Cermin Di Rumah Baru Selalu Tertinggal 3 Detik Malam Ini Berubah

Oleh VOXBLICK

Rabu, 15 Oktober 2025 - 04.40 WIB
Cermin Di Rumah Baru Selalu Tertinggal 3 Detik Malam Ini Berubah
Cermin misterius di rumah baru (Foto oleh Pixabay)

VOXBLICK.COM - Malam menetes pelan di sela-sela jendela rumah barukurumah dengan aroma kayu tua dan cat yang masih segar, tempat di mana semua terasa asing, termasuk bayanganku sendiri. Ada sesuatu yang selalu menggangguku sejak pertama kali aku menjejakkan kaki di sini: cermin di lorong sempit dekat kamar tidur. Cermin itu bukan cermin biasa. Setiap aku lewat, refleksiku selalu terlambat tiga detik. Aku telah menghitungnya, berkali-kali, seolah-olah waktu di balik kaca itu menari dengan ritme yang berbeda.

Mula-mula aku pikir mungkin aku lelah atau mataku menipu karena perubahan suasana. Namun, semakin malam bergulir, semakin jelas perbedaan itu terasa. Ada jeda, seolah aku sedang menonton rekaman diriku sendiri.

Setiap gerakan, setiap ekspresi, selalu mengekor dengan jeda yang sama, tiga detik penuh keheningan menekan. Aku menahan napas setiap kali berjalan di depannya, menunggu apakah bayangan itu akan mengikuti atau justru mulai berinisiatif sendiri.

Cermin Di Rumah Baru Selalu Tertinggal 3 Detik Malam Ini Berubah
Cermin Di Rumah Baru Selalu Tertinggal 3 Detik Malam Ini Berubah (Foto oleh Kseniya Budko)

Refleksi yang Tidak Pernah Sama

Aku mulai memperhatikan hal-hal kecil. Kadang, bayanganku di cermin seolah tersenyum lebih lama. Kadang matanya sedikit lebih gelap, atau sudut bibirnya terangkat dengan cara yang aneh. Aku mencoba mengabaikannya.

Tapi malam ini, setelah suara angin menggerus sisi rumah dan listrik sempat redup, aku memutuskan untuk menghadap cermin itu secara langsung.

  • Aku berdiri tepat di depannya, menatap mataku sendiri.
  • Kuangkat tangan kanan, bayanganku mengikutitiga detik kemudian.
  • Kucondongkan badan, refleksiku ikut, tapi ada sesuatu yang tidak beres dengan ekspresinya.

Jantungku berdegup keras. Aku yakin, malam ini refleksiku menatapku lebih lama dari biasanya. Seolah ada seseorang di dalam sana, menantikan sesuatu. Aku mencoba mundur, tapi cermin itu seakan menarikku lebih dekat.

Tanganku gemetar, aku mencubit pipi sendiri, memastikan ini bukan mimpi atau halusinasi akibat kurang tidur.

Suara dari Balik Kaca

Ketika jam menunjukkan tengah malam, rumah terasa semakin sunyi. Hanya suara detak jam dan desahan napasku sendiri yang terdengar. Tiba-tiba, dari balik cermin, terdengar suara lirihnyaris seperti bisikan. Aku membeku. Aku tidak berani berbalik.

Aku tahu, suaranya bukan berasal dari dalam rumah ini.

“Tiga detik… hanya tiga detik lagi…” suara itu menyusup pelan, hampir tak terdengar tapi jelas bagai gema di kepalaku. Aku menutup mata, berharap semuanya akan lenyap begitu aku membukanya.

Tapi saat aku membuka mata, bayanganku di cermin tidak lagi mengikuti gerakanku. Ia tersenyum, matanya menatap langsung ke arahku, sedangkan aku sendiri sudah mundur beberapa langkah.

  • Cermin itu kini seolah hidup.
  • Bayanganku mengetuk permukaannya dari dalam, pelan-pelan.
  • Ruang di sekitarku mulai terasa dingin dan sempit.

Ketukan itu semakin keras, seiring gema suara yang mengulang, “Tiga detik… tiga detik…”. Aku berlari ke kamar, mengunci pintu dan menahan napas.

Tapi suara itu tetap menembus dinding tipis, menari bersama bayangan yang kini menunggu di balik kaca, menunggu waktu yang tepat untuk keluar.

Malam Ini Berubah

Aku mencoba mengalihkan pikiran, menyalakan lampu, menutup telinga, tapi suara dan bayangan itu tak pernah pergi.

Setiap aku memberanikan diri mengintip lorong, cermin itu selalu menunggu, refleksi yang tertinggal itu semakin nyata, semakin hidup. Aku mulai bertanya-tanya, apakah aku masih di dunia nyata atau sudah tertinggal di dunia cermin tiga detik yang lalu?

Malam semakin dalam. Aku menulis ini sambil melirik ke arah pintu, berharap cermin itu tetap di tempatnya. Tapi detik bergulir begitu lambat, seolah waktu pun kini menunggu sesuatu.

Tiga detik bukan waktu yang lamatapi cukup untuk membuka celah bagi sesuatu yang ingin keluar. Jika suatu malam kau melihat cerminmu mulai tertinggal tiga detik, jangan pernah menatapnya terlalu lama. Karena malam ini, cerminku tidak hanya tertinggalia telah berubah. Dan aku… masih mendengar ketukan dari balik kaca, menunggu giliran siapa yang akan keluar berikutnya.

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 0
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0