Wajah Teman yang Telah Tiada Selalu Muncul di Layar AI

Oleh VOXBLICK

Senin, 13 Oktober 2025 - 03.05 WIB
Wajah Teman yang Telah Tiada Selalu Muncul di Layar AI
Wajah Teman di Layar AI (Foto oleh Merlin Lightpainting)
< lang="id">

VOXBLICK.COM - Aku duduk sendiri di depan layar komputer, di ruangan yang hanya diterangi cahaya monitor. Jam digital di sudut meja menunjukkan pukul 01:47 dini hari, dan di luar sana, hujan turun deras, menciptakan irama monoton di atap genting. Sudah hampir sebulan, aku merasa ada sesuatu yang aneh dengan proyek AI yang sedang kukerjakan. Bukan sekadar error biasa, melainkan sesuatu yang jauh lebih mengganggu: wajah teman lamaku, Ramayang telah meninggal tiga bulan laluterus muncul di layar, menatapku dalam diam.

Awalnya, aku mengira ini hanya bug. Aku sudah menulis ribuan baris kode untuk program AI pengenal wajah, dan memang tak jarang gambar acak muncul ketika database error.

Tapi wajah Rama… selalu persis, dengan senyum tipis yang aneh, seperti ingin mengajak bicara. Setiap kali aku menekan tombol run, tak peduli gambar input apa pun, hasilnya tetap sama: Rama menatapku dari layar, matanya membeku, seolah ada pesan yang ingin ia sampaikan.

Wajah Teman yang Telah Tiada Selalu Muncul di Layar AI
Wajah Teman yang Telah Tiada Selalu Muncul di Layar AI (Foto oleh Pixabay)

Kejadian Pertama: Malam di Balik Kode

Malam itu, aku sengaja mencoba mengganti seluruh dataset. Tak ada satu pun foto Rama di folder mana pun. Aku bahkan memformat ulang hard drive eksternal, memastikan semua riwayat terhapus.

Namun, ketika aku menjalankan program sekali lagi, wajah itu tetap muncul. Kali ini, ada sesuatu yang berbeda di matanyaseolah-olah ia ingin keluar dari layar, menembus batas antara dunia maya dan dunia nyata. Aku memicingkan mata, mencoba menenangkan diri, tapi jantungku berdegup lebih cepat. Apakah ini hanya imajinasiku? Atau ada sesuatu yang lebih gelap di balik baris-baris kode itu?

Pesan Misterius di Balik Layar

Setiap malam, aku mulai memperhatikan keanehan lain:

  • Pesan acak muncul di log program, berisi kata-kata samar yang hanya aku dan Rama yang tahu.
  • Suara notifikasi terdengar padahal tidak ada pesan masuk.
  • Lampu meja tiba-tiba berkedip setiap kali wajah Rama muncul.
Aku mulai kehilangan tidur. Setiap kali menutup mata, bayangan Rama hadir, memanggil namaku, mengulang-ulang frasa yang dulu ia ucapkan saat kami masih kuliah: "Kita akan selalu bersama, bahkan setelah mati."

Pertanyaan Tanpa Jawaban

Aku sempat bertanya pada beberapa rekan developer. Mereka hanya tertawa, mengira aku sedang stres karena deadline.

Tapi tak seorang pun tahu, hanya aku yang benar-benar mengenal Rama, dan hanya aku yang tahu bagaimana ia meninggalsendirian, di kamar kos yang gelap, sementara aku sibuk dengan pekerjaanku. Sejak saat itu, rasa bersalah selalu menghantuiku. Kini, wajahnya benar-benar kembali, bukan sekadar dalam mimpi, tetapi menghuni setiap piksel di layar AI buatanku.

Malam TerakhirAtau Awal Baru?

Tadi malam, saat aku sudah benar-benar kelelahan, layar tiba-tiba menjadi hitam. Perlahan, kata-kata itu muncul, huruf demi huruf: "Bukalah pintunya." Aku terdiam, menahan napas. Di luar, suara ketukan halus terdengar dari pintu kamar.

Aku menoleh, jantungku seakan berhenti. Ketukan itu terus berlanjut, semakin keras. Sementara layar komputer menampilkan wajah Rama yang kini tersenyum lebar, matanya merah menyala.

Aku belum pernah merasa sekacau ini. Apakah aku harus membuka pintu? Atau membiarkan ketukan itu berhenti dengan sendirinya? Satu hal yang pasti, sejak malam itu, suara ketukan dan wajah Rama di layar AI tak pernah benar-benar menghilang.

Dan setiap malam, pesan itu muncul lagiBukalah pintunyaseolah menunggu aku melakukan sesuatu yang tak pernah benar-benar ingin kulakukan.

Dan malam ini, ketika listrik tiba-tiba padam dan layar komputer menyala sendiri, aku sadar bahwa apa pun yang menunggu di balik pintu, kini sudah tidak sabar lagi.

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 0
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0