Podcast Misterius Itu Menceritakan Kembali Setiap Teror Rumahku

Oleh VOXBLICK

Jumat, 24 Oktober 2025 - 00.30 WIB
Podcast Misterius Itu Menceritakan Kembali Setiap Teror Rumahku
Podcast misterius teror rumah berhantu (Foto oleh Terrence Henry)

VOXBLICK.COM - Malam itu, saat jari-jariku melayang di layar ponsel, mencari sesuatu yang bisa mengisi keheningan rumah tua ini, aku menemukan sebuah aplikasi podcast yang belum pernah kulihat sebelumnya. Namanya aneh, hanya sebuah simbol tak dikenal, namun deskripsinya menarik perhatianku: "Suara-Suara dari Dalam: Kisah-Kisah yang Tak Terungkap." Aku selalu tertarik pada hal-hal misterius, jadi tanpa ragu, aku mengeklik untuk mendengarkan episode pertamanya.

Suara naratornya dalam dan tenang, namun memiliki nada yang aneh, seolah berbisik dari balik bayangan. Episode pertama membahas tentang bisikan di dinding dan bayangan yang menari. Aku tersenyum, menganggapnya sebagai fiksi horor yang lumayan.

Namun, senyumku memudar beberapa hari kemudian. Aku sedang membaca di ruang tamu ketika sebuah buku tebal dari rak atas jatuh begitu saja, tanpa sebab. Debu beterbangan, dan jantungku berdebar. Aku membersihkannya, mencoba meyakinkan diri bahwa itu hanya karena rak sudah tua.

Malam berikutnya, aku kembali mendengarkan podcast itu. Episode kedua.

Dan di sana, suara narator itu berkata, dengan intonasi yang begitu akrab, "Sebuah buku tebal dari rak kayu tua, jatuh dengan suara berdebam, seolah didorong tangan tak kasat mata." Nafasku tercekat. Itu persis seperti yang terjadi padaku. Apakah ini hanya kebetulan menyeramkan?

Podcast Misterius Itu Menceritakan Kembali Setiap Teror Rumahku
Podcast Misterius Itu Menceritakan Kembali Setiap Teror Rumahku (Foto oleh David Kanigan)

Gema Ketakutan yang Akrab

Keesokan harinya, kecemasanku tumbuh. Aku mencoba mencari tahu siapa di balik podcast ini, namun tidak ada informasi. Tidak ada nama, tidak ada kontak, hanya simbol misterius itu.

Aku mencoba mengabaikannya, mengatakan pada diri sendiri bahwa ini adalah kebetulan yang aneh. Tapi kemudian, teror rumahku yang sesungguhnya dimulai. Pintu lemari dapur terbuka dan tertutup dengan sendirinya di tengah malam. Suara langkah kaki terdengar di lantai atas saat aku sendirian di rumah. Dingin yang menusuk tiba-tiba muncul di koridor, meskipun jendela tertutup rapat. Aku mulai merasa ada kekuatan tak terlihat yang mengawasiku, merekam setiap momen horornya.

Setiap kali sesuatu terjadi, aku akan bergegas membuka aplikasi podcast itu. Dan setiap kali, narasi ketakutan itu ada di sana, menunggu. Narator itu akan menceritakan kembali setiap detail, setiap suara, setiap sensasi dingin yang kurasakan.

"Pintu lemari berderit, seolah ada yang mencoba keluar dari dalamnya," kata suara itu, saat aku masih gemetar setelah insiden lemari. "Langkah kaki menyeret di lantai kayu tua, mencari-cari keberadaanmu." Aku merasa seperti karakter dalam sebuah cerita, dan seseorang di luar sana, atau entah di mana, sedang menulis naskahnya secara real-time.

Bayangan yang Mengawasi

Paranoia mulai mencengkeramku. Apakah ada kamera tersembunyi? Apakah ada seseorang yang tinggal di rumah ini sebelum aku, dan mereka tahu rahasianya? Aku memeriksa setiap sudut, setiap celah, mencari bukti pengintaian. Tidak ada.

Hanya rumah tua yang sunyi, dan podcast misterius itu yang terus berbisik di telingaku, menceritakan kembali setiap teror poltergeist yang kualami. Setiap malam, aku berbaring di tempat tidur, jantung berdebar kencang, menanti. Menanti suara pintu berderit, menanti bayangan di balik tirai, dan menanti episode baru podcast itu yang akan menguraikan ulang ketakutanku.

Aku mencoba berhenti mendengarkannya, mencoba memutuskan hubungan dengan narasi ketakutan ini. Tapi itu mustahil. Dorongan untuk mengetahui apa yang akan diceritakan berikutnya terlalu kuat. Aku merasa terperangkap dalam lingkaran setan.

Semakin aku takut, semakin banyak insiden yang terjadi. Semakin banyak insiden, semakin banyak yang diceritakan podcast itu. Aku merasa seperti aku mengendalikan narasi ketakutan ini, namun pada saat yang sama, aku adalah pionnya.

Narasi Takdir yang Terungkap

Suatu malam, ketakutan mencapai puncaknya. Aku terbangun oleh suara pecahan kaca dari dapur. Panik, aku meraih ponselku, membuka aplikasi podcast. Episode baru sudah ada.

Aku menekan play, dan suara narator itu berkata, dengan nada yang kini terasa lebih dekat, lebih personal:

"Dia terbangun. Terbangun oleh suara pecahan kaca dari dapur. Jantungnya berdebar kencang. Dia tahu, ini bukan kebetulan menyeramkan lagi. Dia tahu, dia tidak sendirian."

Aku membeku. Suara itu tidak lagi hanya menceritakan. Suara itu berbicara tentangku, di masa sekarang. Aku mendengar suara langkah kaki, bukan dari podcast, tapi dari lantai bawah. Langkah kaki yang menyeret, perlahan, mendekati tangga.

Aku gemetar, ponselku jatuh dari tangan. Aku bisa mendengar suara narator itu terus berbicara, sekarang terdengar seperti bisikan langsung dari lorong gelap di luar kamarku. "Dia mencoba lari. Tapi ke mana? Rumah ini adalah miliknya. Dan kau, adalah tamu tak diundang di dalam ceritanya."

Langkah kaki itu berhenti tepat di depan pintuku. Dan kemudian, aku mendengar suara narator itu lagi, bukan dari ponselku yang tergeletak di lantai, tapi dari balik pintu kamar yang tertutup rapat.

Suara itu berbisik, begitu dekat, seolah-olah dia berdiri tepat di sana, di sisi lain kayu tua itu. "Kau penasaran siapa yang mengendalikan narasi ketakutan ini? Kau akan segera tahu. Karena bagian selanjutnya dari kisah nyata ini, akan ditulis olehmu. Dari dalam."

Gagang pintu berputar perlahan. Aku tidak bisa bergerak. Aku tidak bisa bernapas. Aku hanya bisa menatap gagang pintu itu, yang kini mulai terbuka, sedikit demi sedikit, memperlihatkan kegelapan di baliknya.

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 0
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0