Terjebak 42 Jam di Gudang Kosong Semua Orang Menghilang

VOXBLICK.COM - Malam selalu terasa lebih panjang ketika kau terjebak dalam gelap, tak tahu apa yang menantimu di balik bayang-bayang. Namaku Aldi, seorang pekerja harian di sebuah gudang besar di pinggiran kota. Tidak ada yang istimewa dari tempat inidinding beton, rak-rak tinggi, dan aroma kardus lembab. Namun, malam itu, aku terbangun dalam kegelapan, tenggorokan kering, dan tubuh lemas. Ketika aku membuka mata, jam di dinding menunjukkan waktu yang membuat darahku berdesir: aku sudah berada di dalam sini selama 42 jam. Dan yang lebih mengerikan, tidak ada seorang pun di sekitarku.
Semua orang menghilang. Tidak ada suara mesin, tidak ada langkah kaki, bahkan suara tikus pun lenyap. Seolah-olah seluruh dunia memutuskan meninggalkanku sendirianatau mungkin, sesuatu telah mengambil mereka semua.

Sunyi yang Mencekik
Pertama-tama, aku pikir ini hanya lelucon. Teman-temanku suka mengerjaiku, apalagi saat lembur. Tetapi semakin lama aku berjalan menyusuri lorong-lorong gudang yang membisu, semakin jelas bahwa ini bukan permainan.
Telepon genggamku kehabisan baterai, dan semua lampu utama padam kecuali satu lampu di sudut yang berkedip-kedip, seolah-olah sedang memperingatkanku untuk tidak mendekat.
Aku mencoba membuka pintu utama, tapi terkunci rapat. Jendela-jendela tinggi terlalu kecil untuk dipanjat. Aku berteriak, memanggil nama mereka satu per satu, berharap mendengar jawaban atau suara apapun.
Hanya gema suaraku sendiri yang kembali, membuat bulu kudukku meremang.
Petunjuk yang Membingungkan
Ketika rasa takut mulai berubah menjadi putus asa, aku menemukan sesuatu yang aneh. Di meja supervisor, tergeletak setumpuk kertas absensi. Nama-nama rekan kerjaku tercoret kasar dengan tinta merah, kecuali namaku sendiri.
Di bawahnya, sebuah catatan singkat tertulis: "Jangan tidur."
- Pintu belakang diganjal dari dalam dengan palang besi yang biasanya tidak digunakan.
- Semua jam di gudang berhenti tepat pukul 03.17.
- Rak bagian barat tampak berantakan, seolah-olah sesuatu keluar dari dalamnya.
- Sebuah boneka kecil tergantung di pegangan forklift, dengan mata yang dicoret hitam.
Setiap detail terasa seperti potongan teka-teki yang tak ingin kupahami. Aku mulai meragukan ingatanku sendiriapakah aku benar-benar tertidur selama itu, atau ada sesuatu yang menghapus waktu dariku?
Bayangan di Antara Gudang Kosong
Di detik-detik kesepulanku, suara samar mulai terdengar. Bukan suara manusia, melainkan bisikan rendah yang menyerupai desir angin, namun terlalu dekat, terlalu nyata. Aku menutup mataku, berharap ini semua hanya mimpi buruk.
Tapi suara itu semakin jelas, mengikuti langkahku, memanggil namaku dengan nada yang tidak wajar.
Ketika aku menoleh ke salah satu lorong yang gelap, aku melihat bayangan bergerak. Bukan seperti manusia, melainkan siluet panjang dan kurus, melata di sepanjang dinding, seolah mencari sesuatu. Jantungku berdetak kencang, kakiku membeku di tempat.
Tidak Ada Jalan Keluar
Aku mencoba mencari tempat berlindung, bersembunyi di balik rak-rak, menahan napas setiap kali suara aneh itu mendekat. Di dalam kegelapan, aku mulai menyadari satu hal: pintu keluar bukanlah satu-satunya yang terkunci.
Mungkin, aku juga terkunci di antara waktuterjebak di antara dunia yang sudah tidak sama lagi.
Semakin lama, aku merasa seperti ada sesuatu yang mengamati dari kegelapan, menunggu saat yang tepat. Aku menulis catatan ini dengan tangan gemetar, berharap seseorang akan menemukannya.
Mungkin, jika kau membaca ini, kau harus waspada ketika malam di gudang tiba. Karena terkadang, ketika semua orang menghilang, yang tersisa hanyalah kau... dan sesuatu yang menunggu di dalam gelap.
Dan saat pintu besi itu tiba-tiba berderit terbuka, aku tahu malamku belum berakhir.
Apa Reaksi Anda?






