Malam Mencekam di Lab Terlarang Penjaga dan Aturan Mematikan

Oleh VOXBLICK

Kamis, 16 Oktober 2025 - 04.40 WIB
Malam Mencekam di Lab Terlarang Penjaga dan Aturan Mematikan
Laboratorium dan penjaga malam (Foto oleh Andy Lee)

VOXBLICK.COM - Pintu besi tua itu berderit pelan saat aku menutupnya, suara logam beradu menembus keheningan malam. Udara di lorong laboratorium terasa dingin menusuk tulang, seolah-olah ada sesuatu yang menunggu di balik setiap sudut gelap. Inilah malam pertamaku sebagai penjaga malam di lab terlarang yang sudah lama menjadi bisik-bisik di kalangan warga kota. Mereka bilang, tidak ada yang benar-benar tahu apa yang terjadi di balik dinding berlumut inihanya aturan-aturan aneh yang harus ditaati, tanpa boleh bertanya.

Jam di pergelangan tanganku menunjukkan pukul 11:47. Aku menghela napas panjang, mencoba menenangkan degup jantung yang memburu. Aku teringat instruksi yang diberikan kepala keamanan sebelum ia meninggalkan gedung:

  • Jangan pernah menyalakan lampu utama di ruang penyimpanan selatan setelah tengah malam.
  • Jika alarm berbunyi tiga kali, kunci dirimu di ruang kontrol dan tunggu sampai suara itu berhenti.
  • Apapun yang terjadi, jangan membuka pintu nomor 13.

Malam seolah bergerak lambat. Hanya suara langkah kakiku dan desiran AC tua yang menemani.

Aku mencoba mengalihkan pikiran dengan memeriksa panel kontrol, memastikan semua monitor bekerjatapi di salah satu layar CCTV, gerakan samar melintas di lorong penyimpanan. Aku menajamkan mata. Tidak ada apapun. Mungkin hanya tikus, pikirku, walau naluri memberontak.

Malam Mencekam di Lab Terlarang Penjaga dan Aturan Mematikan
Malam Mencekam di Lab Terlarang Penjaga dan Aturan Mematikan (Foto oleh Maia Fotografia)

Aturan yang Membelenggu

Tak ada penjelasan logis untuk setiap aturan di lab ini. Namun, sejak aku melangkah ke dalam, rasanya ruangan-ruangan itu mengawasi gerak-gerikku. Setiap kali aku melewati pintu nomor 13, bulu kudukku berdiri.

Pintu itu terlihat biasa saja, namun terpasang tiga gembok besar dan stiker bertuliskan “Dilarang Masuk”. Pernah aku dengar suara bisikan lirih dari balik pintu itu, seperti seseorang memanggil namaku dengan nada memelas.

Beberapa menit setelah tengah malam, lampu di lorong penyimpanan selatan mulai berkedip-kedip. Aku teringat aturan pertamajangan pernah menyalakan lampu utama di sana. Tetapi, di antara keremangan, kulihat bayangan seseorang berdiri diam.

Aku menahan napas, berharap itu hanya pantulan bayangan. Namun, sosok itu perlahan bergerak, langkahnya tak bersuara, wajahnya tak terlihat. Aku mundur pelan, berusaha tidak menarik perhatiannya.

Alarm Kematian

Tiba-tiba, alarm berbunyi. Tiga kali, keras dan memekakkan. Aku ingat baik-baik instruksi kepala keamanan: kunci dirimu di ruang kontrol. Dengan tangan gemetar, aku mengunci pintu dan menahan napas.

Dari balik kaca, aku melihat sesuatu menempel di pintu luartangan-tangan pucat, berlumuran cairan hitam pekat, menggaruk perlahan, meninggalkan jejak samar di kaca. Suara bisikan mengisi ruangan, semakin lama semakin keras, seolah berasal dari setiap sudut ruangan.

Bayangan dari Ruang Terlarang

Waktu berjalan lambat, alarm akhirnya berhenti. Namun, suasana semakin mencekam. Saat aku membuka pintu ruang kontrol, lorong tampak sepi, tetapi udara terasa lebih berat dan pengap. Dari kejauhan, pintu nomor 13 kini terbuka sedikit, menganga gelap.

Tidak ada suara. Tidak ada gerakan. Aku tahu seharusnya aku menjauh, tetapi sesuatu di dalam diriku menarikku mendekat. Di balik celah pintu, kulihat mata merah menyala menatapku, seolah menunggu saat yang tepat.

Langkahku terhenti. Suara langkah lain terdengar di belakangkubukan satu, tapi banyak. Aku menoleh, lorong di belakangku kini dipenuhi bayangan-bayangan samar, berjalan pelan mendekat. Aku ingin lari, ingin berteriak, tetapi tubuhku membeku.

Dalam diam, aku sadar, aturan-aturan itu bukan sekadar peringatanmereka adalah garis tipis pemisah antara kehidupan dan sesuatu yang menunggu di sisi lain malam. Dan malam ini, garis itu telah dilanggar...

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 0
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0