Bisakah AI Lolos dari Jebakan 'Enshittification'? Ini Penjelasannya!

Oleh VOXBLICK

Senin, 20 Oktober 2025 - 09.20 WIB
Bisakah AI Lolos dari Jebakan 'Enshittification'? Ini Penjelasannya!
AI dan jebakan enshittification (Foto oleh Andrew Neel)

VOXBLICK.COM - Seiring dengan pesatnya laju inovasi di dunia kecerdasan buatan (AI), muncul pertanyaan krusial yang tak bisa kita abaikan: apakah AI akan terjebak dalam siklus "enshittification" yang sama seperti platform digital lainnya? Istilah yang dipopulerkan oleh penulis Cory Doctorow ini menggambarkan fenomena kemerosotan kualitas platform digital, di mana sebuah layanan awalnya menarik pengguna dengan nilai tinggi, kemudian secara bertahap mengikis nilai tersebut demi keuntungan, hingga akhirnya menjadi "sampah" bagi pengguna, dan hanya menguntungkan pemilik platform serta pengiklan.

Teori enshittification menyoroti pola umum yang kita saksikan berulang kali: sebuah platform dimulai dengan menawarkan nilai luar biasa kepada penggunanya, menarik banyak orang untuk bergabung.

Setelah basis pengguna yang besar terbentuk, platform mulai mengalihkan fokusnya dari pengguna ke bisnis yang ingin menjangkau pengguna tersebut. Akhirnya, platform beralih untuk menguntungkan diri sendiri dan pemegang saham, seringkali dengan mengorbankan pengalaman pengguna dan bisnis yang bergantung padanya. Ini adalah cerita yang akrab bagi banyak dari kita, mulai dari media sosial hingga toko daring.

Kini, dengan AI yang semakin terintegrasi ke dalam setiap aspek kehidupan kita, mulai dari asisten virtual hingga alat produktivitas, ada kekhawatiran yang sah bahwa AI mungkin akan mengikuti jalur serupa.

Apakah kita akan melihat model AI yang awalnya gratis dan canggih, perlahan-lahan menjadi berbayar, kurang akurat, atau bahkan dipenuhi iklan? Mari kita telusuri lebih dalam risiko dan potensi masa depan AI dalam menghadapi jebakan enshittification ini.

Bisakah AI Lolos dari Jebakan Enshittification? Ini Penjelasannya!
Bisakah AI Lolos dari Jebakan Enshittification? Ini Penjelasannya! (Foto oleh Justin Doherty)

Memahami Akar Enshittification: Dorongan Profit

Inti dari enshittification adalah dorongan profit yang tak terhindarkan dalam model bisnis kapitalis. Ketika sebuah platform tumbuh dan menjadi dominan, tekanan untuk menghasilkan lebih banyak pendapatan dari investasi awal menjadi sangat besar.

Ini seringkali terjadi dalam tiga fase:

  1. Fase 1: Menarik Pengguna. Platform menawarkan nilai yang sangat besar kepada pengguna, seringkali secara gratis atau dengan biaya rendah, untuk membangun basis pengguna yang luas. Contohnya, media sosial yang memungkinkan kamu terhubung dengan teman atau AI generatif yang bisa membuat gambar dan teks menakjubkan tanpa biaya.
  2. Fase 2: Mengeksploitasi Bisnis. Setelah banyak pengguna terkumpul, platform mulai menarik bisnis atau kreator konten yang ingin menjangkau audiens tersebut. Mereka mungkin menawarkan alat gratis atau murah untuk membantu bisnis tersebut, namun seiring waktu, platform mulai mengenakan biaya atau mengurangi jangkauan organik untuk mendorong bisnis membayar lebih.
  3. Fase 3: Mengorbankan Semua Demi Pemegang Saham. Pada akhirnya, platform mulai mengikis nilai bagi pengguna dan bisnis demi memuaskan pemegang saham. Ini bisa berarti menampilkan lebih banyak iklan, mengurangi kualitas layanan, atau membatasi fitur untuk mendorong pengguna beralih ke langganan premium yang lebih mahal. Pengalaman menjadi buruk, tetapi platform tetap menghasilkan uang karena dominasinya.

Kecerdasan buatan, terutama model-model besar yang membutuhkan sumber daya komputasi dan data yang masif, sangat rentan terhadap tekanan finansial ini.

Pengembangan AI adalah investasi yang sangat mahal, dan para investor tentu mengharapkan pengembalian yang besar.

Risiko Enshittification pada Ekosistem AI

Bagaimana pola ini bisa terwujud dalam dunia AI? Ada beberapa area di mana kita perlu waspada:

1. Degradasi Kualitas Data dan Model

AI sangat bergantung pada data. Jika platform AI mulai memprioritaskan kuantitas data daripada kualitasnya, atau jika data pelatihan diambil dari sumber yang kurang kredibel demi efisiensi, kualitas output AI pasti akan menurun.

Bayangkan asisten AI yang awalnya cerdas, namun seiring waktu mulai memberikan jawaban yang kurang akurat atau bahkan menyesatkan karena dilatih dengan data yang kurang berkualitas.

2. Monetisasi Agresif dan Paywall

Banyak layanan AI generatif dimulai dengan versi gratis yang sangat murah hati.

Namun, seiring dengan meningkatnya biaya operasional dan tekanan untuk profit, kita bisa melihat fitur-fitur penting beralih ke model berbayar (paywall) atau dibatasi secara drastis pada versi gratis. Kamu mungkin harus membayar untuk akses ke model yang lebih canggih, penggunaan tak terbatas, atau bahkan kecepatan respons yang lebih baik. Iklan yang disisipkan dalam respons AI atau promosi produk tertentu juga bisa menjadi kenyataan.

3. Bias dan Kontrol Algoritma yang Terselubung

Ketika platform AI dikendalikan oleh segelintir perusahaan besar, ada risiko bahwa algoritma mereka akan dioptimalkan untuk tujuan yang menguntungkan perusahaan tersebut, bukan pengguna.

Ini bisa berarti memprioritaskan konten tertentu, menyensor informasi, atau bahkan membentuk opini publik secara halus. Model AI yang awalnya terasa netral bisa saja secara perlahan "disejajarkan" dengan kepentingan korporat atau ideologi tertentu, tanpa kita sadari.

4. Ekosistem Tertutup dan Ketergantungan

Perusahaan AI mungkin mencoba mengunci pengguna dalam ekosistem mereka sendiri, mempersulit perpindahan data atau model ke layanan lain.

Ini bisa membatasi pilihan kamu dan membuatmu sangat bergantung pada satu penyedia AI, yang pada gilirannya memberi mereka kekuatan untuk mendikte harga dan kualitas layanan tanpa banyak persaingan.

Bisakah AI Lolos dari Jebakan Ini? Potensi Pencegahan

Meski risiko enshittification pada AI sangat nyata, bukan berarti kita harus pasrah. Ada beberapa jalur yang bisa ditempuh untuk menjaga AI tetap bermanfaat bagi semua:

  • AI Sumber Terbuka (Open Source AI): Model dan alat AI sumber terbuka memungkinkan komunitas global untuk memeriksa, memodifikasi, dan meningkatkan teknologi. Ini mengurangi dominasi satu entitas dan mendorong inovasi yang lebih transparan dan berpusat pada pengguna. Dengan AI sumber terbuka, kamu punya pilihan dan kontrol lebih besar.
  • Regulasi dan Etika yang Kuat: Pemerintah dan badan pengatur dapat memainkan peran penting dalam menetapkan standar etika, transparansi, dan akuntabilitas untuk pengembangan dan penggunaan AI. Regulasi yang cerdas bisa mencegah praktik eksploitatif dan memastikan bahwa AI melayani kepentingan publik, bukan hanya keuntungan korporat.
  • Model Bisnis Berbasis Langganan yang Transparan: Alih-alih mengandalkan eksploitasi data atau iklan yang mengganggu, model bisnis yang transparan di mana pengguna membayar biaya langganan yang wajar untuk akses ke layanan AI berkualitas tinggi dapat menjadi solusi. Ini menciptakan insentif bagi penyedia untuk terus memberikan nilai dan menjaga kepuasan pelanggan.
  • Desentralisasi AI: Konsep seperti AI terdesentralisasi atau federated learning (pembelajaran terfederasi) dapat memungkinkan AI dilatih dan digunakan tanpa harus mengumpulkan semua data di satu server pusat. Ini meningkatkan privasi dan mengurangi kekuatan satu entitas.
  • Kesadaran dan Edukasi Pengguna: Sebagai pengguna, kita memiliki kekuatan. Dengan memahami bagaimana AI bekerja, risiko enshittification, dan apa yang harus kita tuntut dari penyedia layanan AI, kita bisa mendorong perubahan. Pilihlah platform yang transparan, etis, dan yang benar-benar memberikan nilai.

Masa depan AI ada di tangan kita.

Dengan kewaspadaan, inovasi yang bertanggung jawab, dan dorongan dari komunitas global, kita bisa memastikan bahwa AI tetap menjadi kekuatan untuk kebaikan, bukan sekadar alat lain yang akhirnya "enshittified" demi keuntungan semata. Mari kita bersama-sama membangun ekosistem AI yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi semua, bukan hanya bagi segelintir pihak.

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 0
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0