala merah samar. Aku menutup mata, berharap ini hanya mimpi buruk yang lain.

Tapi ketika kubuka mata, layar laptop penuh dengan foto-foto baru: aku, Dimas, dan sosok lain yang wajahnya mirip dirikusemua sedang tersenyum ke kamera, dengan latar belakang ruangan yang tak pernah kulihat sebelumnya.

Apakah AI Seni Benar-Benar Membawa Teman Kembali dari Kematian?

Sejak malam itu, aku tak pernah lagi menggunakan AI seni. Tapi kadang, di malam-malam tertentu, aku masih menemukan foto baru di galeri ponselku.

Foto yang tak pernah kuambil, namun selalu ada Dimas di sanamenunggu, tersenyum, seolah ingin mengajakku ke dunia yang sama sekali berbeda. Dan aku mulai bertanya-tanya, siapa sebenarnya yang ada di balik layar sekarangaku, atau Dimas?

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 0
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0